MEDAN- Sejak beroperasi pada 25 Juli lalu, Kualanamu masih menjadi topik yang hangat, baik untuk kalangan media maupun masyarakat umum. Terutama untuk masyarakat umum, kehadiran bandara terbesar kedua di Indonesia ini begitu mempesona. Tak pelak, bandara internasional ini mejadi objek wisata untuk kalangan masyarakat tertentu.
Kehadiran “turis lokal” ini membuat bandara semakin padat, sehingga PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara mengeluarkan kebijakan untuk waktu yang belum ditentukan. Yaitu, area publik tertutup untuk sementara.
Airport Service Manager Bandara PT AP II, Ali Sofyan mengatakan, area publik yaitu Terminal Kedatangan dan Terminal Keberangkatan tidak boleh dimasuki masyarakat umum, kecuali penumpang atau yang memiliki tiket. Kebijakan ini dikeluarkan untuk menjaga kenyamanan penumpang yang akan menggunakan bandara Kualanamu.
“Bandara sangat ramai, bahkan di luar perkiraan kita, animo masyarakat akan sangat luar biasa,” ujarnya.
Dijelaskannya, kebijakan yang dikeluarkan ini baru berlaku beberapa hari, tepatnya sejak 2 Agustus yang lalu. Dan berlakunya belum diketahui sampai kapan. “Berlakunya hingga masa waktu yang belum ditentukan. Kita akan terus melakukan evaluasi dalam hal ini. Agar tidak ada yang merasa dirugikan,” jelasnya.
Ali menambahkan, sejak dioperasionalkannya Kualanamu, berbagai kalangan masyarakat terus membajiri bandara. Bahkan, kehadiran “tamu yang tidak diundang ini” lebih besar bila dibandingkan dengan penumpang itu sendiri. “Jelas ini akan mengurangi rasa nyaman penumpang. Jadi, kita harap pengertian dari masyarakat umum, bahwa ini bukanlah kemauan kita, hanya untuk menjaga kenyamanan penumpang. Apalagi ini sudah memasuki musim feak season.” tambahnya.
Kehadiran dari tamu yang tidak diundang ini dapat dilihat dari data parkir yang diterima pihak AP II. Dimana, setiap harinya, Bandara Kualanamu menampung lebih dari 500 sepeda motor. Padahal, bila hanya data sebagai penjemput, sepeda motor yang berkunjung tidak sebanyak itu. “Kalau data lengkapnya berapa sepeda motor dan mobil yang masuk ke Kualanamu saya belum bisa pastikan. Karena saya tidak pegang data. Tapi saya usahakan untuk dapat ya,” lanjut Ali.
Karena itu, bagi yang mengantar atau penjemput penumpang hanya boleh menunggu di luar terminal saja. Ada tempat duduk yang disediakan, tetapi sangat terbatas.
Sementara itu, Air Duty Manager Bandara, Djamal menyatakan, tidak sedikit turis lokal yang mengunjungi Kualanamu itu tidak menjaga sikap. Bahkan, bagi kalangan yang mengelola area komersil, kehadiran mereka tidak menguntungkan. “Ada sebagian masyarakat yang duduk di area kafe tetapi tidak memasan apapun. Hanya numpang duduk saja. Ini jelas merugikan mereka,” ungkapnya.
Selain itu, ada beberapa pengunjung Kualanamu yang tidak menjaga property yang ada. Misalnya, membuang sampah atau puntung rokok sembarangan, dan duduk disembarang tempat. “Tujuan dari pembangunan Kualanamu ini untuk mengurangi kesembrawutan yang terjadi di Polonia. Jadi, marilah kita jaga agar tidak ada property yang rusak atau hilang di Kualanamu,” tambahnya.
Raya Bening, masyarakat yang menjemput keluarganya ini mengatakan sangat terkejut karena dirinya tidak bisa masuk ke dalam bandara. Padahal, dirinya sudah menyetel waktu agar datang lebih awal agar dapat menikmati suasana Kualanamu. “Tetapi apa daya, tidak dikasih masuk. Ya Cuma bisa menunggu diluar saja lah. Kecewa dan sedikit marah juga,” tutupnya. (ram)