BELAWAN- Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki warga keturunan Tionghoa yang belakangan diketahui bernama A Hok (30), warga Jalan Karya Dame Pondok Surya, Medan Barat ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Jalan Tol Mabar Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (6/5). Saat ditemukan jenazah korban dalam keadaan terikat dan terbungkus plastik di masukkan dalam lemari pakaian.
Keterangan yang dihimpun, jenazah korban pertama kali ditemukan warga sekitar Selanjutnya, polisi yang menerima informasi mengecek ke lokasi penemuan mayat. Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam, saat ditemukan jenazah korban terikat, kepalanya ditutup pakai plastik dan dilakban serta terbungkus plastik di dalam lemari. Selanjutnya, jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi.
Menurut Hamam, diduga korban dibunuh kemudian mayatnya dibuang.“Diduga korban dibunuh dengan cara memukul bagian kepala hingga mengalami pendarahan yang serius. Korban sendiri meninggal akibat luka serius di kepalanya,” tambahnya. “Polisi masih melakukan penyelidikan guna pengembangan lebih lanjut,” tandasnya.
Adik korban, Chandra (20) mengaku, abangnya bekerja sebagai pedagang handphone di Millenium Plaza. Abangnya, sudah dua hari menghilang dari rumah. Saat pergi, abangnya mengendarai sepeda motor Suzuki dan membawa uang Rp5 juta.
Namun saat ditemukan sepeda motor serta uang korban telah raib. “Abang saya kerja di Millenium Plaza. Dia kalau pergi membawa uang Rp5 juta. Rabu yang lalu dia tidak pulang ke rumah. Kami pikir dia di rumah temannya. Ternyata saat ditemukan abang saya sudah tewas,” jelasnya.
Menurut Chandra, abangnya merupakan seorang mualaf dan baru menikah sekitar satu tahun yang lalu. Saat ini istri korban, Dhani sedang hamil muda. “Malam itu, kakak ipar saya mimpi kalau dia memakai baju selayar serta giginya copot.
Tapi ternyata abang saya meninggal dan dibunuh,” katanya
Menurutnya, abangnya, merupakan ssosok yang ramah. Dia juga tulang punggung keluarga di rumah dan semua menyayanginya.Istri korban, Dhani terus-menurus menangis di depan kamar mayat RSU Pirngadi Medan. (mag-7/mag-11)