MEDAN, SUMUTPOS.CO – Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diskusi terbuka dengan sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dengan Cipayung Plus. Dalam diskusi tersebut, Akhyar mengajak mahasiswa harus berjihad melawan Narkoba.
Diskusi terbuka itu dilaksanakan di D’Park Coffee Yafurni Plaza Jalan Iskanda Muda pada Selasa (4/2/2020) sore. Hadir dalam diskusi itu diantaranya sejumlah ketua organisasi mahasiswa GMNI Medan, GMKI, MPO HMI Medan, Himabudi, Himmah Medan, KAMMI dan IMM.
Dalam diskusi tersebut ada banyak gagasan ide mahasiswa dalam hal pembangunan dan penataan kota, diantaranya konsep kota tua, normalisasi sungai, penataan pasar tradisional, transportasi hingga ruang publik yang belum tertata dengan baik.
Ketua MPO HMI Denny Tanjung mengatakan, penataan taman kita belum terbuka untuk anak muda, walaupun sekarang ini ada banyak yang menggunakan hanya sekedar bermain, olah raga dan hanya sekedar duduk-duduk saja. Hendaknya, Pemko Medan memberikan taman terbuka yang bisa dimanfaatkan kelompok milenial, misalnya diberikan semacam tempat diakusi dipadukan perpustakaan dan ada ruang-ruang pameran untuk memajangkan hasil produk-produk mahasiswa.
Selain itu, para pengurus Cipayung Plus juga berharap Walikota Medan harus terbuka menerima masukan dan memberikan kesempat berdiskusi dengan mahasiswa. Hal ini agar ide dan gagasan mahasiswa yang menyuarakan kebenaran dan atas nama masyarakat bisa langsung tersampaikan ke pemangku kebijakan.
Menjawab ini, Akhyar Nasution mengatakan, Pemko Medan sangat terbuka dengan ide dan gagasan mahasiswa, bahkan banyak penataan untuk membuat Medan Cantik melibatkan anak-anak muda kreatif.
“Dalam berbagai pertemuan dengan kelompok generasi muda, saya selalu mengajak Kota Medan ini sangat terbuka bagi siapa saja yang memiliki ide dan gagasan menata kota. Karena dengan ada banyaknya gagasan dan ide, maka terciptalah kota yang baik,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, Kota Medan ini memiliki potensi sumber daya manusia yang baik dan produksi handy craft cukup baik, namun pemanfaatan belum dimaksimalkan. Sekarang ini sedang ada pengerjaan pengorekan danau di Martubung, setelah selesai pengorekan, maka tempat itu menjadi tempat wisata yang bisa menghidupkan putaran keuangan yang baik. Di tempat tersebut, nantinya akan ada tempat dagangan handycraft dari sejumlah kelompok masyarakat kota Medan.
Selain itu, Akhyar berpesan, Indonesia saat ini sedang darurat narkoba, untuk memberantasnya harus dilakukan jihad bersama. Seruan jihad terhadap narkoba ini sudah berulangkali disampaikan dalam setiap pertemuan dengan kelompok masyarakat, baik di rumah ibadah maupun dalam pertemuan informal di pasar, kantor kelurahan serta lainnya.
“Hari ini saya mengajak Cipayung Plus jihad terhadap narkoba. Jihad dalam artian, mahasiswa harus menggeret teman atau orang-oranh yang di sekitarnya memakai atau mengedarkan untuk di rehab. Dengan gerakan bersama ini, saya yakin narkoba tidak semakin berkembang,” katanya. “Kita sama-sama mengetahui, bahwa sumber awal kejahatan itu dimulai dari konsumsi barkoba,”tambahnya.
Mendengar ajakan itu, para mahasiswa bersepakat jihad terhadap narkoba. Dimulai dari melihat kawan terdekat dengan mengingatkan agar tak memakai narkoba. (adz)