26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ditembak Saat Mau Bertanding

BERLIN-Petinju top wanita, Rola El-Halabi, ditembak di kamar ganti saat sedang bersiap untuk bertanding memperebutkan gelar juara dunia WIBF kelas ringan di Karlshorst, Berlin, Jumat malam kemarin.

Petinju berusia 26 tahun itu ditembak di bagian tangan, kaki dan lututnya. Pelaku penembakan ternyata adalah ayah tirinya sendiri. Dia langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dua penjaga keamanan juga ditembak saat serangan itu, namun sekarang sudah pulih setelah dioperasi.

El-Halabi sekarang sudah mulai pulih di rumah sakit, tapi nampaknya tidak akan pernah bisa kembali bertanding, kata promotornya pada hari Minggu. “Operasi nya berjalan lancar, namun tembakan tersebut nampaknya bertujuan untuk mengakhiri karirnya dan tampaknya hampir pasti itu yang akan terjadi,” kata promotor Malte Mueller-Michaelis kepada SID, anak perusahaan AFP.

Ayah tiri El-Halabi yang berusia 44 tahun langsung ditangkap polisi di TKP, sementara hampir 600 penonton dengan cepat langsung dievakuasi. “Saya sedang bersama pelatih dan manajer saya di ruang ganti ketika ayah bergegas masuk, mengancam kami dengan pistol dan berteriak, lalu berteriak, Keluar Semua!,” cerita El-Halabi di harian Bild Jerman.
“Kemudian dia menembak tangan saya dari jarak 3 meter. Saya menangis dan menangis, memohon dia untuk menjauhkan pistolnya.Dia mengancam akan menembak dirinya sendiri, tapi dia terlalu pengecut melakukan itu. Dia kemudian menembak saya di lutut dan kemudian kaki kanan saya.”

Latar belakang serangan itu dipercaya berasal dari keputusan El-Halabi di bulan Januari yang memberhentikan ayah tirinya sebagai manajernya. El-Halabi, yang tak terkalahkan dalam 11 pertandingan dengan 6 kali menang KO dan telah memberikan 2 gelar dunia dalam karirnya. (net/jpnn)

BERLIN-Petinju top wanita, Rola El-Halabi, ditembak di kamar ganti saat sedang bersiap untuk bertanding memperebutkan gelar juara dunia WIBF kelas ringan di Karlshorst, Berlin, Jumat malam kemarin.

Petinju berusia 26 tahun itu ditembak di bagian tangan, kaki dan lututnya. Pelaku penembakan ternyata adalah ayah tirinya sendiri. Dia langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dua penjaga keamanan juga ditembak saat serangan itu, namun sekarang sudah pulih setelah dioperasi.

El-Halabi sekarang sudah mulai pulih di rumah sakit, tapi nampaknya tidak akan pernah bisa kembali bertanding, kata promotornya pada hari Minggu. “Operasi nya berjalan lancar, namun tembakan tersebut nampaknya bertujuan untuk mengakhiri karirnya dan tampaknya hampir pasti itu yang akan terjadi,” kata promotor Malte Mueller-Michaelis kepada SID, anak perusahaan AFP.

Ayah tiri El-Halabi yang berusia 44 tahun langsung ditangkap polisi di TKP, sementara hampir 600 penonton dengan cepat langsung dievakuasi. “Saya sedang bersama pelatih dan manajer saya di ruang ganti ketika ayah bergegas masuk, mengancam kami dengan pistol dan berteriak, lalu berteriak, Keluar Semua!,” cerita El-Halabi di harian Bild Jerman.
“Kemudian dia menembak tangan saya dari jarak 3 meter. Saya menangis dan menangis, memohon dia untuk menjauhkan pistolnya.Dia mengancam akan menembak dirinya sendiri, tapi dia terlalu pengecut melakukan itu. Dia kemudian menembak saya di lutut dan kemudian kaki kanan saya.”

Latar belakang serangan itu dipercaya berasal dari keputusan El-Halabi di bulan Januari yang memberhentikan ayah tirinya sebagai manajernya. El-Halabi, yang tak terkalahkan dalam 11 pertandingan dengan 6 kali menang KO dan telah memberikan 2 gelar dunia dalam karirnya. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/