MEDAN, SUMUTPOS.CO – Beberapa rumah yang me-netap di sekitar PLTU Sicanang, tepatnya di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan mengalami retak. Belum diketahui secara persis penyebabnya. Namun pada malam hari masyarakat merasakan getaran.
Seorang warga, Anwar (48) mengatakan, retaknya sejumlah rumah warga yang tinggal di Pesisir Pantai Belawan tidak jauh dari PLTU dikeluhkan warga. Retaknya itu sudah dirasakan masyarakat selama bertahun – tahun.
“Lihatlah, rumah warga yang retak sudah parah. Bahkan, dinding jendela ada yang lepas karena retak itu. Masyarakat yang memperbaiki sendiri harus mengeluarkan uang Rp4 sampai Rp5 juta,” katanya, Kamis (4/7).
Kerusakan rumah warga, pria berusia 48 tahun ini menduga karena adanya getaran yang ditimbulkan dari PLTU Sicanang pada malam hari, jadi, masyarakat sudah tidak tahan dengan kerugian yang dialami masyarakat.
“Kami cuma ingin rumah – rumah warga diperbaiki, bukan diberikan sembako setiap tahun. Itu tidak ada artinya dengan kondisi rumah kami yang rusak,” bebernya.
Anwar mengaku, mereka sudah berulang kali melaporkan keluhan itu ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, tapi tidak ada hasil sampai sekarang.
“Mau kemana lagi kami mengadu, apa kami harus menanggung ini terus. Kami berharap, pemerintah dapat turun langsung dan mengecek perusahaan yang telah memberikan akibat ke rumah warga yang retak,” cetusnya.
Hal sama juga dikeluhkan Sofiah. Wanita separuh baya ini mendesak agat pemerintah memperhatikan nasib rumah mereka yang retak. Kondisi itu sudah mereka alami selama bertahun – tahun.”Sudah lama kami begini, kalau malam pasti ada getaran dan suara mesin. Kami mau ini diganti rugi, jangan sampai rumah kami ambruk,” pintanya
Terpisah, anggota DPRD Medan, HT Bahrumsyah meminta kepada masyarakat untuk melaporkan masalah itu ke gedung dewan dengan mendokumentasikan kerusakan rumah, agar pihaknya bisa menindaklanjuti ke dinas terkait dan perusahaan tersebut.
“Kita belum tahu, retak rumah warga karena apa. Karena di situ banyak perusahaan, makanya laporkan kemari (DPRD), agar segara kita minta kepada dinas terkait untuk mengecek,” tuturnya. (fac/ila)