SITUASI di sejumlah pusat perbelanjaan saat ini sangat ramai dipadati pengunjung. Pasalnya, pada H-4 Lebaran Idul ini warga banyak memburu baju Lebaran, khususnya diskon besar-besaran.
Salah satu pusat perbelanjaan yang paling ramai dikunjungi adalah toko yang rajin menawarkan diskon besar-besaran seperti Matahari Plaza Medan Fair dan Palladium Mall.
Ardi, salah seorang karyawan di pusat perbelanjaan Matahari mengatakan, setiap tahun jelang lebaran pusat perbelanjaan selalu ramai. “Sejak pagi tadi (kemarin,Red) hingga sekarang ini jumlah pengunjung yang datang meningkat tajam dan masyarakat umumnya membeli pakaian untuk berlebaran. Belum lagi malam hari, jumlah pengunjung berjubel,” ujarnya.
Menurutnya, pengunjung semakin meningkat dikarenakan adanya pemotongan harga (discount) berdasarkan kebijakan pihak manajemen. Diskon gila-gilaan yang ditetapkan manajemen semakin memancing pihak pembeli datang berkunjung jelang lebaran ini. “Pengunjung yang datang ramai karena diberlakukan diskon barang hingga 50 persen, diskon tersebut program belanja hemat yang ditetapkan manajemen agar barang yang dipasarkan dapat cepat laris jelang lebaran ini,” katanya.
Sedangkan di Palladium Mall, jumlah pengunjung tampak lebih sedikit. Meski diskon pakaian yang ditawarkan besar-besaran hingga 50 persen, jumlah konsumen tak begitu membeludak. “Memang pembeli tak begitu ramai. Mungkin ini juga dipengaruhi tingginya kenaikan harga bahan sembako. Jadi orang lebih memilih mendahulukan membeli sembako dibanding pakaian,” ucap Maya salah seorang karyawan di Palladium Mall.
Menurutnya, jumlah pembeli membludak disaat dua pekan sebelum lebaran. Mayoritas pembeli yang datang lebih memilih berbelanja pakaian untuk anak-anak. “Pembeli banyak memilih baju untuk anak-anak. Apalagi diskon bajunya lumayan ya, sampai 50 persen pakaian berlebaran buat anak-anak,” terangnya.
Sedangkan di pasar tradisional mengalami hal serupa. Para pembeli tampak memadati sejumlah pasar tradisional. “Mulai dari hari Sabtu (3/8) lalu, pasar ini kembali dipadati pengunjung yang membeli berbagai kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, gula pasir, beras, dan berbagai komoditi pertanian lainnya,” ujar Rawin, pedagang di Pusat Pasar, Minggu (4/8).
Tidak hanya kios-kios bahan pokok dan berbagai kue kering saja yang menjadi incaran pengunjung. Sejumlah ibu rumah tangga juga tampak antre di kios penjual bumbu masak juga kios penjualan daging. Pasalnya, bumbu masak mulai diincar pembeli untuk mememuhi bumbu masakan dan daging menjadi santapan di hari lebaran meskipun harganya merangka naik.
Hal yang sama juga terlihat di Pasar Halat Medan. Masyarakat mulai memenuhi beberapa stan penjual bumbu masak, komoditi pertanian, dan beberapa kios bahan pokok.
Jika mal dan pusat perbelanjaan diserbu konsumen, lain halnya hotel. Berbagai kegiatan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (Mice) atau event business mulai berkurang sejak bulan Ramadan. Akibatnya tingkat isian (okupansi) hotel di Kota Medan mengalami penurunan.
“Mulai Ramadan sudah mulai terasa penurunannya, ini ada kaitannya dengan berkurangnya acara-acara bisnis atau MICE di Medan. Karena 80 persen bisnis hotel ini berbasis dari kegiatan bisnis,” kata Public Relations Officer Grand Aston Citty Hall Medan, Cindy Lailani, Minggu (4/8).
Dikatakannya, penurunan tingkat pengunjung ini memang selalu terjadi setiap tahun di Ramadan dan Lebaran. Kondisi akan kembali normal dua minggu setelah Lebaran. “Untuk okupansi, menurun 30 persen dibandingkan hari-hari biasanya. Tapi kita berharap ada peningkatan tahun ini. Karena hingga saat ini booking juga sepi. Kalau event yang ramai hingga full house itu ketika tahun baru,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Executive Secretary Hotel Aryaduta Medan, Elni, tingkat pengunjung selama Ramadan hingga Lebaran menurun dibandingkan hari biasanya. “Memang menurun, tapi untuk Lebarannya sudah mulai ramai yang booking,” katanya. (far/put)