28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Diva Laia Ternyata Diculik dan Dianiaya Selingkuhan Ibu

Foto: Manahan/PM Dina boru Pasaribu menggendong Diva didampingi suaminya Baja Mati Laia.
Foto: Manahan/PM
Dina boru Pasaribu menggendong Diva didampingi suaminya Baja Mati Laia.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Diva Laia (4) akhirnya bertemu dengan kedua orangtuanya, Dina boru Pasaribu (25) dan bapaknya Bajamati Laia (40) di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Deliserdang, Jumat (5/12) siang.

Jumat pagi, Diva terlihat bermain dan belajar menulis dengan ditemani Suyanti (45) ibu beranak 4 yang merawat Diva sejak ditemukan, dan didampingi petugas dinas sosial DS. Diva yang mengenakan gaun berwarna merah jambu dipadu sandal dengan warna sepadan, pembelian Suyanti, terlihat sudah membaik. Luka-luka di sekujur tubuhnya sudah mulai sembuh, tidak separah saat pertama kali ditemukan. Suyanti pun terlihat sabar dan penuh kasih sayang mengajari Diva yang begitu bersemangat menulis itu, sambil sesekali naik ke pangkuan Suyanti.

Namun saat coba didekati Diva, terlihat bocah perempuan itu masih ketakutan dan trauma. Bahkan saat kru koran ini mendekatinya, Diva langsung memeluk Suyanti.

Didampingi Suyanti, saat ditanya apakah Diva ingin pulang ke ibunya, Diva yang menggelengkan kepalanya seraya berkata ‘tidak’. Bahkan saat ditanya kembali apakah Diva ingin bertemu dengan kedua saudaranya yang disebutnya Farel dan Pamela, Diva kembali menggelengkan kepalanya dan berkata ‘tidak’ seraya terus memeluk Suyanti seakan tidak mau berpisah.

Sekira pukul 11.00 Wib, Diva pun dibawa menuju Mapolresta Deliserdang didampingi Darwin Surbakti, Suyanti dan petugas Dinas Sosial DS. Berdasarkan keterangan Darwin Surbakti, Diva dibawa ke Polres DS untuk menemui keluarganya yang telah menunggu sejak kemarin (4/12).

Dengan mengendarai mobil, Diva pun dibawa ke Polres DS. Sesampainya di Polres DS, Diva segera dibawa masuk ke ruangan unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Sat Reskrim Polres DS. Ternyata di dalam ruangan unit PPA telah menunggu kedua orangtuanya, Dina boru Pasaribu dan bapaknya, Baja Mati Laia, ada juga kakek dan neneknya serta tantenya, juga Kepala Desa Nauli Kecamatan Sigumpar Porsea L. Siahaan, yang akan menjemput Diva.

Suasana haru dan sedih pun sangat terasa saat Diva dipertemukan dengan kedua orangtuanya serta keluarga besarnya. Begitu melihat ibunya dan neneknya, Diva pun langsung meminta digendong oleh ibunya. Seketika Diva yang awalnya trauma dan ketakutan langsung memeluk erat ibunya. Namun Diva sepertinya tidak terlalu dekat dengan Besi Mati Laia, ayahnya, terbukti selama di ruangan unit PPA Sat Reskrim DS, Diva selalu dipangkuan ibunya.

Saat berada di ruangan penyidik, Diva tertidur pulas dipelukan ibunya. Sementara itu Suyanti dan kedua anaknya yang juga datang melihat serius kea rah Diva dan sesekali bercanda dengan Diva.

Pertemuan bocah perempuan ini dengan keluarganya bermula, setelah Sabtu (29/11) lalu dinyatakan hilang dari pangkuan ibunya. Dikabarkan, Diva Laia dibawa pergi ibunya untuk menjumpai teman prianya bernama J Damanik (35) warga Tebingtinggi. Kala itu, Dina yang berangkat dari Porsea, Tobasa akan berangkat ke Siantar dan menginap di salah wisma.

Namun, J Damanik yang terasa lapar itu mencari makan malam dengan membawa Diva Laia. Usai dari situ, Dina dengan Diva berpisah. “Memang awalnya mereka bilang ke Siantar ada keperluan. Tapi enggak tahu disana jumpa dengan teman prianya. Jadinya kami merasa kehilangan,” kata Surtamauli boru Pasaribu selaku uwak korban ketika ditemui di Polres Deliserdang bersama keluarganya.

Mengetahui Diva hilang dibawa lari J Damanik, sambung dia, pihaknya berembuk yang bertujuan melaporkan peristiwa ini ke Polsek Tebingtinggi. Namun sayangnya, laporan mereka tak diterima dengan alasan bukan wilayah hukum dari polsek tersebut. Ia juga mengaku tahu Diva di daerah Tanjungmorawa karena melihat berita di koran.

“Berempat saja kami sama bapak dan mamak terus sama Kades Nauli Sigumpar,” ungkapnya seraya menambahkan karena tak diterima laporannya di Polsek Tebingtinggi, pihaknya melaporkan hal tersebut ke Polres Pematangsiantar.

Foto: Manahan/PM Kondisi Diva Laia saat pertama kali ditemukan. Ada lebam-lebam di tubuhnya.
Foto: Manahan/PM
Kondisi Diva Laia saat pertama kali ditemukan. Ada lebam-lebam di tubuhnya.

Darwin Surbakti selaku Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Deliserdang mengatakan akan meminta klarifikasi dari kedua orangtua korban. Sebab, dalam hal ini ada dugaan tindak kekerasan terhadap anak tersebut.

“Kita sebagai pelapor, melaporkan sebagai bentuk dugaan tidak kekerasan dan penculikan ke Polres Deliserdang. Kita juga sudah dengar klarifikasi dari mereka ketika dimintai keterangan sama penyidik,” imbuh dia.

Dijelaskan dia, memang diakui ibu korban membawa anaknya untuk menjumpai teman prianya. “Katanya baru kenalan tiga bulan ini. Jadi keluarga mereka memang sudah melapor mengenai kehilangan anak di Polres Pematangsiantar, sedangkan kami melaporkan dugaan kekerasan dan penculikan terhadap anak di Polres Deliserdang,” katanya.

Usai mediasi tersebut, kata Darwin, pihaknya ingin keluarga korban membuat perjanjian bahwasanya akan menjaga dan memelihara Diva Laia dengan baik serta kejadian ini tak terulang kembali. Dalam hal ini, Dinsos Kabupaten Deliserdang akan terus memantau dan mengawasi atas kasus yang dilaporkannya tersebut.

“Harapannya dengan pihak kepolisian supaya ditidaklanjuti pelaku penganiayan dan penculikan itu,” ungkap dia.

Pasca hilangnya Diva Laia (4) selama beberapa hari, korban diasuh Suyanti (40) warga Desa Bangunsari Kecamatan Tanjungmorawa. Pasalnya, Diva Laia ditemukan warga di kawasan proyek penimbunan tanah di Desa Bangunsari dalam kondisi kelaparan Minggu (30/11) pagi. Bahkan, Diva tertidur di lapangan terbuka itu dengan berlumuran lumpur usai ditinggalkan keluarganya. Saat ditemukan, ada bekas luka mengering di sekujur tubuhnya, terutama di bagian perut.

“Awalnya karena ada dengar suara nangis di lapangan dekat rumah. Apalagi itu lagi hujan, maka saya lihat dan langsung dibawa ke rumah. Karena dilihat sendiri, saya bawa aja dan saya asuh seperti anak saya. Ya sedihlah, karena sudah kayak anak sendiri ini,” sebut ibu berjilbab ini.

Terpisah Kasat Reskrim Polres DS AKP Arfin Fachreza mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus dugaan tindak kekerasan dan penyiksaan yang diterima Diva. ”Petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini,” ungkapnya. (cr-1/ted/bd)

Foto: Manahan/PM Dina boru Pasaribu menggendong Diva didampingi suaminya Baja Mati Laia.
Foto: Manahan/PM
Dina boru Pasaribu menggendong Diva didampingi suaminya Baja Mati Laia.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Diva Laia (4) akhirnya bertemu dengan kedua orangtuanya, Dina boru Pasaribu (25) dan bapaknya Bajamati Laia (40) di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Deliserdang, Jumat (5/12) siang.

Jumat pagi, Diva terlihat bermain dan belajar menulis dengan ditemani Suyanti (45) ibu beranak 4 yang merawat Diva sejak ditemukan, dan didampingi petugas dinas sosial DS. Diva yang mengenakan gaun berwarna merah jambu dipadu sandal dengan warna sepadan, pembelian Suyanti, terlihat sudah membaik. Luka-luka di sekujur tubuhnya sudah mulai sembuh, tidak separah saat pertama kali ditemukan. Suyanti pun terlihat sabar dan penuh kasih sayang mengajari Diva yang begitu bersemangat menulis itu, sambil sesekali naik ke pangkuan Suyanti.

Namun saat coba didekati Diva, terlihat bocah perempuan itu masih ketakutan dan trauma. Bahkan saat kru koran ini mendekatinya, Diva langsung memeluk Suyanti.

Didampingi Suyanti, saat ditanya apakah Diva ingin pulang ke ibunya, Diva yang menggelengkan kepalanya seraya berkata ‘tidak’. Bahkan saat ditanya kembali apakah Diva ingin bertemu dengan kedua saudaranya yang disebutnya Farel dan Pamela, Diva kembali menggelengkan kepalanya dan berkata ‘tidak’ seraya terus memeluk Suyanti seakan tidak mau berpisah.

Sekira pukul 11.00 Wib, Diva pun dibawa menuju Mapolresta Deliserdang didampingi Darwin Surbakti, Suyanti dan petugas Dinas Sosial DS. Berdasarkan keterangan Darwin Surbakti, Diva dibawa ke Polres DS untuk menemui keluarganya yang telah menunggu sejak kemarin (4/12).

Dengan mengendarai mobil, Diva pun dibawa ke Polres DS. Sesampainya di Polres DS, Diva segera dibawa masuk ke ruangan unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Sat Reskrim Polres DS. Ternyata di dalam ruangan unit PPA telah menunggu kedua orangtuanya, Dina boru Pasaribu dan bapaknya, Baja Mati Laia, ada juga kakek dan neneknya serta tantenya, juga Kepala Desa Nauli Kecamatan Sigumpar Porsea L. Siahaan, yang akan menjemput Diva.

Suasana haru dan sedih pun sangat terasa saat Diva dipertemukan dengan kedua orangtuanya serta keluarga besarnya. Begitu melihat ibunya dan neneknya, Diva pun langsung meminta digendong oleh ibunya. Seketika Diva yang awalnya trauma dan ketakutan langsung memeluk erat ibunya. Namun Diva sepertinya tidak terlalu dekat dengan Besi Mati Laia, ayahnya, terbukti selama di ruangan unit PPA Sat Reskrim DS, Diva selalu dipangkuan ibunya.

Saat berada di ruangan penyidik, Diva tertidur pulas dipelukan ibunya. Sementara itu Suyanti dan kedua anaknya yang juga datang melihat serius kea rah Diva dan sesekali bercanda dengan Diva.

Pertemuan bocah perempuan ini dengan keluarganya bermula, setelah Sabtu (29/11) lalu dinyatakan hilang dari pangkuan ibunya. Dikabarkan, Diva Laia dibawa pergi ibunya untuk menjumpai teman prianya bernama J Damanik (35) warga Tebingtinggi. Kala itu, Dina yang berangkat dari Porsea, Tobasa akan berangkat ke Siantar dan menginap di salah wisma.

Namun, J Damanik yang terasa lapar itu mencari makan malam dengan membawa Diva Laia. Usai dari situ, Dina dengan Diva berpisah. “Memang awalnya mereka bilang ke Siantar ada keperluan. Tapi enggak tahu disana jumpa dengan teman prianya. Jadinya kami merasa kehilangan,” kata Surtamauli boru Pasaribu selaku uwak korban ketika ditemui di Polres Deliserdang bersama keluarganya.

Mengetahui Diva hilang dibawa lari J Damanik, sambung dia, pihaknya berembuk yang bertujuan melaporkan peristiwa ini ke Polsek Tebingtinggi. Namun sayangnya, laporan mereka tak diterima dengan alasan bukan wilayah hukum dari polsek tersebut. Ia juga mengaku tahu Diva di daerah Tanjungmorawa karena melihat berita di koran.

“Berempat saja kami sama bapak dan mamak terus sama Kades Nauli Sigumpar,” ungkapnya seraya menambahkan karena tak diterima laporannya di Polsek Tebingtinggi, pihaknya melaporkan hal tersebut ke Polres Pematangsiantar.

Foto: Manahan/PM Kondisi Diva Laia saat pertama kali ditemukan. Ada lebam-lebam di tubuhnya.
Foto: Manahan/PM
Kondisi Diva Laia saat pertama kali ditemukan. Ada lebam-lebam di tubuhnya.

Darwin Surbakti selaku Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Deliserdang mengatakan akan meminta klarifikasi dari kedua orangtua korban. Sebab, dalam hal ini ada dugaan tindak kekerasan terhadap anak tersebut.

“Kita sebagai pelapor, melaporkan sebagai bentuk dugaan tidak kekerasan dan penculikan ke Polres Deliserdang. Kita juga sudah dengar klarifikasi dari mereka ketika dimintai keterangan sama penyidik,” imbuh dia.

Dijelaskan dia, memang diakui ibu korban membawa anaknya untuk menjumpai teman prianya. “Katanya baru kenalan tiga bulan ini. Jadi keluarga mereka memang sudah melapor mengenai kehilangan anak di Polres Pematangsiantar, sedangkan kami melaporkan dugaan kekerasan dan penculikan terhadap anak di Polres Deliserdang,” katanya.

Usai mediasi tersebut, kata Darwin, pihaknya ingin keluarga korban membuat perjanjian bahwasanya akan menjaga dan memelihara Diva Laia dengan baik serta kejadian ini tak terulang kembali. Dalam hal ini, Dinsos Kabupaten Deliserdang akan terus memantau dan mengawasi atas kasus yang dilaporkannya tersebut.

“Harapannya dengan pihak kepolisian supaya ditidaklanjuti pelaku penganiayan dan penculikan itu,” ungkap dia.

Pasca hilangnya Diva Laia (4) selama beberapa hari, korban diasuh Suyanti (40) warga Desa Bangunsari Kecamatan Tanjungmorawa. Pasalnya, Diva Laia ditemukan warga di kawasan proyek penimbunan tanah di Desa Bangunsari dalam kondisi kelaparan Minggu (30/11) pagi. Bahkan, Diva tertidur di lapangan terbuka itu dengan berlumuran lumpur usai ditinggalkan keluarganya. Saat ditemukan, ada bekas luka mengering di sekujur tubuhnya, terutama di bagian perut.

“Awalnya karena ada dengar suara nangis di lapangan dekat rumah. Apalagi itu lagi hujan, maka saya lihat dan langsung dibawa ke rumah. Karena dilihat sendiri, saya bawa aja dan saya asuh seperti anak saya. Ya sedihlah, karena sudah kayak anak sendiri ini,” sebut ibu berjilbab ini.

Terpisah Kasat Reskrim Polres DS AKP Arfin Fachreza mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus dugaan tindak kekerasan dan penyiksaan yang diterima Diva. ”Petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini,” ungkapnya. (cr-1/ted/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/