27.8 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Diduga Keracunan Obat, Sekujur Tubuh Bersisik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga keracunan obat, Rehulina br Singarimbun (62) menderita luka disekucur tubuhnya. Di tubuhnya, kini tampak seperti sisik kulit ular.

Saat ditemui di ruang Rajawali 2 Rumah Sakit Umum (RSU) Sari Mutiara. Rehulina menceritakan apa yang terjadi dirinya. Ia mengatakan bahwa sebelumnya ia menderita penyakit pilek  yang tak sembuh selama dua  bulan dan dikatakan dokter bahwa itu sinusitis.

TERBARING: Rehulina menderita luka melepuh dan bersisik terbaring di rumah sakit.//sumut pos/Anita Sinuhaji
TERBARING: Rehulina menderita luka melepuh dan bersisik terbaring di rumah sakit.//sumut pos/Anita Sinuhaji

Ia pun melakukan perobatan rawat jalan ke RSUP Adam Malik Medan namun sinusitisnya tak kunjung sembuh, sehingga ia akhirnya diberi obat spray dan sinusitisnya sembuh.

“Selama kurang dua bulan lamanya saya konsumsi obat pil dari dokter tapi gak sembuh sinusitis ini, sampai saya diberi obat seprot (spray) ke bagian hidung dan sembuh. Kira-kira 2 hari setelah saya sembuh perut saya mual, muntah-muntah dan gak mau makan,” ucap warga Tanjung Anom ini, Minggu (4/5).

Akhirnya, lanjutnya ia dibawa opname di RS Delima yang berada Martubung agar dekat dengan rumah anaknya dan bisa di jaga oleh anaknya. Ternyata tak lama opname di sana wajah ibu 5 orang anak ini menjadi bengkak, dan diare sampai tak mau makan.

“Padahal saya selama 25 tahun gak pernah sakit. Walau umur segini aktivitas sehari-hari jualan saya di sekolah masih sanggup. Karena sakit ini aja berat badan saya turun drastis. Karena bengkak gitu saya dibawa anak saya yang lain ke RS Elisabeth. Di sana saya di katakan dokter keracunan obat.

Karena keterbatasan dana di RS Elisabeth akhirnya ia pun pulang. Sekitar seminggu pulang dari Elisabeth timbul bintik-bintik di sekucur tubuhnya dan memilih berobat jalan.

Akhirnya ia dirujuk ke Sari Mutiara kembali, dengan menggunakan Askes karena tubuhnya menggil.

“Setelah opname 8 hari saya pulang dari RS Sari Mutiara, tapi menggigil kambuh lagi dan disertai gatal-gatal. Pagi, siang dan malam menggigil terus. Sampai sekucur tubuh saya tiba-tiba luka sendiri. Dan seperti sisik ular, sampai tidur saja lengket di pakaian karena lukanya pecah sendiri,” ungkapnya yang sudah banyak kerugian terutama dari biaya selama berobat di Elisabeth sampai menghabiskan Rp20 juta lebih.

Sementara itu, anak kandung Rehulina, Ferawati br Ginting menuturkan bahwa sang ibu awalnya berobat hanya ingin sembuh dari sakit sinusitisnya.

“Jadi, kami berniat untuk menggugat dokter serta rumah sakit yang ada. Ada salah satu dokter di Elisabeth yang seenaknya berkata bahwa ibu saya menderita penyakit keturunan. Dan kurang imun di tubuhnya. Dan saya juga bisa terkena. Jawaban yang buat kecewa, sangat kecewa sekali. Padahal dari keluarga saya dari nenek moyang saya gak ada yang seperti ini,” ucapnya yang di dampingi oleh kuasa hukumnya Mospa Darma SE, SH MK.

Terpisah, dr Irwan Fahri Rangkuti, dokter spesialis kulit dan kelamin mengatakan mengenai yang terjadi pada Rehulina bisa berdasarkan reaksi dari obat, makanan atau infeksi lainnya. “Bisa ada efeknya keobat dan bereaksi ke tubuhnya yang mana pasien pada awalnya tak mengetahui ia alergi pada suatu obat lainnya dan bisa infeksi dari bakteri. Dan belum bisa kita pastikan karena suatu apa makanya tubuhnya menjadi melepuh seperti itu. Karena banyak infeksi kulit,” tukasnya. (nit/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga keracunan obat, Rehulina br Singarimbun (62) menderita luka disekucur tubuhnya. Di tubuhnya, kini tampak seperti sisik kulit ular.

Saat ditemui di ruang Rajawali 2 Rumah Sakit Umum (RSU) Sari Mutiara. Rehulina menceritakan apa yang terjadi dirinya. Ia mengatakan bahwa sebelumnya ia menderita penyakit pilek  yang tak sembuh selama dua  bulan dan dikatakan dokter bahwa itu sinusitis.

TERBARING: Rehulina menderita luka melepuh dan bersisik terbaring di rumah sakit.//sumut pos/Anita Sinuhaji
TERBARING: Rehulina menderita luka melepuh dan bersisik terbaring di rumah sakit.//sumut pos/Anita Sinuhaji

Ia pun melakukan perobatan rawat jalan ke RSUP Adam Malik Medan namun sinusitisnya tak kunjung sembuh, sehingga ia akhirnya diberi obat spray dan sinusitisnya sembuh.

“Selama kurang dua bulan lamanya saya konsumsi obat pil dari dokter tapi gak sembuh sinusitis ini, sampai saya diberi obat seprot (spray) ke bagian hidung dan sembuh. Kira-kira 2 hari setelah saya sembuh perut saya mual, muntah-muntah dan gak mau makan,” ucap warga Tanjung Anom ini, Minggu (4/5).

Akhirnya, lanjutnya ia dibawa opname di RS Delima yang berada Martubung agar dekat dengan rumah anaknya dan bisa di jaga oleh anaknya. Ternyata tak lama opname di sana wajah ibu 5 orang anak ini menjadi bengkak, dan diare sampai tak mau makan.

“Padahal saya selama 25 tahun gak pernah sakit. Walau umur segini aktivitas sehari-hari jualan saya di sekolah masih sanggup. Karena sakit ini aja berat badan saya turun drastis. Karena bengkak gitu saya dibawa anak saya yang lain ke RS Elisabeth. Di sana saya di katakan dokter keracunan obat.

Karena keterbatasan dana di RS Elisabeth akhirnya ia pun pulang. Sekitar seminggu pulang dari Elisabeth timbul bintik-bintik di sekucur tubuhnya dan memilih berobat jalan.

Akhirnya ia dirujuk ke Sari Mutiara kembali, dengan menggunakan Askes karena tubuhnya menggil.

“Setelah opname 8 hari saya pulang dari RS Sari Mutiara, tapi menggigil kambuh lagi dan disertai gatal-gatal. Pagi, siang dan malam menggigil terus. Sampai sekucur tubuh saya tiba-tiba luka sendiri. Dan seperti sisik ular, sampai tidur saja lengket di pakaian karena lukanya pecah sendiri,” ungkapnya yang sudah banyak kerugian terutama dari biaya selama berobat di Elisabeth sampai menghabiskan Rp20 juta lebih.

Sementara itu, anak kandung Rehulina, Ferawati br Ginting menuturkan bahwa sang ibu awalnya berobat hanya ingin sembuh dari sakit sinusitisnya.

“Jadi, kami berniat untuk menggugat dokter serta rumah sakit yang ada. Ada salah satu dokter di Elisabeth yang seenaknya berkata bahwa ibu saya menderita penyakit keturunan. Dan kurang imun di tubuhnya. Dan saya juga bisa terkena. Jawaban yang buat kecewa, sangat kecewa sekali. Padahal dari keluarga saya dari nenek moyang saya gak ada yang seperti ini,” ucapnya yang di dampingi oleh kuasa hukumnya Mospa Darma SE, SH MK.

Terpisah, dr Irwan Fahri Rangkuti, dokter spesialis kulit dan kelamin mengatakan mengenai yang terjadi pada Rehulina bisa berdasarkan reaksi dari obat, makanan atau infeksi lainnya. “Bisa ada efeknya keobat dan bereaksi ke tubuhnya yang mana pasien pada awalnya tak mengetahui ia alergi pada suatu obat lainnya dan bisa infeksi dari bakteri. Dan belum bisa kita pastikan karena suatu apa makanya tubuhnya menjadi melepuh seperti itu. Karena banyak infeksi kulit,” tukasnya. (nit/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/