25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pemasok Narkoba Asal Luar Negeri Takut Masuk Bandara Polonia

MEDAN- Bandara Polonia menjadi bandara yang ditakuti para pemasok narkoba dari luar negeri. Pasalnya, narkoba yang coba dibawa penumpang dari luar negeri melalui pintu Bandara Polonia berhasil digagalkan bea  dan cukai.

Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Bea Dan Cuka Medan Ahmad Fatoni mengatakan, selama tahun 2012 pihaknya telah menggagalkan penggiriman narkoba untuk jenis heroin dan sabu. Paling banyak secara nilai heroin yaitu sebesar Rp20  miliar dengan berat 10 kg. “Tapi paling sering kita tangkap narkoba jenis sabu-sabu. Jadi tidak heran bila Bandara Polonia termasuk salah satu bandara yang ditakuti bandar narkoba atau pemasok narkoba dari luar negeri,” ungkap Ahmad Fatoni.

Dikatakan Ahmad Fatoni, rata-rata narkoba berasal dari Malaysia (Kualalumpur dan Penang), Thailand, serta Singapura karena hanya dari negara ini yang ada masuk ke Sumut. “Walau memiliki peralatan X ray yang sama dengan standar bandara internasional lainnya, namun Bandara Polonia Medan dikenal sebagai bandara yang memiliki tingkat pengawasan yang ketat,” tambahnya.

Uniknya, lanjut dia, bandara luar negeri negara tetangga tersebut memiliki peralatan X ray yang sama canggihnya dengan Bandara Polonia. Namun herannya narkoba bisa lolos dari negara itu dan kemudian tidak bisa lolos melalui Bandara Polonia. “Saya tidak ingin bilang kalau pengawasan petugas Bea dan Cukai di ketiga bandara internasional tersebut lemah, namun fak-tanya demikian,” katanya lagi.

Selain mengandalkan X ray, lanjut Ahmad Fatoni, se-tiap petugas Bea dan Cukai Medan sudah dibekali pengetahuan membaca bahasa tubuh seseorang yang disebut dengan profiling.  Seseorang yang membawa narkoba akan dengan mudah dikenali dari profiling-nya cendrung bertingkah aneh. Setiap penumpang yang bertingkah aneh pasti akan digeledah oleh petugas. “Dari hasil penggeledahan tersebutlah baru akan diketahui hasilnya,” papar pria yang baru saja menjabat sebagai Kasi Penindakan dan Penyelidikan Bea dan Cukai Medan tersebut.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, Petugas security PT AP II bersama Airport Interdiction Bea Cukai (BC) Bandara Polonia Medan berhasil mengamankan satu paket kiriman sebanyak 4.008 gram ganja kering  dicampur ikan asin dan ikan teri, (27/2) pukul 17.00 WIB. Paket kiriman  sampai ke Terminal Cargo Bandara Polonia melalui jasa PT Pos berhasil ditemukan petugas setelah terdeteksi pada saat pemeriksaan X-Ray Cargo.
“Untuk menghentikan rantai peredaran narkoba, Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Medan akan terus meningkatkan pengawasan melalui sarana dan SDM petugas Bea dan Cukai,” pungkasnya. (ram)

MEDAN- Bandara Polonia menjadi bandara yang ditakuti para pemasok narkoba dari luar negeri. Pasalnya, narkoba yang coba dibawa penumpang dari luar negeri melalui pintu Bandara Polonia berhasil digagalkan bea  dan cukai.

Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Bea Dan Cuka Medan Ahmad Fatoni mengatakan, selama tahun 2012 pihaknya telah menggagalkan penggiriman narkoba untuk jenis heroin dan sabu. Paling banyak secara nilai heroin yaitu sebesar Rp20  miliar dengan berat 10 kg. “Tapi paling sering kita tangkap narkoba jenis sabu-sabu. Jadi tidak heran bila Bandara Polonia termasuk salah satu bandara yang ditakuti bandar narkoba atau pemasok narkoba dari luar negeri,” ungkap Ahmad Fatoni.

Dikatakan Ahmad Fatoni, rata-rata narkoba berasal dari Malaysia (Kualalumpur dan Penang), Thailand, serta Singapura karena hanya dari negara ini yang ada masuk ke Sumut. “Walau memiliki peralatan X ray yang sama dengan standar bandara internasional lainnya, namun Bandara Polonia Medan dikenal sebagai bandara yang memiliki tingkat pengawasan yang ketat,” tambahnya.

Uniknya, lanjut dia, bandara luar negeri negara tetangga tersebut memiliki peralatan X ray yang sama canggihnya dengan Bandara Polonia. Namun herannya narkoba bisa lolos dari negara itu dan kemudian tidak bisa lolos melalui Bandara Polonia. “Saya tidak ingin bilang kalau pengawasan petugas Bea dan Cukai di ketiga bandara internasional tersebut lemah, namun fak-tanya demikian,” katanya lagi.

Selain mengandalkan X ray, lanjut Ahmad Fatoni, se-tiap petugas Bea dan Cukai Medan sudah dibekali pengetahuan membaca bahasa tubuh seseorang yang disebut dengan profiling.  Seseorang yang membawa narkoba akan dengan mudah dikenali dari profiling-nya cendrung bertingkah aneh. Setiap penumpang yang bertingkah aneh pasti akan digeledah oleh petugas. “Dari hasil penggeledahan tersebutlah baru akan diketahui hasilnya,” papar pria yang baru saja menjabat sebagai Kasi Penindakan dan Penyelidikan Bea dan Cukai Medan tersebut.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, Petugas security PT AP II bersama Airport Interdiction Bea Cukai (BC) Bandara Polonia Medan berhasil mengamankan satu paket kiriman sebanyak 4.008 gram ganja kering  dicampur ikan asin dan ikan teri, (27/2) pukul 17.00 WIB. Paket kiriman  sampai ke Terminal Cargo Bandara Polonia melalui jasa PT Pos berhasil ditemukan petugas setelah terdeteksi pada saat pemeriksaan X-Ray Cargo.
“Untuk menghentikan rantai peredaran narkoba, Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Medan akan terus meningkatkan pengawasan melalui sarana dan SDM petugas Bea dan Cukai,” pungkasnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/