32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

2000 Relawan Pos Gabungan Pencegahan Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut Dilatih di USM Indonesia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua ribu relawan mengikuti Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut diharapkan menjadi agen perubahan untuk mengubah prilaku masyarakat sehingga Indonesia bersih dari pandemi.” Kapan Covid-19 Berakhir? Semua Tergantung Kita!

POS GAGAH: Gubsu H Edy Rahmayadi (kiri) didampingi Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes menghadiri pembukaan Pos Gabungan Pencegahan Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut di Kampus USM Indonesia, Rabu (23/9).
POS GAGAH: Gubsu H Edy Rahmayadi (kiri) didampingi Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes menghadiri pembukaan Pos Gabungan Pencegahan Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut di Kampus USM Indonesia, Rabu (23/9).

HARAPAN ini disampaikan Rektor Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes pada penutupan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut di Kampus USM Indonesia, Jumat (2/10).

Kegiatan ini dilaksanakan sejak 23 September yang dibuka Gubsu H Edy Rahmayadi. Sedangkan penutupan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut ini dilakukan Kasubdit Integrasi dan Pengelolaan Pemantauan BNPB Linda Lestari SKom MSi (Han).

Rektor USM Indonesia berharap kehadiran relawan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 dapat menurunkan kurva pandemi Covid-19 sehingga tercapai Indonesia yang maju.

Ivan Elisabeth Purba pandemi Covid-19 telah menghentikan perekonomian. Namun, sebut rektor, negara-negara lain yang berhasil menekan pandemi Covid-19 telah berhasil meningkatkan perekonomiannya.

Rektor memberi dukungan agar kegiatan Pos Gagah dengan pola pembelajaran orang dewasa dan diskusi ini juga dapat dilakukan juga pada kabupaten/kota lain di Sumut. ”Pencegahan Covid-19 di Sumut harus lebih baik. Mudah-mudahan apa yang dilakukan USM Indonesia dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Kapan Covid-19 selesai, semua tergantung pada kita,” ucapnya.

Ivan menegaskan bahwa semua elemen masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan 3 M untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menghindari kerumunan. Menurut rektor, pakailah masker meski terkadang terasa sesak. Daripada nantinya sesak karena sakit terpapar Covid-19.

Kasubdit Integrasi dan Pengelolaan Pemantauan BNPB Linda Lestari SKom MSi (Han) mengatakan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut merupakan yang kedua dilakukan setelah Surabaya. Pos Gagah dilakukan di beberapa provinsi yang memiliki angka pandemi Covid-19 tertinggi. Tiap provinsi dilatih dua ribu relawan.

Sebelumnya Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Gelora Viva Sinulingga SE MM.
mengutarakan bahwa angka penyebaran Covid-19 di Sumut mulai menurun. Gelora menjelaskan pelatihan dua ribu relawan dibagi dalam sepuluh hari. Satu hari dilatih 200 relawan. Yakni 100 orang pada pagi hari yang dibagi empat kelas. Sedangkan 100 orang lagi dilatih pada siang hari yang juga pada empat kelas pelatihan. Peserta dibekali materi edukasi, mitigasi serta sosialisasi yang berbasis kearifan lokal dan lokalitas.

Dihadapi Bersama

Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut ini diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provsu.

Gubsu H Edy Rahmayadi meminta kehadiran relawan melalui Pos Gabungan Pencegahan Covid-19 bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah.
“Pandemi ini harus kita hadapi bersama-sama. Mudah-mudahan dengan adanya kehadiran relawan ini maka lebih baik lagi penanganan Covid-19 Sumut,” ujar Gubsu.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menjelaskan bahwa Pos Gagah merupakan langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mengedukasi masyarakat oleh para relawan yang telah mengikuti pelatihan.

“Sumut merupakan salah satu dari 9 provinsi prioritas penanganan Covid-19. Untuk itu, pelatihan relawan ini merupakan upaya membantu penanganan Covid-19. Konsep pencegahan dengan melibatkan unsur pentahelix,” jelasnya.

Peserta, kata deputi, dibekali pengetahuan dasar protokol kesehatan, komunikasi publik dan sistem pelaporan melalui aplikasi untuk update kegiatan yang dilakukan di lingkungan masing-masing.

Sebelumnya Direktur Peringatan Dini BNPB Ir Afrial Rosya MA MSi juga berharap peserta dapat menjadi agen perubahan dalam adaptasi kebiasaan baru. (dmp)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua ribu relawan mengikuti Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut diharapkan menjadi agen perubahan untuk mengubah prilaku masyarakat sehingga Indonesia bersih dari pandemi.” Kapan Covid-19 Berakhir? Semua Tergantung Kita!

POS GAGAH: Gubsu H Edy Rahmayadi (kiri) didampingi Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes menghadiri pembukaan Pos Gabungan Pencegahan Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut di Kampus USM Indonesia, Rabu (23/9).
POS GAGAH: Gubsu H Edy Rahmayadi (kiri) didampingi Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes menghadiri pembukaan Pos Gabungan Pencegahan Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut di Kampus USM Indonesia, Rabu (23/9).

HARAPAN ini disampaikan Rektor Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes pada penutupan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut di Kampus USM Indonesia, Jumat (2/10).

Kegiatan ini dilaksanakan sejak 23 September yang dibuka Gubsu H Edy Rahmayadi. Sedangkan penutupan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut ini dilakukan Kasubdit Integrasi dan Pengelolaan Pemantauan BNPB Linda Lestari SKom MSi (Han).

Rektor USM Indonesia berharap kehadiran relawan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 dapat menurunkan kurva pandemi Covid-19 sehingga tercapai Indonesia yang maju.

Ivan Elisabeth Purba pandemi Covid-19 telah menghentikan perekonomian. Namun, sebut rektor, negara-negara lain yang berhasil menekan pandemi Covid-19 telah berhasil meningkatkan perekonomiannya.

Rektor memberi dukungan agar kegiatan Pos Gagah dengan pola pembelajaran orang dewasa dan diskusi ini juga dapat dilakukan juga pada kabupaten/kota lain di Sumut. ”Pencegahan Covid-19 di Sumut harus lebih baik. Mudah-mudahan apa yang dilakukan USM Indonesia dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Kapan Covid-19 selesai, semua tergantung pada kita,” ucapnya.

Ivan menegaskan bahwa semua elemen masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan 3 M untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menghindari kerumunan. Menurut rektor, pakailah masker meski terkadang terasa sesak. Daripada nantinya sesak karena sakit terpapar Covid-19.

Kasubdit Integrasi dan Pengelolaan Pemantauan BNPB Linda Lestari SKom MSi (Han) mengatakan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut merupakan yang kedua dilakukan setelah Surabaya. Pos Gagah dilakukan di beberapa provinsi yang memiliki angka pandemi Covid-19 tertinggi. Tiap provinsi dilatih dua ribu relawan.

Sebelumnya Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Gelora Viva Sinulingga SE MM.
mengutarakan bahwa angka penyebaran Covid-19 di Sumut mulai menurun. Gelora menjelaskan pelatihan dua ribu relawan dibagi dalam sepuluh hari. Satu hari dilatih 200 relawan. Yakni 100 orang pada pagi hari yang dibagi empat kelas. Sedangkan 100 orang lagi dilatih pada siang hari yang juga pada empat kelas pelatihan. Peserta dibekali materi edukasi, mitigasi serta sosialisasi yang berbasis kearifan lokal dan lokalitas.

Dihadapi Bersama

Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut ini diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provsu.

Gubsu H Edy Rahmayadi meminta kehadiran relawan melalui Pos Gabungan Pencegahan Covid-19 bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah.
“Pandemi ini harus kita hadapi bersama-sama. Mudah-mudahan dengan adanya kehadiran relawan ini maka lebih baik lagi penanganan Covid-19 Sumut,” ujar Gubsu.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menjelaskan bahwa Pos Gagah merupakan langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mengedukasi masyarakat oleh para relawan yang telah mengikuti pelatihan.

“Sumut merupakan salah satu dari 9 provinsi prioritas penanganan Covid-19. Untuk itu, pelatihan relawan ini merupakan upaya membantu penanganan Covid-19. Konsep pencegahan dengan melibatkan unsur pentahelix,” jelasnya.

Peserta, kata deputi, dibekali pengetahuan dasar protokol kesehatan, komunikasi publik dan sistem pelaporan melalui aplikasi untuk update kegiatan yang dilakukan di lingkungan masing-masing.

Sebelumnya Direktur Peringatan Dini BNPB Ir Afrial Rosya MA MSi juga berharap peserta dapat menjadi agen perubahan dalam adaptasi kebiasaan baru. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/