Polisi: Bukan Geng Motor
MEDAN-Polisi mengaku kejadian di KFC Titikuning bukan aksi geng motor. Soalnya, dari hasil pemeriksaan dua saksi karyawan KFC, keduanya mengaku tak melihat ada atribut geng motor.
“Sudah dua orang kita mintai keterangan kita belum berani menyimpulkan pelaku bagian dari geng motor, karena saat beraksi kawanan ini tak membawa bendera maupun atribut geng motor.
“Belum tentu, jangan disimpulkan dulu,” kata Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Semion Sembiring, Senin (6/2).
Dari hasil amatan wartawan kemarin (6/2), polisi juga tak ada melakukan penyelidikan di lokasi. Di lokasi tak ada ditemukan police line. Padahal, menurut sejumlah saksi hampir seluruh pelaku yang duduk di boncengan sepeda motor masuk ke restoran dan mengobrak-abrik meja dan kursi.
“Lama juga mereka di sini, ada sekitar 10 menit,” kata pegawai KFC yang minta identitasnya disembunyikan. Selain merusak fasilitas restoran, pelaku juga merampas harta benda pengunjung. Para pegawai restoran tak berani memberikan perlawanan. “Kami kalah banyak, diperkirakan mereka naik 30 sepeda motor,” ujarnya. Pegawai tersebut mengaku menyesalkan lambatnya kinerja polisi.
Praktisi Hukum Pidana Umum dan Kriminolog dari Fakultas Hukum UMSU, Nursariani Simatupang berpendapat untuk mengatasi aksi geng motor hendaknya masyarakat dan polisi harus bersama-sama. Polisi lebih gencar untuk melakukan razia di sejumlah tempat yang dilalaui geng motor dan tempat nongkrongnya geng motor dan memberikan pembinaan terhadap kelompok geng motor yang berhasil dibekuk.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga SH usai memberikan kuliah umum di Universitas HKBP Nommensen Medan, mengaku, polisi sudah maksimal melakukan pengamanan. (gus/adl/jon)