30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Poltekbang Medan Gelar Pelatihan BLS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bertindak cepat untuk melakukan pertolongan pertama dalam keadaan medis darurat, merupakan hal yang penting. Karena itu, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan, Sabtu (6/11) mengadakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) bagi seluruh pegawai dan taruna-taruni Poltekbang Medan.

Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan secara tatap muka terbatas di Gedung Serbaguna Poltekbang Medan dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, juga dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan channel YouTube Poltekbang Medan.

Sebagai narasumber dalam pelatihan ini berasal dari Unit Kesehatan Poltekbang Medan yang terdiri dari dr. Mayanti Dewi Roswita Butar-Butar, MKM; dr.Diana Seri Menina Ginting, M. Ked(OG), Sp.OG; drg. Muhammad Aidil Nasution, dan dr. T. Muhd. Reza Syahputra, M. Biomed.

Dalam kata sambutannya, Direktur Poltekbang Medan, I Wayan Juliarta menyampaikan harapannya kepada para pegawai dan taruna taruni yang mengikuti pelatihan bisa mendapatkan manfaatnya sehingga bisa diaplikasikan di lingkungan sekitar.

Pelatihan ini, sambungnya, jangan hanya sekedar teori saja, namun juga harus dibarengi praktek, sehingga nantinya bisa diaplikasikan secara nyata jika ditemukan masalah kesehatan darurat yang membutuhkan pertolongan pertama.

“Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan mudah-mudahan bisa mendapatkan outcome yang bisa diaplikasikan dengan mengambil tindakan pertolongan pertama jika ada orang yang berada di sekitarnya mengalami keadaan medis darurat,” himbau Direktur.

Sementara itu, dalam paparannya, dr. Mayanti Butar-Butar mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi penolong ( everyone is a lifesaver ), dan tujuan dilakukannya penyelamatan pertama pada korban kecelakaan atau sakit mendadak sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan adalah untuk mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan pendarahan, menjaga fungsi saluran pernapasan, mencegah infeksi, mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

“Untuk melakukan penyelamatan kepada korban, yang harus dilakukan pertama kali, jangan panik, kemudian hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. Setelah itu, perhatikan pernapasan dan denyut jantung korban. Jika pernapasan korban terhenti, segera lakukan pernapasan buatan,” katanya.

” Kemudian perhatikan denyut jantung korban. Jika nadi leher korban tidak berdenyut, segeralah untuk melakukan langkah pembangkitan fungsi jantung melalui cara kardio pulmonar (jantung paru-paru) yang disingkat CPR ( cardio pulmonary resuscitation) . Lalu, perhatikan tanda-tanda shock. Jika pendarahan gunakan saputangan atau kain yang bersih, tekan tempat pendarahan dengan kuat”.

“Kemudian, ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang atau apa pun agar saputangan tadi menekan luka-luka itu. Jika lokasi luka memungkinkan letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh. Lalu, pindahkan korban dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa.Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya, sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cedera yang dialaminya, kecuali jika tempat kecelakaan yang tidak memungkinkan untuk korban dibiarkan di tempat tersebut. Kemudian segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat,” tandasnya.(rel)

Teks foto: Poltekbang Medan Gelar Pelatihan BLS.(ist)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bertindak cepat untuk melakukan pertolongan pertama dalam keadaan medis darurat, merupakan hal yang penting. Karena itu, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan, Sabtu (6/11) mengadakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) bagi seluruh pegawai dan taruna-taruni Poltekbang Medan.

Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan secara tatap muka terbatas di Gedung Serbaguna Poltekbang Medan dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, juga dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan channel YouTube Poltekbang Medan.

Sebagai narasumber dalam pelatihan ini berasal dari Unit Kesehatan Poltekbang Medan yang terdiri dari dr. Mayanti Dewi Roswita Butar-Butar, MKM; dr.Diana Seri Menina Ginting, M. Ked(OG), Sp.OG; drg. Muhammad Aidil Nasution, dan dr. T. Muhd. Reza Syahputra, M. Biomed.

Dalam kata sambutannya, Direktur Poltekbang Medan, I Wayan Juliarta menyampaikan harapannya kepada para pegawai dan taruna taruni yang mengikuti pelatihan bisa mendapatkan manfaatnya sehingga bisa diaplikasikan di lingkungan sekitar.

Pelatihan ini, sambungnya, jangan hanya sekedar teori saja, namun juga harus dibarengi praktek, sehingga nantinya bisa diaplikasikan secara nyata jika ditemukan masalah kesehatan darurat yang membutuhkan pertolongan pertama.

“Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan mudah-mudahan bisa mendapatkan outcome yang bisa diaplikasikan dengan mengambil tindakan pertolongan pertama jika ada orang yang berada di sekitarnya mengalami keadaan medis darurat,” himbau Direktur.

Sementara itu, dalam paparannya, dr. Mayanti Butar-Butar mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi penolong ( everyone is a lifesaver ), dan tujuan dilakukannya penyelamatan pertama pada korban kecelakaan atau sakit mendadak sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan adalah untuk mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan pendarahan, menjaga fungsi saluran pernapasan, mencegah infeksi, mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

“Untuk melakukan penyelamatan kepada korban, yang harus dilakukan pertama kali, jangan panik, kemudian hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. Setelah itu, perhatikan pernapasan dan denyut jantung korban. Jika pernapasan korban terhenti, segera lakukan pernapasan buatan,” katanya.

” Kemudian perhatikan denyut jantung korban. Jika nadi leher korban tidak berdenyut, segeralah untuk melakukan langkah pembangkitan fungsi jantung melalui cara kardio pulmonar (jantung paru-paru) yang disingkat CPR ( cardio pulmonary resuscitation) . Lalu, perhatikan tanda-tanda shock. Jika pendarahan gunakan saputangan atau kain yang bersih, tekan tempat pendarahan dengan kuat”.

“Kemudian, ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang atau apa pun agar saputangan tadi menekan luka-luka itu. Jika lokasi luka memungkinkan letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh. Lalu, pindahkan korban dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa.Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya, sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cedera yang dialaminya, kecuali jika tempat kecelakaan yang tidak memungkinkan untuk korban dibiarkan di tempat tersebut. Kemudian segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat,” tandasnya.(rel)

Teks foto: Poltekbang Medan Gelar Pelatihan BLS.(ist)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/