Bencana 1979 Terulang, 86 Rumah Terbakar
MEDAN-Kemarin, Senin (6/1), diperingati warga etnis Tionghoa sebagai perayaan Cap Go Meh. Momen yang melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa pe rayaan Imlek bagi komunitas Tionghoa yang tinggal di luar China itu digelar meriah di berbagai daerah di Indonesia. Di Medan, tepatnya di Medan Area, 200 KK malah kehilangan tempat tinggal.
Begitulah, beberapa jam lagi perayaan Cap Go Meh, terjadi kebakaran di Jalan AR Hakim Gang Bakung Lingkungan XII kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area. Kawasan penduduk yang didominasi warga keturunan Tionghoa ini memang memiliki jalan yang sempit. Hingga, kobaran api yang secara tiba-tiba muncul sejak pukul 10.30 WIB, sulit dihadang petugas kebakaran Medan. Padahal, Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan sampai menurunkan 15 armada. Tak pelak, 86 rumah ludes terbakar.
“Aku tidak tahu dari mana api, tiba-tiba sudah besar saja api ini dan rumah aku juga terbakar,” ungkap seorang korban, Aciu (60).
Aciu menjelaskan, sebelum kebakaran sempat terjadi pemadaman listrik di kawasan tersebut. Tak lama kemudian, lampu memang hidup seperti sediakala. Tapi, tak berapa lama setelah lampu nyala, muncul api entah dari mana.
Lanjut kakek ini, kebakaran saat Cap Go Meh sudah terjadi dua kali. “Sebelumnya sudah terjadi seperti pada 1979, satu hari sebelum Cap Go Meh.”sebutnya.
Dari pantaun Sumut Pos di lokasi kebakaran, warga yang menjadi korban sudah mempersiapkan perlengkapan perayaan Cap Go Meh. Kini perlengkapan Cap Go Meh ikut terbakar dalam kegagasan si jago merah. “Sudah terbakar, Bang, tidak ada lagi perayaan Cap Go Meh. Perlengkapannya pun ikut terbakar sudah.”ungkap warga lainnya, Herna Cici (36).
Kini, Herna Cici hanya berpikir untuk tinggal di mana, rumahnya ludes dihajar si jago merah. “Cemana aku mau bangun rumah lagi, semua sudah ludes terbakar hingga barang-barang aku,” ujarnya sembari berlalu.
Setelah api dipadamkan, warga yang menjadi korban kebakaran kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka mencoba mengais barang yang masih bisa dimanfaatkan. Sementara, Pemerintahan Kota (Pemko) Medan membuka dapur umum dan posko bantuan untuk warga. Untuk penginapan sementara bagi korban, Pemko Medan sudah meminta kepada pihak manajemen Plaza Yuki di Jalan AR Hakim yang tidak jauh dari lokasi kebakaran untuk meminjamkan tempat. Permintaan itu pun diaminkan oleh pihak Plaza Yuki, lantai II pun disiapkan manajemen untuk korban kebakaran. “Ya, pihak Plaza Yuki setuju,” ungkap Batara Harahap, Lurah Tegal Sari I Medan Area.
Dari pantauan Sumut Pos, bantuan dari dermawan silih berganti berdatangan. Terlihat juga sejumlah elit penjabat Pemko Medan seperti Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Sekretaris Daerah Pemko Medan Syaiful Bahri, serta sejumlah anggota DPRD Kota Medan dan anggota DPRD Sumut.
Sebelumnya, sekitar pukul 10.30 WIB setelah si jago merah menyala garang, terlihat kepanikan warga dalam menyelamatkan diri dan mengevakuasi barang-barang berharga miliknya.
Api yang berkobar dengan cepat tak mampu dipadamklan warga yang hanya mengandalkan alat seadanya. Beruntung tak lama kemudian, pihakpemadam kebakaran turun. Lima belas armada langsung terjun ke lokasi. Sayang, situasi jalan yang sempit membuat pemadaman sedikit lambat. Petugas malah terlihat mondar-mandir mencari air. Api baru berhasil dijinakkan sekitar 90 menit kemudian, tepatnya pukul 12.00 WIB.
“Belum tahu, ini baru usai dilakukan pemadaman. Kita masih menyelidiki asal api,” ujar Kapolsek Medan Area Kompol Aries Setyo Ningsih.
Saat disinggung atas kerugian meterial yang dialami warga, Aries belum bisa menghintung hal itu.”Belum tahu kita berjumlah kerugaian material yang dialami warga,” ungkap Aries.
Sementara Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti mengatakan selain pembangunan dapur umum, pendataan korban juga mereka lakukan. “Ya, kita sedang melakukan pendataan warga yang mejadi korban dalam perisitiwa ini,” sebutnya. (gus)