Menhub: Nataru Aman Terkendali
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Secara nasional, angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) berjalan aman dan terkendali, meski ada sedikit problem terkait dampak banjir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat melakukan peninjauan di terminal Railink di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (4/1).
“Alhamdulillah secara nasional Nataru 2020 berjalan aman, meski ada sedikit kendala terkait banjir Jabodetabek,” kata Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Eksekutif General Maneger Bandara Kualanamu Bayuh Iswantoro, Manager Railink Kualanamu Endiranto, serta sejumlah pejabat dari Otban dan PT KAI Sumut.
Diungkapkanya, sejauh ini tidak ada yang menonjol. Bandara Halim yang sempat terdampak banjir penerbangan, saat ini sudah normal, kondisi air juga sudah kering
“Ke depan, evaluasi akan terus dilakukan terkait arus mudik dan arus balik Nataru dan lainnya,” ungkap Budi.
Saat melakukan peninjauan di terminal kereta api bandara, Menhub mendapat penjelasan dari Manager Railink Kualanamu, Endiranto, terkait beberapa fasilitas kereta api bandara. Endrianto juga menjelaskan, ada kenaikan penumpang tahun 2019 sekitar 2 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2019 pergerakan penumpang Railink 23.700, sedangkan 2018 sekitar 23.224 penumpang. “Kita bersyukur ada kenaikan penumpang kendati relatif kecil. Ke depan kita terus berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang,” pungkasnya.
Sementara, memasuki H+5 Tahun Baru 2020, arus lalu lintas di jalur Kabanjahe-Berastagi-Medan, terpantau aman, ramai lancar. Meski terjadi peningkatan pengunjung, baik yang mengendarai roda 4 dan 2 mencapai 200 persen, namun kondisi arus lalu lintas dari dua arah tetap aman dan terkendali. “Arus lalu lintas tetap ramai dan padat, tapi masih terkendali dan berjalan negatif ada kemacetan panjang,” kata Kasat Lantas Polres Karo, AKP Ridwan Harahap kepada Sumut Pos, kemarin.
Dikatakannya, diperkirakan puncak arus balik terjadi pada Minggu. Karena libur sekolah habis pada Senin (6/1). “Untuk mengantisipasi kemacetan, kita tetap melakukan pengaturan lalu lintas dan menempatkan personel di daerah trouble spot,” tegasnya.
Untuk mengurai kemacetan, personel lantas yang bertugas tetap menyarankan pengendara menggunakan jalur alternatif. Dipaparkan Ridwan, sesuai data yang mereka rangkum di lapangan. Untuk tahun 2020 ini, terjadi peningkatan kenderaan baik roda 4 maupun roda 2 yang masuk ke Kabupaten Karo. “Ada peningkatan pengunjung maupun wisatawan yang datang ke Karo. Kenaikannya berkisar 200 persen dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Untuk diketahui, PolresTanah Karo juga menempatkan para personel di perlintasan untuk menghindari penyerobotan atau saling mendahului antar pengendara di seputaran Kabanjahe dan Berastagi. Kemudian, jika ada penumpukan kenderaan di Jalan Jamin Ginting, pengendara dapat melewati jalur alternatif melalui Hotel Sibayak dan keluar mengarah ke Tahura. Namun, kalau hendak mau menuju Kota Medan maupun sebaliknya .
Jika dari arah Kabupaten Simalungun maupun dari Kabupaten Dairi dan Propinsi Aceh, pengendara dapat melewati dari arah simpang Sinaman dan keluarnya ke arah Tugu Jeruk Desa Tongkoh (Tahura) maupun sebaliknya. “Itu upaya kami untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, seperti kemacetan panjang,” pungkas Ridwan seraya mengimbau para pengguna jalan tetap mentaati peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan dan budaya antre.
Puncak arus balik juga terlihat di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Minggu (5/1). Sejumlah stasiun bus antar kota dalam provinsi (AKDP) di Sidikalang dijejali calon penumpang. Seperti di stasiun bus Datra, Jalan Merdeka, stasiun Pas dan Sinar Sepadan di Jalan Sisingamangaraja, serta stasiun Raja Napogos di Jalan Gereja Sidikalang, ratusan penumpang antre menunggu bus datang ke loket. Penumpang harus bersabar menunggu beberapa saat untuk diberangkatkan. Hal itu terjadi karena bus yang tersedia kurang dibanding jumlah penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan Dairi, Datulam Ojahan Padang saat dikonfirmasi menyampaikan, arus balik penumpang libur Nataru di Dairi berjalan lancar. Datulam mengungkapkan, semua penumpang dari Sidikalang tujuan Medan dan sejumlah kabupaten/kota di Sumut semuanya terangkut. “Tidak ada penumpang tidak terangkut. Jumlah armada yang tersedia mampu mengatasi lonjakan penumpang,” pungkasnya.
Tebingtinggi Macet
Puncak arus balik Nataru 2020 di Kota Tebingtinggi terjadi Sabtu (4/1), kemarin. Kemacetan terjadi di Jalan KL Yos Sudarso dari arah Kota Tebingtinggi menuju Medan dan sebaliknya dari arah Medan menuju Pematangsiantar dan Kisaran, pihak Polantas Polres Tebingtinggi yang dibantu Dinas Perhubungan memberlakukan sistem buka tutup di pintu masuk jalan Tol menuju Medan dan Jalan KL Yos Sudarso Simpang Beo Kota Tebingtinggi, Sabtu sore (4/5).
Antrean kenderaan terlihat hingga 5 kilometer menuju pintu Tol Tebingtinggi Medan, begitu juga arah sebaliknya ratusan kenderaan pribadi juga terjebak macet, karena ada banyak mobil dan truk baik dari arah Kisaran dan Siantar masuk persimpangan Beo menuju arah Dolok Masihul. Laju kenderaan yang memasuki Kota Tebingtinggi hingga tiga lajur, bahkan penumpukan pengendara sepeda motor yang menuju Medan juga terjadi.
Padal Pos Pam Beo, Iptu Iswadi mengatakan, personel Polantas tetap berjaga mengatur arus lalulintas baik menuju Medan dan sebaliknya. “Petugas berjaga mengatur arus lalin hingga 24 jam, baik di Simpang Beo, simpang empat dan pintu masuk tol walaupun operasi nataru telah berakhir,” jelasnya.
Polantas yang bertugas di pintu tol Tebingtinggi Medan memberlakukan sistem buka tutup untuk menghindari kemacetan panjang di pintu tol, dikarena kenderaan yang melintas dari Jalinsum Medan menuju Tebinginggi juga terjadi kemacetan.
Begitu juga di Simpang Beo Kota Tebingtinggi petugas juga memberlakukan sistem buka tutup untuk menghindari kemacetan lebih panjang. Sedangkan di Jota Tebingtinggi tepatnya di simpang empat Jalan Sudirman petugas Polantas juga terus memantau kepadatan kenderaan yang memasuki inti kota.
Sedangkan Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi Saprin Harahap menjelaskan, untuk arus puncak balik memasuki wilayah Kota Tebingtinggi terjadi kemarin, Sabtu hingga malam hari. Petugas Dishub yang dibantu pihak kepolisian mengatur arus lalulintas dengan menerapkan sistem kanterflow untuk menghidari kemacetan lalulintas.
Tampak ribuan kenderaan memasuki wilayah Kota Tebingtinggi yang didominasi oleh kenderaan umum pribadi dan bus bus pariwisata. “Memang truk juga banyak melintas, hal itu juga yang menyebabkan kemacetan lalulintas,” terang Saprin.
Untuk menghindari kemacetan di inti kota, petugas Dishub memberikan himbauan kepada para juru parkir agar memakirkan kendaraan para pengemudi dengan teratur, karena jika parkir tidak teratur hingga memakan badan jalan yang di tentukan, hal itu yang bisa menimbulkan kemacetan panjang.
“Kita himbau parkir ditata dengan baik. Karena Jalan Sudirman sedikit agak sempit, bila parkir berlapis, maka hal yang timbul kemacetan,” terang Saprin.
Sedangkan kondisi arus lalu lintas pada hari, Minggu (5/1) tepatnya di Jalan KL Yosudarso dan pintu Tol Tebingtinggi terlihat lancar dengan kecepatan 40-50 Km perjam, begitu juga arah Medan menuju Siantar dan Kisaran kondisi arus lalulintas terlihat lancar.
Ribuan Pemudik Bertolak ke Batam
Lonjakan penumpang juga terlihat di Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Minggu (5/1). Ribuan calon penumpang sejak pagi telah memadati lapangan parkir terminal dengan membawa banyak barang bawaan. KM Kelud yang telah bersandar datang dari Batam tujuan Belawan, menurunkan ribuan penumpang.
Kepala Operasional Pelni Cabang Medan, Luthfi mengatakan, jumlah penumpang KM Kelud yang datang dari Batam sebanyak 3.221 penumpang. Sedangkan yang akan berangkat sebanyak 3.831 penumpang. “Jumlah penumpang yang naik masih sesuai dengan ambang batas dan jika tidak diawasi, maka jumlah penumpang yang naik bisa lebih banyak lagi,” katanya.
Sejauh ini, katanya, untuk arus balik Nataru akan mengalami peningkatan sampai keberangkatan selanjutnya. Sebab, KM Kelud yang berangkat tujuan Batam adalah armada perdana pada arus balik Nataru 2020. Kemudian akan kembali lagi pada Rabu (7/1) mendatang.
“Untuk hari ini hingga tiga kali ke depan, kepadatan penumpang bakal terus terjadi. Kita imbau agar penumpang dapat tiba di terminal sesuai waktu. Agar, tidak terjadi keterlambatan hingga ketinggalan kapal,” ungkap Luthfi.
Selama arus balik, lanjut Luthfi, KM Kelud akan melayani keberangkatan pulang pergi (PP) Batam dan Belawan dari tanggal (5/1), (7/1) dan (10/1). Kemudian pada tanggal (12/1) keberangkat mulai normal Belawan tujuan Batam dan Tanjung Priok. “Melihat tahun sebelumnya, penumpang banyak yang balik ke Batam, makanya dilakukan rute pulang pergi (PP) Belawan dan Batam. Kita juga membatasi kapasitas penumpang yang akan diangkut KM kelud,” jelasnya.
Untuk melayani penumpang menikmati jasa angkutan KM Kelud, PT Pelni telah menerapkan pelayanan tiket melalui online, agar menghindari calo. Selain itu, pihaknya berharap, kepada penumpang yang akan berangkat untuk tiba di terminal 2 jam sebelum keberangkatan, agar tidak terjadi desakan saat nail ke KM Kelud.
“Kita tekankan tidak ada penjualan tiket secara manual, jadi penumpang jangan tertipu dengan calo – calo tiket. Untuk keberangkatan perdana KM Kelud, sejauh ini belum ada kendala masalah waktu dan persiapan armada,” pungkas Luthfi. (btr/deo/rud/ian/fac)