26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Effendi: Saya Tidak Mungkin Semerakyat Jokowi

MEDAN- Meski mengakui fenomena Joko Widodo alias Jokowi, Gubernur DKI Jakarta, yang dekat dengan rakyat, calon Gubernur Sumatera Utara, Effendi Simbolon, mengakui dirinya tidak mungkin semerakyat Jokowi. Sebab hal itu tidak bisa dibuat-buat.

“Saya mengakui fenomena Jokowi sangat berdampak. Dan saya kagum pada Jokowi, karena kedekatannya dengan rakyat tidak dibuat-buat. Tidak palsu. Saya sendiri tidak mungkin semerakyat Jokowi. Karena saya terlahir sudah begini,” kata Effendi Simbolon, dalam pertemuan dengan para pimpinan media di Sumatera Utara di Aston Heritage, Jalan Balai Kota Medan, Minggu (6/1).

Tanpa menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan ’sudah begini’, Effendi yang saat itu didampingi Jumiran sebagai calon Wagubsu pasangannya di Pilgubsu 2013, lebih lanjut mengatakan, fenomena Jokowi yang dimajukan PDIP dalam Pilgub DKI Jakarta, diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi dirinya sebagai sesama calon gubernur dari PDIP. “Selain itu, Pak Jumiran juga diharapkan menjadi nilai tambah sebagai sosok yang dikenal merakyat,” ucapnya.
Maruarar Sirait, fungsionaris DPP PDIP yang ikut hadir dalam pertemuan itu menjelaskan, Sumatera Utara membutuhkan pemerintah yang tidak biasa-biasa saja, melainkan pemimpin yang out of the box. “Tokoh yang berani mengambil risiko adalah syarat menjadi pemimpin yang dibutuhkan Sumut,” katanya.
“Sumut harus memiliki bargaining untuk menggebrak pemerintah pusat. Untuk itu, Sumut memerlukan seorang pemimpin yang berani, tegas dan konsisten. Sosok itu ada pada Effendi MS Simbolon. Misalnya saja soal perjuangan bagi hasil perkebunan. Walaupun Menteri Perekonomian mengatakan, Sumut tidak ada peluang mendapat bagi hasil, namun pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi dijamin berani memperjuangkannya,” ujar Maruarar.

Terkait bagi hasil perkebunan, Inalum, termasuk cukai rokok, menurutnya adalah beberapa program prioritas yang menjadi titik tumpu perjuangan mereka jika terpilih dalam Pilgubsu mendatang. Di sisi lain, katanya, pembenahan birokrasi dan pemberantasa korupsi, pungutan liar juga menjadi agenda khusus yang dijanjikan untuk membuat Sumatera Utara lebih sejahtera. “Pungli di Sumut ini bisa sebanding dengan upah buruh itu sendiri. Kalau itu dihilangkan, pengusaha senang dan buruh akan mendapat upah yang bisa menyejahterakan mereka,” ucapnya.

Jumiran Abdi menambahkan, salah satu upaya memberantas korupsi di jajaran birokrat dengan menjalankan sistem dan birokrasi sesuai aturan yang ada. “Kalau dijalankan sesuai aturan, maka tidak ada korupsi di jabatan. Karena, orang akan mengerti jenjangnya. Dia sudah tahu dari golongannya tidak mungkin naik di jabatan tertentu,” bebernya.

Turut hadir dalam pertemuan itu, Firman Jaya Daeli, Tri Medya Panjaitan, Ketua DPD PDIP Sumut Panda Nababan, Ketua Tim Pemenangan ESJA dr Sofya Tan, Brilian Moktar dan lain sebagainya. Di akhir pertemuan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri datang menyalami para pimpinan media.
Sebelumnya, pasangan cagubsu-cawagubsu, Effendy Simbolon-Jumiran Abdi melakukan kunjungan ke Desa Banyumas Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. (mea/far/mag-4)

MEDAN- Meski mengakui fenomena Joko Widodo alias Jokowi, Gubernur DKI Jakarta, yang dekat dengan rakyat, calon Gubernur Sumatera Utara, Effendi Simbolon, mengakui dirinya tidak mungkin semerakyat Jokowi. Sebab hal itu tidak bisa dibuat-buat.

“Saya mengakui fenomena Jokowi sangat berdampak. Dan saya kagum pada Jokowi, karena kedekatannya dengan rakyat tidak dibuat-buat. Tidak palsu. Saya sendiri tidak mungkin semerakyat Jokowi. Karena saya terlahir sudah begini,” kata Effendi Simbolon, dalam pertemuan dengan para pimpinan media di Sumatera Utara di Aston Heritage, Jalan Balai Kota Medan, Minggu (6/1).

Tanpa menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan ’sudah begini’, Effendi yang saat itu didampingi Jumiran sebagai calon Wagubsu pasangannya di Pilgubsu 2013, lebih lanjut mengatakan, fenomena Jokowi yang dimajukan PDIP dalam Pilgub DKI Jakarta, diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi dirinya sebagai sesama calon gubernur dari PDIP. “Selain itu, Pak Jumiran juga diharapkan menjadi nilai tambah sebagai sosok yang dikenal merakyat,” ucapnya.
Maruarar Sirait, fungsionaris DPP PDIP yang ikut hadir dalam pertemuan itu menjelaskan, Sumatera Utara membutuhkan pemerintah yang tidak biasa-biasa saja, melainkan pemimpin yang out of the box. “Tokoh yang berani mengambil risiko adalah syarat menjadi pemimpin yang dibutuhkan Sumut,” katanya.
“Sumut harus memiliki bargaining untuk menggebrak pemerintah pusat. Untuk itu, Sumut memerlukan seorang pemimpin yang berani, tegas dan konsisten. Sosok itu ada pada Effendi MS Simbolon. Misalnya saja soal perjuangan bagi hasil perkebunan. Walaupun Menteri Perekonomian mengatakan, Sumut tidak ada peluang mendapat bagi hasil, namun pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi dijamin berani memperjuangkannya,” ujar Maruarar.

Terkait bagi hasil perkebunan, Inalum, termasuk cukai rokok, menurutnya adalah beberapa program prioritas yang menjadi titik tumpu perjuangan mereka jika terpilih dalam Pilgubsu mendatang. Di sisi lain, katanya, pembenahan birokrasi dan pemberantasa korupsi, pungutan liar juga menjadi agenda khusus yang dijanjikan untuk membuat Sumatera Utara lebih sejahtera. “Pungli di Sumut ini bisa sebanding dengan upah buruh itu sendiri. Kalau itu dihilangkan, pengusaha senang dan buruh akan mendapat upah yang bisa menyejahterakan mereka,” ucapnya.

Jumiran Abdi menambahkan, salah satu upaya memberantas korupsi di jajaran birokrat dengan menjalankan sistem dan birokrasi sesuai aturan yang ada. “Kalau dijalankan sesuai aturan, maka tidak ada korupsi di jabatan. Karena, orang akan mengerti jenjangnya. Dia sudah tahu dari golongannya tidak mungkin naik di jabatan tertentu,” bebernya.

Turut hadir dalam pertemuan itu, Firman Jaya Daeli, Tri Medya Panjaitan, Ketua DPD PDIP Sumut Panda Nababan, Ketua Tim Pemenangan ESJA dr Sofya Tan, Brilian Moktar dan lain sebagainya. Di akhir pertemuan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri datang menyalami para pimpinan media.
Sebelumnya, pasangan cagubsu-cawagubsu, Effendy Simbolon-Jumiran Abdi melakukan kunjungan ke Desa Banyumas Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. (mea/far/mag-4)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/