28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Rentan Penyakit Hipertensi dan Jantung, 48 Persen Calhaj Sumut Berisiko Tinggi

Sutan siregar/sumut pos
MANASIK HAJI: Calon jamaah haji asal Medan mengikuti manasik haji di Asrama Haji Medan, Jalan AH NAsution, Kamis (12/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) memastikan, sebanyak 48 persen calon jamaah haji asal Sumut memiliki risiko tinggi (Risti). Umumnya, penyakit yang paling dominan diderita jamaah Risti ini berupa hipertensi, diabetes melitus (DM) dan jantung.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut melalui Kepala Seksi Survailens dan Imunisasi, Suhadi, mengatakan, golongan risti tersebut yakni dengan golongan lanjut usia (60 tahun ke atas), dan yang memiliki riwayat penyakit. “Pada tahun ini untuk yang risti ada 48 persen dan sisanya nonristi 52 persen,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (4/7).

Lebih lanjut, Suhadi menjelaskan, pada tahun 2019 ini, jumlah jamaah haji Embarkasi Medan asal Sumut terdapat 22 kloter yang terdiri dari 8.446 orang. Dari jumlah tersebut, diantaranya sebanyakn

8.356 orang merupakan jamaah haji, dan sisanya para petugas. “Jadi dari jumlah itu, sebanyak 20,5 persennya merupakan Risti karena usia. Sedangkan 27,6 persen lainnya ialah Risti karena memiliki riwayat penyakit,” jelasnya.

Karena banyaknya jumlah jemaah haji yang beresiko tinggi tersebut, pihak penyelenggara haji, lanjut Suhadi, telah melakukan tiga kali pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan pertama, ujar dia, dilakukan dua tahun sebelum keberangkatan, pemeriksaan kedua dilakukan ditahun keberangkatan, dan pemeriksaan ketiga dilakukan pada saat akan berangkat ke Tanah Suci. “Untuk penyakit yang paling dominan diderita jemaah Resti ini berupa hipertensi, Diabetes Melitus (DM) maupun jantung. Jadi mereka nanti akan terus dibina kesehatannya,” terangnya.

Sementara itu, untuk vaksin meningitis, Suhadi mengaku semua jemaah saat ini telah tervaksinasi. Ia menyebutkan, dari sebanyak 9.357 vaksin yang diterima dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 8.449 nya telah terpakai. “Vaksin telah diberikan kepada semua jemaah dan para petugas yang berangkat, kecuali terhadap jemaah haji yang dalam kurun waktu dua tahun ini baru melangsungkan umroh,” ujarnya.

Kendati begitu, untuk MERS-CoV, Suhadi mengaku vaksinnya sampai saat ini belum ada. Karenanya ia mengimbau, selama di tanah suci para jemaah agar dapat menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. “Terutama juga jangan mendekati, berfoto atau juga minum susu unta. Karena sumber penularannya berasal dari unta,” pungkasnya.(mbc/adz)

Sutan siregar/sumut pos
MANASIK HAJI: Calon jamaah haji asal Medan mengikuti manasik haji di Asrama Haji Medan, Jalan AH NAsution, Kamis (12/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) memastikan, sebanyak 48 persen calon jamaah haji asal Sumut memiliki risiko tinggi (Risti). Umumnya, penyakit yang paling dominan diderita jamaah Risti ini berupa hipertensi, diabetes melitus (DM) dan jantung.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut melalui Kepala Seksi Survailens dan Imunisasi, Suhadi, mengatakan, golongan risti tersebut yakni dengan golongan lanjut usia (60 tahun ke atas), dan yang memiliki riwayat penyakit. “Pada tahun ini untuk yang risti ada 48 persen dan sisanya nonristi 52 persen,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (4/7).

Lebih lanjut, Suhadi menjelaskan, pada tahun 2019 ini, jumlah jamaah haji Embarkasi Medan asal Sumut terdapat 22 kloter yang terdiri dari 8.446 orang. Dari jumlah tersebut, diantaranya sebanyakn

8.356 orang merupakan jamaah haji, dan sisanya para petugas. “Jadi dari jumlah itu, sebanyak 20,5 persennya merupakan Risti karena usia. Sedangkan 27,6 persen lainnya ialah Risti karena memiliki riwayat penyakit,” jelasnya.

Karena banyaknya jumlah jemaah haji yang beresiko tinggi tersebut, pihak penyelenggara haji, lanjut Suhadi, telah melakukan tiga kali pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan pertama, ujar dia, dilakukan dua tahun sebelum keberangkatan, pemeriksaan kedua dilakukan ditahun keberangkatan, dan pemeriksaan ketiga dilakukan pada saat akan berangkat ke Tanah Suci. “Untuk penyakit yang paling dominan diderita jemaah Resti ini berupa hipertensi, Diabetes Melitus (DM) maupun jantung. Jadi mereka nanti akan terus dibina kesehatannya,” terangnya.

Sementara itu, untuk vaksin meningitis, Suhadi mengaku semua jemaah saat ini telah tervaksinasi. Ia menyebutkan, dari sebanyak 9.357 vaksin yang diterima dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 8.449 nya telah terpakai. “Vaksin telah diberikan kepada semua jemaah dan para petugas yang berangkat, kecuali terhadap jemaah haji yang dalam kurun waktu dua tahun ini baru melangsungkan umroh,” ujarnya.

Kendati begitu, untuk MERS-CoV, Suhadi mengaku vaksinnya sampai saat ini belum ada. Karenanya ia mengimbau, selama di tanah suci para jemaah agar dapat menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. “Terutama juga jangan mendekati, berfoto atau juga minum susu unta. Karena sumber penularannya berasal dari unta,” pungkasnya.(mbc/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/