Tak berapa lama, beberapa personel kepolisian dari Mapolsek Delitua tiba di lokasi. Warga pun langsung membubarkan diri.
Polisi pun tak sempat menginterogasi tersangka, karena telah tewas di TKP. Dengan kondisi sekujur tubuhnya penuh luka jenazah tersangka dievakuasi ke ruang instalasi RS Bhayangkara, Jalaan KW Hasym, Medan menggunakan mobil patroli.
Kapolsek Delitua, Kompol Daniel Marunduri yang dikonfirmasi di lokasi kejadian mengaku belum mengetahui identitas pelaku. Karena saat itu, Dayat tak ada mengantongi indentitas. “Dari badannya tak ada ditemukan kartu pengenal (KTP). Kita pun belum sempat menginterogasinya karena langsung tewas di lokasi. Jenazah masih di RS Bhayangkara Medan,” ujar Daniel.
Dayat pelaku begal yang tewas di massa, diketaui meninggalkan satu anak dan istri. Hal ini diketaui awak kru koran ini ketika datang ke lokasi rumah duka yang berada di
Saat disambangi, rumah duka sudah dipenuhi puluhan pelayat. Pihak keluarga belum bisa diwawancarai karena masih berduka. ”Dulunya dia (Dayat) tinggal di Jalan Murai bang, setau aku umurnya masih 28 tahun. Udah kawin dia, dan punya satu anak,” terang Nanda (22) salah satu teman Dayat yang datang melayat. Jumat malam.
Hal senada juga dikatakan kerabat Dayat. Dulunya Dayat adalah mantan guru ngaji. ” Istri sama anaknya masih di Aceh, sebelumnya dia guru ngaji di Aceh, ntah kenapa tiba-tiba balik ke Medan lagi,” kata Abib.
Diketahui lebih lanjut, Dayat kini tinggal bersama orang tuanya. “Dayat anak paling kecil,” seru warga sekitar. (ham/ deo)