30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Getaran PLTU Sicanang Diduga Rusak Puluhan Rumah, Masyarakat Ancam Unjuk Rasa

fachrils/sumut pos RETAK: Dinding rumah warga yang mengalami retak diduga akibat getaran dari PLTU Sicanang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Getaran diduga berasal dari mesin PLTU Sicanang ternyata sudah dirasakan masyarakat sejak tahun 2017. Dampak itu mengakibatkan ratusan rumah retak di 6 Lingkungan, Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan.

Ketua Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokan) Bahari, Anwar, mengatakan, keretakan rumah yang dialami masyarakat selama bertahun – tahun sudah pernah mereka laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan dan pendataan, ternyata dinas bersangkutan tidak memberikan solusi kepada masyarakat sekitar.

“Dulu sudah ada kesepakatan, bahwa PLTU bertanggung jawab akan memperbaiki rumah warga yang retak. Bahkan, sudah kami data rumah yang retak adalah 87 rumah di Lingkungan 3, 47 rumah di Lingkungan 4, 84 rumah di Lingkungan 5, 48 rumah di Lingkungan 6, 136 rumah di Lingkungan 9 dan 85 rumah di Lingkungan 11. Itulah data rumah yang rusak, tapi sampai sekarang cuma sembako yang diterima masyarakat,” beber pria berusia 49 tahun ini.

Ia berharap, apa yang telah dirasakan masyarakat terhadap kerusakan rumah yang dialami agar menjadi perhatian perusahaan dan pemerintah. Karena masyarakat sudah tidak tahan dengan dampak getaran pada malam hari yang terus dialmi masyarakat.

“Kalau ini dibiarkan terus, masyarakat sudah sepakat akan melakukan unjuk rasa. Kami bukan menghalangi perusahaan PLN itu beroperasi, tapi pikirkan dampak yang dialami masyarakat. Intinya kami ingin ganti rugi, setahun bayangkan sampai 2 kali kami perbaiki rumau karena retak,” tegas Anwar.

Ia juga menegaskan, permasalahan kerusakan rumah warga sebenarnya sudah sampai ke pihak kecamatan dan kelurahan, tetapi penyelasaiannya tidak ada. Harapannya, sebelum masyarakat gerah dampak yang dialami, semoga ada solusi yang diberikan. “Kami masih diam, kalau PLN tidak ada etikat baik, kami pin buat cara kami,” tegasnya.

Terpisah, Camat Medan Belawan, Ahmad SP dikonfirmasi berulang kali melalui via telepon tidak menjawab. Sehingga, orang nomor satu di Kecamatan Medan Belawan ini sulit dikonfirmasi.

Sementara itu, Humas PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Probo yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui hal itu. “Kalau dampak akibat getaran dari PLTU Sicanang, kami belum tahu. Belum pernah ada laporan ke kami,” ujar Probo. (fac/ila)

fachrils/sumut pos RETAK: Dinding rumah warga yang mengalami retak diduga akibat getaran dari PLTU Sicanang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Getaran diduga berasal dari mesin PLTU Sicanang ternyata sudah dirasakan masyarakat sejak tahun 2017. Dampak itu mengakibatkan ratusan rumah retak di 6 Lingkungan, Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan.

Ketua Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokan) Bahari, Anwar, mengatakan, keretakan rumah yang dialami masyarakat selama bertahun – tahun sudah pernah mereka laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan dan pendataan, ternyata dinas bersangkutan tidak memberikan solusi kepada masyarakat sekitar.

“Dulu sudah ada kesepakatan, bahwa PLTU bertanggung jawab akan memperbaiki rumah warga yang retak. Bahkan, sudah kami data rumah yang retak adalah 87 rumah di Lingkungan 3, 47 rumah di Lingkungan 4, 84 rumah di Lingkungan 5, 48 rumah di Lingkungan 6, 136 rumah di Lingkungan 9 dan 85 rumah di Lingkungan 11. Itulah data rumah yang rusak, tapi sampai sekarang cuma sembako yang diterima masyarakat,” beber pria berusia 49 tahun ini.

Ia berharap, apa yang telah dirasakan masyarakat terhadap kerusakan rumah yang dialami agar menjadi perhatian perusahaan dan pemerintah. Karena masyarakat sudah tidak tahan dengan dampak getaran pada malam hari yang terus dialmi masyarakat.

“Kalau ini dibiarkan terus, masyarakat sudah sepakat akan melakukan unjuk rasa. Kami bukan menghalangi perusahaan PLN itu beroperasi, tapi pikirkan dampak yang dialami masyarakat. Intinya kami ingin ganti rugi, setahun bayangkan sampai 2 kali kami perbaiki rumau karena retak,” tegas Anwar.

Ia juga menegaskan, permasalahan kerusakan rumah warga sebenarnya sudah sampai ke pihak kecamatan dan kelurahan, tetapi penyelasaiannya tidak ada. Harapannya, sebelum masyarakat gerah dampak yang dialami, semoga ada solusi yang diberikan. “Kami masih diam, kalau PLN tidak ada etikat baik, kami pin buat cara kami,” tegasnya.

Terpisah, Camat Medan Belawan, Ahmad SP dikonfirmasi berulang kali melalui via telepon tidak menjawab. Sehingga, orang nomor satu di Kecamatan Medan Belawan ini sulit dikonfirmasi.

Sementara itu, Humas PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Probo yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui hal itu. “Kalau dampak akibat getaran dari PLTU Sicanang, kami belum tahu. Belum pernah ada laporan ke kami,” ujar Probo. (fac/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/