MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengimbau sekaligus mengajak seluruh perusahaan untuk menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut.
“Tadi saya sempat ngomong dengan Pak Rahmat Shah, Ketua PMI Sumut. Apakah dana CSR perusahaan ada disalurkan ke PMI selama ini? Heran juga saya belum pernah kata beliau,” ujarnya saat memberi sambutan di acara Pelantikan Pengurus PMI Kota Medan masa bakti 2019-2024, di Le Polonia Hotel Medan, Senin (5/8).
Kata Gubsu, jika ada orang yang pelit terhadap PMI padahal PMI merupakan organisasi sosial kemanusiaan, nantinya orang tersebut ia doakan agar tidak diberikan darah oleh PMI jika membutuhkan.
“Jangankan drakula, nyamuk aja butuh darah. Nyamuk milih dia darah siapa yang dia mau. Obat nyamuk pun berkembang. Sampai seperti itu pelitnya manusia sama darah. Makanya jangan heran Pak Rahmat, kalau kita susah cari darah,” ujar mantan Pangkostrad itu berseloroh. “Ke depan saya pastikan dan minta agar perusahaan beri CSR mereka membantu PMI. Tidak hanya urusan kantong darah juga yang lainnya buat bantu PMI,” imbuhnya.
Dalam pelantikan pengurus PMI Medan, Musa Rajekshah (Ijeck) kembali dipercaya menakhodai organisasi sosial kemanusiaan tersebut, setelah dalam proses pemilihan ketua baru tidak ada calon lain yang maju.
Ketua PMI Sumut, Rahmat Shah sebelumnya mengutarakan di luar negeri organisasi kemanusiaan seperti PMI mendapat bantuan CSR dari perusahaan. Bahkan di Turki, dia menyebut fasilitas, sarana dan prasarana organisasi seperti PMI lebih lengkap dan canggih ketimbang pemerintahnya.
“Di sini (Indonesia) kita gak tahu kemana dana CSR tersebut disalurkan. Di luar negeri itu banyak sekali bantuan CSR yang diberikan kepada organisasi sosial kemanusiaan,” katanya. Dalam arahannya, Rahmat meminta seluruh pengurus dan anggota untuk solid menjalankan roda organisasi sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat maksimal. “Kunci sukses itu ada tiga, berbuat baiklah kepada siapapun, sekecil apapun, dan dimanapun,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, tahun depan ketika pabrik kantong darah berdiri di Jakarta, dimana dari hasil kerja sama PMI dan investor asal Korea, harga satu kantong darah di Indonesia akan menjadi lebih murah dari sebelumnya. “Insyaallah seperti harapan Pak Gub tadi, kalau bisa kantong darah tidak bayar karena juga diberikan kepada manusia dan untuk kemanusiaan, bisa terwujud kalau pabrik tersebut nanti berdiri. Tapi memang harga kantong darah kita di Sumut masih jauh lebih murah dari provinsi lain,” ungkapnya.
Ijeck usai pelantikan kepada wartawan mengatakan, pihaknya ke depan tidak sekadar menjadi organisasi penyedia kantong darah melainkan siap menjalankan misi-misi kemanusiaan seperti membantu korban bencana. Dimana hal itu akan diaplikasikan melalui Program Sigap Tanggap Bencana, dimulai dari Palang Merah Remaja (PMR) dan Korps Sukarelawan (KSR) yang meliputi seluruh stakehokder. “Mulai tahun ini akan kita programkan dan jalankan pelatihannya, begitu juga peralatan-peralatan yang standby di kecamatan-kecamatan terutama di kecamatan rawan banjir,” katanya.
Pada acara itu, PMI Kota Medan memberikan satu unit mobil ambulans jenazah kepada PMI Kecamatan Medan Denai, sebagai penghargaan kecamatan terbaik tahun ini mengingat komitmen PMI Medan Denai dalam menjalankan taman bacaan yang sampai kini dirasakan oleh masyarakat manfaatnya. “Melalui apresiasi ini diharapkan mampu memotivasi PMI kecamatan lain untuk lebih aktif dan responsif dalam menjalankan visi misi PMI di kecamatannya masing-masing,” kata Wakil Gubernur Sumut itu.
Dalam acara juga turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kemanusiaan antara PMI Kota Medan dengan Universitas HKBP Nommensen (UHN) dan Politeknik Negeri Medan (Polmed). (prn/azw)