25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Gus Irawan Janji Fokus Tumbuhkan UKM

Kalangan pelaku UKM di Sumut mengeluh soal belum terakomodirnya persoalan mereka selama ini, baik terkait permodalan, keterampilan, izin usaha, maupun pemasaran produk. Justru yang terjadi, kutipan liar kian merajalela.

“KAMI sangat beruntung ada calon pemimpin yang peduli kepada UKM. Kami berharap persoalan kami selama ini menjadi target pem benahan dalam konsep Sumut Sejahtera,” kata Ketua UKM Sumut Sejahtera Bersatu, Muhammad Munir Ginting, saat berkeluh kepada Gus Irawan Pasaribu di GusMan Center, Jalan Pattimura Medan, Senin (4/2). Hadir pula pengurus UKM Semut (Sentral Ekonomi Mandiri Usaha Terampil) dan Ispira Sumut.

Munir mengatakan, selama ini pemerintah hanya memprioritaskan produk dari perusahaan besar untuk bisa mengakses pasar-pasar potensial, melalui event-event pameran di Jakarta atau di luar negeri. Sementara produk usaha kecil tidak diperhatikan, lanjutnya, kutipan liar di jalan terus merajalela.
“Kami kerap dipungli dengan dalih yang tidak jelas. Masa oknum petugas menanyakan SIUP kepada supir niaga yang sedang mengantar produk kami ke pasar. Bagaimana mungkin SIUP harus dibawa kemana-mana,” tandas Munir.

Menanggapi keluhan pelaku UKM, Gus Irawan Pasaribu mengatakan, usaha makro dan mikro seharusnya tumbuh beriringan, dengan memberikan perhatian yang merata, mulai dari akses permodalan, izin sampai pada akses untuk menembus pasar potensial.

“Para pengusaha kecil kesulitan untuk memasarkan produk mereka karena diserbu produk dari perusahaan besar yang memiliki akses lebih luas dan serbuan produk impor,” ujarnya. Gus mengaku prihatin melihat semangat pembangunan ekonomi di Sumatera Utara. Menurut mantan Dirut Bank Sumut ini, saat ini ekonomi kapitalis-liberalis ‘memakan’ semua sektor perekonomian tanpa memberi ruang bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
“Pemerintah harus ikut serta men dampingi UKM untuk menembus pasar lokal dan luar. Semangat ekonomi kerakyatan itulah jalan untuk menghambat ekonomi kapitalis. Jika tidak, makin lama pasar-pasar besar akan terus membunuh pasar tradisional dan pelaku UKM kita,” ujarnya. (adv)

Kalangan pelaku UKM di Sumut mengeluh soal belum terakomodirnya persoalan mereka selama ini, baik terkait permodalan, keterampilan, izin usaha, maupun pemasaran produk. Justru yang terjadi, kutipan liar kian merajalela.

“KAMI sangat beruntung ada calon pemimpin yang peduli kepada UKM. Kami berharap persoalan kami selama ini menjadi target pem benahan dalam konsep Sumut Sejahtera,” kata Ketua UKM Sumut Sejahtera Bersatu, Muhammad Munir Ginting, saat berkeluh kepada Gus Irawan Pasaribu di GusMan Center, Jalan Pattimura Medan, Senin (4/2). Hadir pula pengurus UKM Semut (Sentral Ekonomi Mandiri Usaha Terampil) dan Ispira Sumut.

Munir mengatakan, selama ini pemerintah hanya memprioritaskan produk dari perusahaan besar untuk bisa mengakses pasar-pasar potensial, melalui event-event pameran di Jakarta atau di luar negeri. Sementara produk usaha kecil tidak diperhatikan, lanjutnya, kutipan liar di jalan terus merajalela.
“Kami kerap dipungli dengan dalih yang tidak jelas. Masa oknum petugas menanyakan SIUP kepada supir niaga yang sedang mengantar produk kami ke pasar. Bagaimana mungkin SIUP harus dibawa kemana-mana,” tandas Munir.

Menanggapi keluhan pelaku UKM, Gus Irawan Pasaribu mengatakan, usaha makro dan mikro seharusnya tumbuh beriringan, dengan memberikan perhatian yang merata, mulai dari akses permodalan, izin sampai pada akses untuk menembus pasar potensial.

“Para pengusaha kecil kesulitan untuk memasarkan produk mereka karena diserbu produk dari perusahaan besar yang memiliki akses lebih luas dan serbuan produk impor,” ujarnya. Gus mengaku prihatin melihat semangat pembangunan ekonomi di Sumatera Utara. Menurut mantan Dirut Bank Sumut ini, saat ini ekonomi kapitalis-liberalis ‘memakan’ semua sektor perekonomian tanpa memberi ruang bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
“Pemerintah harus ikut serta men dampingi UKM untuk menembus pasar lokal dan luar. Semangat ekonomi kerakyatan itulah jalan untuk menghambat ekonomi kapitalis. Jika tidak, makin lama pasar-pasar besar akan terus membunuh pasar tradisional dan pelaku UKM kita,” ujarnya. (adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/