25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Siapkan Pengungsian, Gubsu: Rekayasa Sungai Tidak Profesional

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, turun langsung meninjau lokasi perumahan yang terdampak banjir di Tanjung Selamat, Jumat (4/12) pagi. Langkah awal untuk penanggulangan, ia meminta personel TNI/Polri serta Basarnas tetap siaga dan mencari korban yang kemungkinan terseret banjir.

TINJAU: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meninjau korban banjir di kawasan  Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang, Jumat (4/12/2020).
TINJAU: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meninjau korban banjir di kawasan Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang, Jumat (4/12/2020).

“Petugas akan membantu membersihkan rumah. Apabila nanti malam ada hujan yang begitu deras (banjir susulan), bapak-bapak jangan tinggal di rumah. Pindah ke tempat yang aman, kunci pintunya (rumah). Ibu-ibu dan anak-anak biar di sini (posko pengungsian). Sudah disiapkan dapur dan makan. Air bersih juga akan datang,” ujar Gubernur, kepada masyarakat di lokasi.

Adapun tempat penampungan sementara warga korban banjir, kata Gubernur, disiapkan di dua lokasi. Yakni Balai Desa Tanjung Selamat dan Arhanudse Tanjung Selamat. Namun dirinya mengingatkan kepada petugas penanggulangan bencana untuk memperhatikan kapasitas dan kelayakan fasilitas pendukung, seperti sanitasi, MCK, hingga pelayanan kesehatan bagi warga di lokasi khusus.

“Untuk kesehatan, berobatnya di luar (lokasi khusus). Jadi di sini dibuat tempatnya nyaman dan enak. Kondisi seperti ini kita harus saling mengerti. Jaga anaknya, orang-orang tua dan yang sakit. Tempatnya di tempat yang bagus. Kalau kurang (tempatnya), nanti koordinasi dengan Arhanud untuk ditempatkan di sana,” kata Edy.

Edy juga menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa ribuan warga di Sumut, khususnya Deliserdang dan Medan yang baru saja mengalami bencana banjir. Selain itu, beberapa daerah dalam dua pekan terakhir pun terdampak, seperti Tebingtinggi, Serdangbedagai, Humbang Hasundutan, dan Binjai. Karenanya kepada petugas diminta untuk mewaspadai dan siaga hingga menyiapkan alat berat di sejumlah tempat yang rawan longsor seperti di Sibolangit.

Rekayasa Sungai Tidak Profesional

Selain meninjau warga dan pengungsian, Gubernur juga melihat kondisi sungai yang kini sudah berangsur surut dari banjir. Dari lokasi, Edy bersama Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan dan Kepala BWS Sumatera II Maman Noprayamin melihat perubahan alur sungai yang direkayasa untuk kepentingan pembangunan rumah.

“Pertama Sungai Belawan. Sungai Belawan ini bentuknya seperti huruf C. Saya lihat di atas dari satelit, dari Google. Saya lihat ada yang meluruskan sungai dalam rangka pembangunan rumah ini. Saya bersama Pak Maman, BWS, kami susuri sungai itu. Ternyata ada sungai yang dimatikan,” ungkap mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB tersebut.

Kemudian sungai yang ada saat ini, lanjut Edy, adalah sungai buatan yang akan dilakukan normalisasi. Sejumlah titik pun dinilai bisa menjadi tempat rekayasa sungai agar aliran air lancar guna mencegah banjir. Namun hal itu, kata dia, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Pemkab Deliserdang dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan.

Menurutnya, tindakan baru bisa dilakukan usai penanganan dampak bencana banjir tuntas dilaksanakan. “Ini akan kita fungsikan kembali. Sungai yang ada saat ini sebenarnya bukan aliran sungai yang sebenarnya. Itu sungai buatan yang juga akan kita lakukan normalisasi. Ada tebing-tebing yang harus dilakukan rekayasa untuk kelancaran air. Kalau tidak ini setiap tahun akan banjir terus,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya pun akan turut memperbaiki tanggul jebol yang dikeluhkan masyarakat Kompleks De Flamboyan sebagai penyebab banjir terjadi.

“Tanggul jebol akan segera diambil tindakan, itu wewenang BWS. Sama-sama kita pikirkan. Pertama kita lakulan normalisasi sungai. Tanggul-tanggul juga akan kita perbaikan,” pungkasnya.

Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Mega Hadi Kristianto menyampaikan, masih terus mencari dan mengambil langkah penyelamatan dan evakuasi. “Untuk data, kita belum final. Masih ada kemungkinan perkembangan. Termasuk untuk yang hilang, kita masih kumpulkan data pastinya,” katanya.

Poldasu Bantu Evakuasi

Personel Satuan Brimob Polda Sumut juga ikut turun melakukan evakuasi korban banjir di Jalan Brigjend Katamso Kecamatan Medan Maimun Kelurahan Sei Mati Medan, Jumat (4/12).

Sebanyak 50 personil Sat Brimob Polda Sumut dikerahkan dalam proses evakuasi korban banjir tersebut.

Dansat Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Abu Bakar Tertusi SIK SH, melalui Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono menjelaskan, saat ini personilnya sedang membantu warga di Kelurahan Sei Mati Gang Merdeka Lingkungan 8 dan 9.

“Mulai pagi tadi, personel sudah kita standby kan di lokasi banjir. Kita juga memberikan sarapan seperti nasi, bubur dan telur rebus serta mendirikan Tenda Pleton sebagai Posko Brimob”, jelas Kompol Heriyono.

Informasi dari Kepling IX Kelurahan Sei Mati, Syafrizal NL, air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB dan mulai menyelamatkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menambahkan, saat ini personel gabungan Polda Sumut dan Polrestabes Medan sudah berada di lokasi banjir untuk membantu korban banjir. Pihaknya akan bersiaga hingga air pasca banjir surut dan aktifitas kembali normal.

“Selain membantu warga terdampak banjir, Polda Sumut juga menyediakan makanan untuk warga terdampak banjir,” ujarnya.

Sat Brimob Polda Sumut juga mendirikan dapur lapangan, untuk menyiapkan makanan bagi warga yang dievakuasi.

Distribusi BBM Tidak Terganggu

Terkait banjir, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) I memastikan pendistribusian, pasokan, dan pelayanan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji kepada masyarakat, tetap berjalan normal.Hanya saja ia mengakui, ruas jalan di KM 9-10 Medan-Binjai di mana terdapat 2 SPBU Reguler, yaitu SPBU 14203176 dan SPBU 142031145, sempat tergenang air. “Meskipun demikian, kami memastikan bahwa distribusi dan pasokan BBM untuk wilayah tersebut relatif aman,” ungkap Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR I Sumbagut, Taufikurachman, Jumat (4/11).

Meski ada bencana alam, menurut Taufik, pendistribusian dan pasokan harus tetap dijaga. “Stokk di kedua SPBU tersebut masih mencukupi. Selain itu pengiriman BBM juga tidak mengalami gangguan, karena bisa diakses lewat jalan tol,” tutur Taufik.

Dalam mendistribusikan BBM di tengah kondisi banjir, Pertamina memiliki berbagai alternatif, guna memastikan distribusi BBM ke masyarakat dapat terus terpenuhi. “Kami berharap genangan air segera surut, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal.” tandasnya. (prn/mag-1/gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, turun langsung meninjau lokasi perumahan yang terdampak banjir di Tanjung Selamat, Jumat (4/12) pagi. Langkah awal untuk penanggulangan, ia meminta personel TNI/Polri serta Basarnas tetap siaga dan mencari korban yang kemungkinan terseret banjir.

TINJAU: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meninjau korban banjir di kawasan  Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang, Jumat (4/12/2020).
TINJAU: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meninjau korban banjir di kawasan Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang, Jumat (4/12/2020).

“Petugas akan membantu membersihkan rumah. Apabila nanti malam ada hujan yang begitu deras (banjir susulan), bapak-bapak jangan tinggal di rumah. Pindah ke tempat yang aman, kunci pintunya (rumah). Ibu-ibu dan anak-anak biar di sini (posko pengungsian). Sudah disiapkan dapur dan makan. Air bersih juga akan datang,” ujar Gubernur, kepada masyarakat di lokasi.

Adapun tempat penampungan sementara warga korban banjir, kata Gubernur, disiapkan di dua lokasi. Yakni Balai Desa Tanjung Selamat dan Arhanudse Tanjung Selamat. Namun dirinya mengingatkan kepada petugas penanggulangan bencana untuk memperhatikan kapasitas dan kelayakan fasilitas pendukung, seperti sanitasi, MCK, hingga pelayanan kesehatan bagi warga di lokasi khusus.

“Untuk kesehatan, berobatnya di luar (lokasi khusus). Jadi di sini dibuat tempatnya nyaman dan enak. Kondisi seperti ini kita harus saling mengerti. Jaga anaknya, orang-orang tua dan yang sakit. Tempatnya di tempat yang bagus. Kalau kurang (tempatnya), nanti koordinasi dengan Arhanud untuk ditempatkan di sana,” kata Edy.

Edy juga menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa ribuan warga di Sumut, khususnya Deliserdang dan Medan yang baru saja mengalami bencana banjir. Selain itu, beberapa daerah dalam dua pekan terakhir pun terdampak, seperti Tebingtinggi, Serdangbedagai, Humbang Hasundutan, dan Binjai. Karenanya kepada petugas diminta untuk mewaspadai dan siaga hingga menyiapkan alat berat di sejumlah tempat yang rawan longsor seperti di Sibolangit.

Rekayasa Sungai Tidak Profesional

Selain meninjau warga dan pengungsian, Gubernur juga melihat kondisi sungai yang kini sudah berangsur surut dari banjir. Dari lokasi, Edy bersama Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan dan Kepala BWS Sumatera II Maman Noprayamin melihat perubahan alur sungai yang direkayasa untuk kepentingan pembangunan rumah.

“Pertama Sungai Belawan. Sungai Belawan ini bentuknya seperti huruf C. Saya lihat di atas dari satelit, dari Google. Saya lihat ada yang meluruskan sungai dalam rangka pembangunan rumah ini. Saya bersama Pak Maman, BWS, kami susuri sungai itu. Ternyata ada sungai yang dimatikan,” ungkap mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB tersebut.

Kemudian sungai yang ada saat ini, lanjut Edy, adalah sungai buatan yang akan dilakukan normalisasi. Sejumlah titik pun dinilai bisa menjadi tempat rekayasa sungai agar aliran air lancar guna mencegah banjir. Namun hal itu, kata dia, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Pemkab Deliserdang dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan.

Menurutnya, tindakan baru bisa dilakukan usai penanganan dampak bencana banjir tuntas dilaksanakan. “Ini akan kita fungsikan kembali. Sungai yang ada saat ini sebenarnya bukan aliran sungai yang sebenarnya. Itu sungai buatan yang juga akan kita lakukan normalisasi. Ada tebing-tebing yang harus dilakukan rekayasa untuk kelancaran air. Kalau tidak ini setiap tahun akan banjir terus,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya pun akan turut memperbaiki tanggul jebol yang dikeluhkan masyarakat Kompleks De Flamboyan sebagai penyebab banjir terjadi.

“Tanggul jebol akan segera diambil tindakan, itu wewenang BWS. Sama-sama kita pikirkan. Pertama kita lakulan normalisasi sungai. Tanggul-tanggul juga akan kita perbaikan,” pungkasnya.

Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Mega Hadi Kristianto menyampaikan, masih terus mencari dan mengambil langkah penyelamatan dan evakuasi. “Untuk data, kita belum final. Masih ada kemungkinan perkembangan. Termasuk untuk yang hilang, kita masih kumpulkan data pastinya,” katanya.

Poldasu Bantu Evakuasi

Personel Satuan Brimob Polda Sumut juga ikut turun melakukan evakuasi korban banjir di Jalan Brigjend Katamso Kecamatan Medan Maimun Kelurahan Sei Mati Medan, Jumat (4/12).

Sebanyak 50 personil Sat Brimob Polda Sumut dikerahkan dalam proses evakuasi korban banjir tersebut.

Dansat Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Abu Bakar Tertusi SIK SH, melalui Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono menjelaskan, saat ini personilnya sedang membantu warga di Kelurahan Sei Mati Gang Merdeka Lingkungan 8 dan 9.

“Mulai pagi tadi, personel sudah kita standby kan di lokasi banjir. Kita juga memberikan sarapan seperti nasi, bubur dan telur rebus serta mendirikan Tenda Pleton sebagai Posko Brimob”, jelas Kompol Heriyono.

Informasi dari Kepling IX Kelurahan Sei Mati, Syafrizal NL, air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB dan mulai menyelamatkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menambahkan, saat ini personel gabungan Polda Sumut dan Polrestabes Medan sudah berada di lokasi banjir untuk membantu korban banjir. Pihaknya akan bersiaga hingga air pasca banjir surut dan aktifitas kembali normal.

“Selain membantu warga terdampak banjir, Polda Sumut juga menyediakan makanan untuk warga terdampak banjir,” ujarnya.

Sat Brimob Polda Sumut juga mendirikan dapur lapangan, untuk menyiapkan makanan bagi warga yang dievakuasi.

Distribusi BBM Tidak Terganggu

Terkait banjir, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) I memastikan pendistribusian, pasokan, dan pelayanan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji kepada masyarakat, tetap berjalan normal.Hanya saja ia mengakui, ruas jalan di KM 9-10 Medan-Binjai di mana terdapat 2 SPBU Reguler, yaitu SPBU 14203176 dan SPBU 142031145, sempat tergenang air. “Meskipun demikian, kami memastikan bahwa distribusi dan pasokan BBM untuk wilayah tersebut relatif aman,” ungkap Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR I Sumbagut, Taufikurachman, Jumat (4/11).

Meski ada bencana alam, menurut Taufik, pendistribusian dan pasokan harus tetap dijaga. “Stokk di kedua SPBU tersebut masih mencukupi. Selain itu pengiriman BBM juga tidak mengalami gangguan, karena bisa diakses lewat jalan tol,” tutur Taufik.

Dalam mendistribusikan BBM di tengah kondisi banjir, Pertamina memiliki berbagai alternatif, guna memastikan distribusi BBM ke masyarakat dapat terus terpenuhi. “Kami berharap genangan air segera surut, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal.” tandasnya. (prn/mag-1/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/