31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Proyek Kerja Sama Pengelolaan Sampah di Tuntungan Mulai Januari 2020

istimewa/Sumut Pos
MOU: Gubsu Edy Rahmayadi menyaksikan penandatangan MOU antara PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara dengan HGNS Incorporation dan MoU dengan dua perusahaan lainnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyaksikan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU) dengan HGNS inc, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Jalan Diponegoro, Medan, Jumat (5/4).

Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan persoalan sampah di daerah ini dapat selesai.

Penandatanganan MoU antara PT PPSU dan perusahaan asal Korea, HGNS inc tersebut dalam rangka kerja sama tentang pengelolaan sampah di Kota Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidangro) dan sekiratnya. Di saat yang sama juga lakukan penandatanganan MoU antara PDAM Tirtanadi dengan PT MOYA dan PT Adaro Tirta Mandiri tentang pengelolaan air.

Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, persoalan sampah merupakan hal yang penting dan menjadi prioritas untuk diselesaikan segera. Jika tidak, akan dapat menjadi presedenn

buruk ke depan. “Sehebat apapun kita, jika sampah tak selesai, menjadi polusi, dan akhirnya kita tak sehat,” katanya.

Gubernur mengharapkan Kota Medan dan sekitarnya dapat mejadi kota yang bersih dan sehat. Sehingga orang yang tinggal dan singgah merasa nyaman. “Membuat kita sehat dan membuat kita panjang umur,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Edy Rahmayadi, telah disiapkan lahan 100 hektare di Tuntungan, Deliserdang. “Itu mau saya jadikan tempat sampah yang menghasilkan. Saya mau itu jadi tempat rekreasi, bayangin orang bisa rekreasi di sini,” katanya.

Edy juga mengharapkan Kota Medan menjadi kota yang terbaik di Indonesia. “Saya harap Kota Medan Ibukota Sumatera Utara menjadi kota terbaik di Indonesia dan Asia, saya yakin itu bisa,” katanya.

Sementara itu, Dirut PT PPSU Hendra Suryadi menargetkan proyek kerja sama pengelolaan sampah tersebut akan dimulai sesegera mungkin. “Karena sudah mulai MoU, secepat mungkin kita jalankan,” ujarnya.

Berdasarkan survey HGNS mengenai sampah, Sumatera Utara menghasilkan 9.800 ton sampah per hari. Untuk kawasan Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Binjai menghasilkan 3.815 ton per hari. Angka tersebut merupakan 40,2 % dari total keseluruhan sampah di Sumatera Utara. Medan menghasilkan 1.764 ton per hari, Deliserdang 1.443 ton, Sergai 441 ton, dan Binjai 167 ton per hari.

Chairman HGNS inc Mr Hong mengatakan, akan memulai proyek tersebut pada Januari 2020. Selanjutnya akan dilakukan survey dan pemetaan. Pada proyek tersebut akan dibangun tempat pengumpulan sampah, pemilahan sampah, hingga pembuatan pupuk. Proyek tersebut memiliki 4 tahap pengerjaan.

Meski begitu, Mr Hong mengatakan belum memastikan total angka yang akan diinvestasikan. “Kami masih belum tahu yang pasti tapi tergantung apa yang dilakukan nanti,” katanya.

HGNS adalah perusahaan konsultan atau penyedia solusi di bidang pengolaan limbah yang berbasis di Seoul Korea. Diinformasikan, HGNS telah banyak melakukan kerjasama dengan negara lain.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprov Sumut R Sabrina, Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang dan perwakilan kepala daerah Kota Medan, Binjai, Deliserdang dan Sergai. Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo, Chairman HGNS inc Mr Hong, Direktur PT Moya Yuni Supriyanto, dan Direktur Adaro Tirta Mandiri Wito Krisnahadi. (prn/ila)

istimewa/Sumut Pos
MOU: Gubsu Edy Rahmayadi menyaksikan penandatangan MOU antara PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara dengan HGNS Incorporation dan MoU dengan dua perusahaan lainnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyaksikan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU) dengan HGNS inc, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Jalan Diponegoro, Medan, Jumat (5/4).

Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan persoalan sampah di daerah ini dapat selesai.

Penandatanganan MoU antara PT PPSU dan perusahaan asal Korea, HGNS inc tersebut dalam rangka kerja sama tentang pengelolaan sampah di Kota Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidangro) dan sekiratnya. Di saat yang sama juga lakukan penandatanganan MoU antara PDAM Tirtanadi dengan PT MOYA dan PT Adaro Tirta Mandiri tentang pengelolaan air.

Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, persoalan sampah merupakan hal yang penting dan menjadi prioritas untuk diselesaikan segera. Jika tidak, akan dapat menjadi presedenn

buruk ke depan. “Sehebat apapun kita, jika sampah tak selesai, menjadi polusi, dan akhirnya kita tak sehat,” katanya.

Gubernur mengharapkan Kota Medan dan sekitarnya dapat mejadi kota yang bersih dan sehat. Sehingga orang yang tinggal dan singgah merasa nyaman. “Membuat kita sehat dan membuat kita panjang umur,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Edy Rahmayadi, telah disiapkan lahan 100 hektare di Tuntungan, Deliserdang. “Itu mau saya jadikan tempat sampah yang menghasilkan. Saya mau itu jadi tempat rekreasi, bayangin orang bisa rekreasi di sini,” katanya.

Edy juga mengharapkan Kota Medan menjadi kota yang terbaik di Indonesia. “Saya harap Kota Medan Ibukota Sumatera Utara menjadi kota terbaik di Indonesia dan Asia, saya yakin itu bisa,” katanya.

Sementara itu, Dirut PT PPSU Hendra Suryadi menargetkan proyek kerja sama pengelolaan sampah tersebut akan dimulai sesegera mungkin. “Karena sudah mulai MoU, secepat mungkin kita jalankan,” ujarnya.

Berdasarkan survey HGNS mengenai sampah, Sumatera Utara menghasilkan 9.800 ton sampah per hari. Untuk kawasan Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Binjai menghasilkan 3.815 ton per hari. Angka tersebut merupakan 40,2 % dari total keseluruhan sampah di Sumatera Utara. Medan menghasilkan 1.764 ton per hari, Deliserdang 1.443 ton, Sergai 441 ton, dan Binjai 167 ton per hari.

Chairman HGNS inc Mr Hong mengatakan, akan memulai proyek tersebut pada Januari 2020. Selanjutnya akan dilakukan survey dan pemetaan. Pada proyek tersebut akan dibangun tempat pengumpulan sampah, pemilahan sampah, hingga pembuatan pupuk. Proyek tersebut memiliki 4 tahap pengerjaan.

Meski begitu, Mr Hong mengatakan belum memastikan total angka yang akan diinvestasikan. “Kami masih belum tahu yang pasti tapi tergantung apa yang dilakukan nanti,” katanya.

HGNS adalah perusahaan konsultan atau penyedia solusi di bidang pengolaan limbah yang berbasis di Seoul Korea. Diinformasikan, HGNS telah banyak melakukan kerjasama dengan negara lain.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprov Sumut R Sabrina, Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang dan perwakilan kepala daerah Kota Medan, Binjai, Deliserdang dan Sergai. Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo, Chairman HGNS inc Mr Hong, Direktur PT Moya Yuni Supriyanto, dan Direktur Adaro Tirta Mandiri Wito Krisnahadi. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/