MEDAN-PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara akan berupaya tidak melakukan pemadaman selama bulan suci Ramadhan tahun 2013 ini. Meski sekitar 13 pembangkit dari 34 total pembangkit di Sumatera bagian Utara (Sumbagut) masih dalam perbaikan dan perawatann
namun direncanakan pada 7 Juli 2013 atau sebelum Ramadan akan masuk daya sekitar 240 Megawatt (MW) dari mesin pembangkit GT 11 dan Labuhan Angin.
“Saat ini, pembangkit GT 11 dengan kapasitas 140 MW dan Labuhan Angin 100 MW dalam perawatan. Tapi 7 Juli mendatang kedua mesin ini selesai pemeliharaan sehingga menambah daya pasokan listrik 240 MW dari kebutuhan 1602,13 MW,” ujar Manager Bidang Distribusi PT PLN Wilayah Sumut, Ahmad Hidayat Pane didampingi Kepala Humas PT PLN Wilayah Sumut Raidir Sigalingging kepada wartawan di kantor PLN Jalan Yos Sudarso Medan, Jumat (5/7).
Dijelaskannya, saat ini sistem kelistrikan di Sumatera Utara (Sumut) mengalami defisit yang disebabkan beberapa unit pembangkit mengalami pemeliharaan maupun perbaikan mesin. Untuk kondisi daya mampu pasok Sumbagut sekitar 1602,13 MW dengan beban puncak 1345,39 MW dan total defisit khusus di Sumut sebanyak 240,60 MW. “Ada 13 pembangkit yang dalam pemeliharaan dan perbaikan. Itu masing-masing pembangkit yang kecil dan ada 2 pembangkit yang besar yakni GT 11 dan Labuhan Angin. Hal ini lah yang membuat kita defisit dan harus melakukan pemadaman bergilir selama 2 minggu terakhir,” aku Pane.
Meski bisa menutupi defisit dengan masuknya daya 240 MW dari mesin pembangkit GT 11 dan Labuhan Angin, pihaknya masih mengalami sekitar defisit sekitar 40 MW hingga 50 MW. Sebab, jika dilihat defisit rata-rata yang terjadi saat beban puncak bisa mencapai 250 MW hingga 300 MW. Tapi ini pun, dapat diatasi dengan melakukan pemadaman pada pelanggan industri dengan potensi 60 MW-70 MW sehingga pelanggan umum bisa tetap kondisi aman.
“Secara sistem kita upayakan tidak ada pemadaman. Tapi terkadang gangguan itu tidak hanya terjadi pada mesin pembangkit, tapi juga kondisi alam yang kemungkinan bisa membuat trafo rusak. Kita baru benar-benar diposisi aman itu, cadangan banyak. Tapi saat ini belum mampu. Untuk itu, diperlukan penghematan penggunaan listrik khususnya saat beban puncak yakni sekitar pukul 18-22 Wib dan saat sahur yang bisa,” pinta Pane.
Ditambahkannya, selain pasokan daya dari mesin pembangkit di Belawan GT 11 dan Labuhan Angin tersebut, dari sisi kondisi alternatif ada sekitar 45 MW kiriman dari PT Inalum Aceh sesuai kontrak. Dan Pemropvsu juga sudah memberi rekomendari agar PT Inalum tersebut dapat menambah transfer daya sebesar 90 MW ke PLN Wilayah. “Tapi informasi yang kita terima, PT Inalum paling banyak bisa memberi sekitar 60 MW,” ucapnya.
FPI Minta Jaminan
Sementara Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan aksi di depan kantor PLN Wilayah Sumut, Jumat (5/7) meminta PLN dapat menjamin tidak memadamkan listrik selama Ramadan. Sebab, masyarakat Muslim ingin menjalani ibadah dengan tenang dan tanpa beban meski harga BBM sudah mengalami kenaikan.
“PLN harus dapat menjamin itu, jangan tambah beban masyarakat dengan pemadaman listrik. Tempat hiburan dapat ditutup agar pasokan listrik di sana bisa dialihkan ke masyarakat. PLN harus dapat melakukan jaminan hal yang sama seperti halnya dengan piala dunia tidak ada pemadaman,” ujar Ketua FPI Sumut, Tanfidzi dan Ustadz M Dahrul Yusuf.
Kepala Humas PLN Wilayah Sumut Raidir Sigalingging, yang menerima massa FPI menyatakan, permohonan maaf karena mengakui saat ini sering terjadi pemadaman listrik. Hal ini sudah disampaikan melalui media, Gubernur dan masyarakat lainnya.
“Saat ini ada defisit daya, karena ada pemeliharaan pembangkit yang memang selalu dilakukan setiap bulannya. Jadi selama kegiatan ini, akan terjadi pemadaman bergilir. Ini tidak sengaja dilakukan, kita tidak bisa menjamin tapi diusahakan Ramadhan tidak ada pemadaman,” pungkasnya. (ila)