30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Akses Jalan Ditutup, Masyarakat Demo di Depan PT STTC

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Belawan Bersatu (AMBB) melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk PT. Sumatera Tobacco Trading Company (STTC) di Jalan Ahmad Bekawan, lingkungan Xl, Kelurahan Belawan Bahari, Medan Belawan, Selasa (5/1).Dalam aksi tersebut, warga menuntut kepada perusahaan untuk membuka akses jalan pemukiman warga yang diserobot Perusahaan.

AKSI: Puluhan massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Belawan Bersatu menggelar aksi di depan pabrik tembakau, Selasa (5/1).fahril/sumu tpos.
AKSI: Puluhan massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Belawan Bersatu menggelar aksi di depan pabrik tembakau, Selasa (5/1).fahril/sumu tpos.

Dari pantauan wartawan di lokasi, selain mengadakan orasi, massa aksi juga membakar ban di depan pintu masuk perusahaan dan membongkar tembok pembatas.

Koordinator Aksi, Dedi Ritongah dalam orasinya meminta perusahaan untuk membuka akses jalan warga yang ditutup sepihak oleh perusahaan.”Kepada pimpinan STTC untuk menghentikan pembangunan dan membuka jalan yang telah di akses oleh BPN Medan, sebagai jalan masyarakat Belawan Bahari seluas 13. 431 Meter persegi,” katanya.

Lanjut Dedi Ritonga, hal itu berdasarkan atas surat hibah saudara Mujianto serta hasil notulen rapat dari kepala BPN Kota Medan, bahwa benar lahan seluas tanah 25 × 573,24 M2 atau 13.431 meter persegi dari yang di pecah seluas 109.172 dengan SHM Nomor: 720 di kuasai PT. STTC tersebut diperuntukkan untuk fasilitas umum.

Selain itu, semenjak adanya perusahaan ini kerap kali rumah warga dilanda banjir yang sudah tidak dapat diprediksi lagi. PT. STTC perusahaan yang bergerak di bidang tembakau rokok ini, membuat tembok tinggi sehingga membuat warga yang bermukim di area kesulitan untuk beraktivitas. Selain itu pihak perusahaan juga menimbun tinggi areal perusahaan tanpa mempertimbangkan warga yang bermukim.

Dalam orasinya juga, Dedi Ritonga menegaskan, akan terus melakukan aksi dengan massa yang lebih besar kalau pihak perusahaan tidak memberikan hak warga. Sementara itu, hingga aksi demo digelar tidak seorang pun perwakilan perusahaan yang menemui para warga.(fac/adz/ila)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Belawan Bersatu (AMBB) melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk PT. Sumatera Tobacco Trading Company (STTC) di Jalan Ahmad Bekawan, lingkungan Xl, Kelurahan Belawan Bahari, Medan Belawan, Selasa (5/1).Dalam aksi tersebut, warga menuntut kepada perusahaan untuk membuka akses jalan pemukiman warga yang diserobot Perusahaan.

AKSI: Puluhan massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Belawan Bersatu menggelar aksi di depan pabrik tembakau, Selasa (5/1).fahril/sumu tpos.
AKSI: Puluhan massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Belawan Bersatu menggelar aksi di depan pabrik tembakau, Selasa (5/1).fahril/sumu tpos.

Dari pantauan wartawan di lokasi, selain mengadakan orasi, massa aksi juga membakar ban di depan pintu masuk perusahaan dan membongkar tembok pembatas.

Koordinator Aksi, Dedi Ritongah dalam orasinya meminta perusahaan untuk membuka akses jalan warga yang ditutup sepihak oleh perusahaan.”Kepada pimpinan STTC untuk menghentikan pembangunan dan membuka jalan yang telah di akses oleh BPN Medan, sebagai jalan masyarakat Belawan Bahari seluas 13. 431 Meter persegi,” katanya.

Lanjut Dedi Ritonga, hal itu berdasarkan atas surat hibah saudara Mujianto serta hasil notulen rapat dari kepala BPN Kota Medan, bahwa benar lahan seluas tanah 25 × 573,24 M2 atau 13.431 meter persegi dari yang di pecah seluas 109.172 dengan SHM Nomor: 720 di kuasai PT. STTC tersebut diperuntukkan untuk fasilitas umum.

Selain itu, semenjak adanya perusahaan ini kerap kali rumah warga dilanda banjir yang sudah tidak dapat diprediksi lagi. PT. STTC perusahaan yang bergerak di bidang tembakau rokok ini, membuat tembok tinggi sehingga membuat warga yang bermukim di area kesulitan untuk beraktivitas. Selain itu pihak perusahaan juga menimbun tinggi areal perusahaan tanpa mempertimbangkan warga yang bermukim.

Dalam orasinya juga, Dedi Ritonga menegaskan, akan terus melakukan aksi dengan massa yang lebih besar kalau pihak perusahaan tidak memberikan hak warga. Sementara itu, hingga aksi demo digelar tidak seorang pun perwakilan perusahaan yang menemui para warga.(fac/adz/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/