BELAWAN- Menjelang bulan Ramadan hingga Lebaran, diprediksi aktivitas penyelundupan cenderung meningkat, salah satunya daging impor illegal.
Untuk itu, Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal I) Belawan, Jumat (5/7) kemarin, menyiagakan 18 unit armada kapal patroli untuk memperketat pengawasan disekitar perairan pantai timur Sumatera Utara. Operasi laut itu dilakukan guna mengantisipasi masuknya barang impor selundupan termasuk daging ilegal. “Satkamla akan melakukan pengetatan pengawasan, supaya tindakan pelanggar hukum di laut seperti penyelundupan, bisa ditekan,” kata, Kapten Laut (P) Rizky Purnama Putra, Pasops Satkamla Lantamal I Belawan, pada sumut pos.
Rizky menjelaskan, bahwa bentuk pengetatan pengawasan yang akan dilakukan oleh personel TNI AL yakni, dengan menggelar razia rutin di sejumlah daerah pesisir pantai, baik itu disekitar permukiman nelayan, maupun kawasan kapal labuh persisnya di Perairan Lampu Satu Belawan.
“Kawasan pesisir pantai merupakan salah satu lokasi yang sering digunakan para penyelundup, seperti di Perkampungan Nelayan Perairan Sungai Nonang, Belawan, Perairan Gabion dan Perairan Lampu Satu (Kapal Labuh),” ungkapnya.
Rizky, berharap bagi masyarakat yang mengetahui adanya upaya penyelundupan supaya segera melaporkan kepada pihak berwajib, termasuk kepada TNI AL jika itu terjadi di wilayah laut Lantamal I. Melalui komunikasi radio kapal-kapal nelayan dapat menginformasikan lewat chanel kepanduan nomor 12, atau datang langsung ke Pos Kamla di Gabion, Belawan.
Dia menambahkan, selama Januari hingga April 2013 tindak kejahatan terjadi di laut ditangani pihaknya hanya 5 kasus, angka ini menunjukan terjadinya penurunan sekitar 60 persen, jika dibanding pada periode serupa tahun 2012 lalu yang mencapai 12 kasus.
Harga Sembako Melonjak
Sementara itu, menjelang Ramadan, harga kebutuhan pokok di Pusat pasar tradisional Sambu Medan mulai merangkak naik karena dipicu pembelian yang semakin meningkat. Bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan terutama pada daging sapi, daging ayam, dan telur. Disusul dengan kenaikan sembako seperti beras, gula, dan minyak goring.
R. Hutabarat, pedagang sayuran yang berjualan di Pusat Pasar Sambu Medan mengatakan, kenaikan drastis terjadi pada komoditas horti cabe. Harga cabe sebelumnya hanya Rp31 ribu perkilo, sejak semalam hingga hari ini (kemarin,Red) menjadi Rp50 ribu per kilo.
Selain itu harga sayuran juga ikut-ikutan naik sebesar Rp500 hingga Rp5.000. Sayur bayam misalnya, sebelumnya hanya Rp1.500 per ikat kini menjadi Rp2.500. Sayur kangkung naik menjadi Rp3.000 dari biasanya Rp2.000. Kentang yang sebelumnya Rp8.000 per kg, sekarang menjadi Rp10.000. Dia tidak tahu pasti penyebab kenaikan, karena dari distributor memang hargaya sudah tinggi.
Ahuang, pedagang sembako di Pasar Sambu mengatakan, harga sembako beberapa hari terakhir sudah mulai naik antara Rp500 hingga Rp2.000. Sepeti beras jenis IR 64, saat ini dijual Rp10 ribu dari sebelumnya Rp9.000 per kilogram (kg). Sementara gula pasir naik dari sebelumnya Rp12.000 per kg menjadi Rp13.500. Harga minyak goreng curah yang tadinya hanya Rp9.000 sekarang mencapai Rp 9,5 ribu.
Sedangkan Ismail yang menjual daging sapi mengatakan daging hari ini (kemrin,Red) Rp100 ribu per kilo, padahal tiga hari lalu harga masih Rp90 ribu perkilo. Hal ini karena semakin melonjaknya permintaan dari masyarakat. Disebutkan Ismail, walaupun harga cukup tinggi, tetapi masyarakat tetp membeli dengan dalih hanya sekali-sekali memasak daging untuk menyambut pembukaan puasa pertama.
Sedangkan untuk harga ayam potong di harga Rp30 ribu perkilonya. Harga ini bertahan sejak sepekan lalu, “ Harga normalnya sih Rp 23 ribu perkilonya,”ucap Mahdi, salah seornag pedagang yang menjual daging ayam ras.