27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Hari Ini, Makam Kakak Cicik Dibongkar di Kabanjahe

Foto: Pardi Simalango/PM Mayat wanita yang ditemukan tak bernyawa di Desa Sukanalu Simbelang saat dilakukan identifikasi di ruang IGD RSU Kabanjahe, Jumat (31/10).
Foto: Pardi Simalango/PM
Mayat wanita diduga Hermin (sebelumnya diduga Cicik) di Desa Sukanalu Simbelang, Tanah Karo, saat dilakukan identifikasi di ruang IGD RSU Kabanjahe, Jumat (31/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari ini, Sabtu (6/12/2014), pihak kepolisian akan melakukan pembongkaran makam kakak Cicik di Kabanjahe, Karo. Sebelumnya korban pembunuhan oleh Syamsul Anwar Cs itu, diduga bernama Cicik. Namun Jumat (5/12) kemarin, Cicik asli mendatangi Mapolresta Medan.

Kepada polisi Cicik yang datang bersama suami dan Yengki anak korban, menjelaskan, jasad wanita yang dibuang tersangka Syamsul Cs di Barusjahe itu bernama Hermin Ruswidyanti (54), kakak Cicik.

Menurut Cicik, kesalahan data terjadi karena korban menggunakan identitas Cicik saat mendaftar ke agen penyalur di Jakarta.

Mengetahui kehadiran Cicik, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut mendatangi Mapolresta Medan untuk mengambil sampel DNA dari anak korban, Yengki. “Kita mengambil sampel darah yang diduga keluarga salah satu korban PRT yang dibunuh Syamsul sekeluarga. Kita akan mencocokkan DNA dengan jenazah yang belum diketahui identitasnya itu,” ucapnya. Sampel darah Cicik pun turut diambil.

Bermodal sampel DNA Yengki, hari ini Poldasu membongkar makam Hermin di Kabanjahe, Tanah Karo. Langkah ini untuk menguatkan bukti dan pengembangan kasus tersangka Syamsul Cs.

Selain itu, penyidik juga telah diberangkatkan ke kampung korban di Semarang dan Demak. “Syamsul mengaku PRT yang sakit telah dipulangkan, makanya kita lakukan pengecekan langsung. Intinya, kasus ini terus kita dalami,” tegas Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo didampingi Kabid Humas, AKBP Helfi Assegaf, Jumat (6/12) di Mapoldasu.

Semua keterangan saksi dan temuan di lapangan akan terus dikembangkan, termasuk pembongkaran kuburan.

Soal kabar akan adanya intervensi dari oknum jenderal aktif yang saat ini bertugas di Mabes Polri, Eko menegaskan pihaknya tidak bisa diintervensi. ”Saat ini polisi mencatat 2 dugaan korban Syamsul cs yaitu Hermin dan Yantini. Tidak tertutup kemungkinan daftar korban bertambah,” kata Kapoldasu.

Pihaknya juga akan mengembangkan kasus ini hingga ke instansi-instansi terkait dalam hal pengeluaran KTP dan Ketenagakerjaan.(ind/gib/ras)

Foto: Pardi Simalango/PM Mayat wanita yang ditemukan tak bernyawa di Desa Sukanalu Simbelang saat dilakukan identifikasi di ruang IGD RSU Kabanjahe, Jumat (31/10).
Foto: Pardi Simalango/PM
Mayat wanita diduga Hermin (sebelumnya diduga Cicik) di Desa Sukanalu Simbelang, Tanah Karo, saat dilakukan identifikasi di ruang IGD RSU Kabanjahe, Jumat (31/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari ini, Sabtu (6/12/2014), pihak kepolisian akan melakukan pembongkaran makam kakak Cicik di Kabanjahe, Karo. Sebelumnya korban pembunuhan oleh Syamsul Anwar Cs itu, diduga bernama Cicik. Namun Jumat (5/12) kemarin, Cicik asli mendatangi Mapolresta Medan.

Kepada polisi Cicik yang datang bersama suami dan Yengki anak korban, menjelaskan, jasad wanita yang dibuang tersangka Syamsul Cs di Barusjahe itu bernama Hermin Ruswidyanti (54), kakak Cicik.

Menurut Cicik, kesalahan data terjadi karena korban menggunakan identitas Cicik saat mendaftar ke agen penyalur di Jakarta.

Mengetahui kehadiran Cicik, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut mendatangi Mapolresta Medan untuk mengambil sampel DNA dari anak korban, Yengki. “Kita mengambil sampel darah yang diduga keluarga salah satu korban PRT yang dibunuh Syamsul sekeluarga. Kita akan mencocokkan DNA dengan jenazah yang belum diketahui identitasnya itu,” ucapnya. Sampel darah Cicik pun turut diambil.

Bermodal sampel DNA Yengki, hari ini Poldasu membongkar makam Hermin di Kabanjahe, Tanah Karo. Langkah ini untuk menguatkan bukti dan pengembangan kasus tersangka Syamsul Cs.

Selain itu, penyidik juga telah diberangkatkan ke kampung korban di Semarang dan Demak. “Syamsul mengaku PRT yang sakit telah dipulangkan, makanya kita lakukan pengecekan langsung. Intinya, kasus ini terus kita dalami,” tegas Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo didampingi Kabid Humas, AKBP Helfi Assegaf, Jumat (6/12) di Mapoldasu.

Semua keterangan saksi dan temuan di lapangan akan terus dikembangkan, termasuk pembongkaran kuburan.

Soal kabar akan adanya intervensi dari oknum jenderal aktif yang saat ini bertugas di Mabes Polri, Eko menegaskan pihaknya tidak bisa diintervensi. ”Saat ini polisi mencatat 2 dugaan korban Syamsul cs yaitu Hermin dan Yantini. Tidak tertutup kemungkinan daftar korban bertambah,” kata Kapoldasu.

Pihaknya juga akan mengembangkan kasus ini hingga ke instansi-instansi terkait dalam hal pengeluaran KTP dan Ketenagakerjaan.(ind/gib/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/