30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Pembawa Kotak Berisi Bom Ngaku Dihipnotis

MEDAN-Pria yang membawa bungkusan yang diduga berisi bom ke Hotel JW Marriott, Rahmad Agustian (34), warga Jalan Pembangunan Pelawi Barat, Pangkalan Brandan, ternyata dihipnotis oleh orang tidak dikenal sebelum melakukan aksinya.

“Setelah kita periksa dan selidiki ternyata pelaku tidak mengetahui paket yang diantarnya ke JW Marriott. Sebab, sebelumnya dia telah dihipnotis oleh dua orang yang tidak dikenalnya di kawasan Kampung Lalang Medan,” ujar Kapolsekta Medan Barat, Kompol Arke F Ambat.

Dijelaskannya, hingga saat ini pihak kepolisian belum mengetahui motif yang menyuruh Rahmad, sebab menurut pengakuan pelaku hanya disuruh untuk mengantar dan akan mendapat imbalan.

“Jadi saat kita interograsi dia masih linglung dan tidak menyadari apa yang dilakukannya. Oleh sebab itu, kita hanya melakukan pemeriksaan untuk mengetahui ciri-ciri orang yang menyuruhnya,” katanya.

Disinggung mengenai adanya kelompok radikal di Kota Medan, Arke mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengembangan dan berkoordinasi dengan pihak Polresta Medan dan tim Jihandak Poldasu.

“Intinya kita terus berusaha. Sebab, semuanya butuh penyelidikan. Bisa saja ini dilakukan oleh orang iseng, kita tidak tahu itu, yang pasti akan terus kita proses,” katanya. Kemarin, Rahmad terlihat masih berada dalam sel Mapolsek Medan Barat.(mag-8)

MEDAN-Pria yang membawa bungkusan yang diduga berisi bom ke Hotel JW Marriott, Rahmad Agustian (34), warga Jalan Pembangunan Pelawi Barat, Pangkalan Brandan, ternyata dihipnotis oleh orang tidak dikenal sebelum melakukan aksinya.

“Setelah kita periksa dan selidiki ternyata pelaku tidak mengetahui paket yang diantarnya ke JW Marriott. Sebab, sebelumnya dia telah dihipnotis oleh dua orang yang tidak dikenalnya di kawasan Kampung Lalang Medan,” ujar Kapolsekta Medan Barat, Kompol Arke F Ambat.

Dijelaskannya, hingga saat ini pihak kepolisian belum mengetahui motif yang menyuruh Rahmad, sebab menurut pengakuan pelaku hanya disuruh untuk mengantar dan akan mendapat imbalan.

“Jadi saat kita interograsi dia masih linglung dan tidak menyadari apa yang dilakukannya. Oleh sebab itu, kita hanya melakukan pemeriksaan untuk mengetahui ciri-ciri orang yang menyuruhnya,” katanya.

Disinggung mengenai adanya kelompok radikal di Kota Medan, Arke mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengembangan dan berkoordinasi dengan pihak Polresta Medan dan tim Jihandak Poldasu.

“Intinya kita terus berusaha. Sebab, semuanya butuh penyelidikan. Bisa saja ini dilakukan oleh orang iseng, kita tidak tahu itu, yang pasti akan terus kita proses,” katanya. Kemarin, Rahmad terlihat masih berada dalam sel Mapolsek Medan Barat.(mag-8)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/