26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Baru 10 Hari Diresmikan Pemko Medan, Dinding Pasar Kampunglalang Roboh

ROBOH: Tembok bagian bawah basement Pasar Kampunglalang roboh sejak beberapa hari lalu. Diduga, kontraktor membangun Pasar Kampunglalang dengan asal jadi atau menyalahi speksi bangunan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinding atau tembok bagian bawah luar basement Pasar Kampunglalang roboh. Padahal, pasar ini baru sepuluh hari yang lalu diresmikan Pemerintah Kota (Pemko) Medan pada Sabtu (27/4) lalu.

Robihnya dinding tersebut membuat pedagang yang berjualan di Pasar Kampunglalang menjadi resah dan tak nyaman. Para pedagang merasa khawatir bangunan pasar menjadi rubuh secara keseluruhan.

Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kampunglalang, Erwina Pinem mengatakan, robohnya dinding tersebut terjadi sekitar satu minggu yang lalu. Hal itu diketahui dari informasi pedagang yang memberitahu kepadanya.

“Dinding yang roboh merupakan dinding bawah bagian luar basement, kondisinya menganga (terbuka lebar). Dikhawatirkan, areal sekitar dinding roboh tersebut rawan longsor dan bukan tidak mungkin juga bakal roboh,” ujar Erwina, Senin (6/5).

Menurut dia, robohnya dinding itu diduga karena bangunan yang tak sesuai dengan perencanaan. Bahkan, banyak juga dinding di bagian lain yang retak. Selain itu, di sebelah kanan parit belum dibersihkan. Aliran air masih menyatu dengan dinding.”Menurut kami gedung itu belum dianggap layak, karena di sebelah kiri juga ada tiang yang retak di lantai 2,” ungkapnya.

Diutarakan Erwina, kondisi seperti itu tidak hanya di satu titik saja tetapi diduga kuat keliling bangunan pasar pada dinding luar basement. Apalagi, dindingnya tidak menggunakan besi, melainkan hanya menggunakan batu saja.

“Saya yakin dinding itu semua tak pakai besi dibangun. Saya juga sudah tanya-tanya di lapangan, memang tidak pakai besi. Kalau begitu kondisinya, maka sangat bahaya dan riskan akan runtuh jika dibiarkan tanpa tindakan segera mungkin,” ujarnya.

Apabila dibiarkan begitu saja, lanjutnya, maka bukan tidak mungkin terjadi kerusakan lebih parah yang bisa menimbulkan korban jiwa. Untuk itu, diminta kepada Pemko Medan menurunkan tim ahli untuk meninjau kondisi bangunan pasar tersebut apakah benar-benar layak atau tidak.

“Kami meminta ditinjau ulang kondisi bangunan pasar. Pemko harus turunkan tim ahli untuk mengkaji agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Apakah itu memang sesuai standar atau bagaimana, jangan asal jadi bangunan itu,” tegasnya.

Erwina mengaku, sudah ada tim dari Pemko Medan yang datang untuk melihat kondisi dinding yang roboh. Namun, untuk tindakan belum ada dilakukan. “Kami minta segera dilakukan tindakan dan dicek ulang lagi struktur bangunannya, karena kami khawatir jika pembeli membeludak nanti, bangunan bisa roboh karena tidak mampu menahan beban yang begitu banyak. Sebab, menyambut Idul Fitri pembeli akan membekudak,” pungkasnya.

Sementara, menyikapi robohnya dinding tersebut anggota Komisi C DPRD Medan, Jangga Siregar meminta kepada Pemko Medan segera membentuk tim untuk menyelidiki.”Harus dibentuk tim untuk menyelidiki robohnya dinding itu, apakah karena pengerjaannya yang tak sesuai atau sengaja dirusak? Hal ini yang perlu dicari tahu dan disampaikan kepada pedagang secara transparan,” ujarnya.

Kata Jangga, keberadaan tim yang akan dibentuk dinilai penting. Sebab, dengan membentuk tim semua pihak bisa mengetahui penyebab robohnya tembok tersebut.”Kontraktor harus bertanggung jawab, kalau memang tidak sesuai dengan peruntukannya. Apalagi, saat ini masih dalam tahap pemeliharaan. Namun, lain halnya jika memang sengaja rusak maka patut dilaporkan ke pihak kepolisian,” ucapnya.

Dia menambahkan, saat ini sudah masuk bulan Ramadan dan menuju lebaran tentu akan terjadi lonjakan yang cukup tinggi terhadap kehadiran pengunjung di Pasar Kampunglalang. Untuk itu, diminta Pemko Medan segera membereskan permasalahan robohnya dinding tersebut. Sebab, kennyamanan pedagang dan pembeli itu harus diutamakan.

“Ini sudah masuk ke ramadan dan menjelang lebaran nanti. Sudah pasti intensitas jual beli di pasar lebih tinggi dari hari biasa, pengunjung lebih banyak dari sebelumnya. Jadi, yang terpenting itu kenyamanan pedagang dan pembeli,” pungkasnya. (ris/ila)

ROBOH: Tembok bagian bawah basement Pasar Kampunglalang roboh sejak beberapa hari lalu. Diduga, kontraktor membangun Pasar Kampunglalang dengan asal jadi atau menyalahi speksi bangunan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinding atau tembok bagian bawah luar basement Pasar Kampunglalang roboh. Padahal, pasar ini baru sepuluh hari yang lalu diresmikan Pemerintah Kota (Pemko) Medan pada Sabtu (27/4) lalu.

Robihnya dinding tersebut membuat pedagang yang berjualan di Pasar Kampunglalang menjadi resah dan tak nyaman. Para pedagang merasa khawatir bangunan pasar menjadi rubuh secara keseluruhan.

Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kampunglalang, Erwina Pinem mengatakan, robohnya dinding tersebut terjadi sekitar satu minggu yang lalu. Hal itu diketahui dari informasi pedagang yang memberitahu kepadanya.

“Dinding yang roboh merupakan dinding bawah bagian luar basement, kondisinya menganga (terbuka lebar). Dikhawatirkan, areal sekitar dinding roboh tersebut rawan longsor dan bukan tidak mungkin juga bakal roboh,” ujar Erwina, Senin (6/5).

Menurut dia, robohnya dinding itu diduga karena bangunan yang tak sesuai dengan perencanaan. Bahkan, banyak juga dinding di bagian lain yang retak. Selain itu, di sebelah kanan parit belum dibersihkan. Aliran air masih menyatu dengan dinding.”Menurut kami gedung itu belum dianggap layak, karena di sebelah kiri juga ada tiang yang retak di lantai 2,” ungkapnya.

Diutarakan Erwina, kondisi seperti itu tidak hanya di satu titik saja tetapi diduga kuat keliling bangunan pasar pada dinding luar basement. Apalagi, dindingnya tidak menggunakan besi, melainkan hanya menggunakan batu saja.

“Saya yakin dinding itu semua tak pakai besi dibangun. Saya juga sudah tanya-tanya di lapangan, memang tidak pakai besi. Kalau begitu kondisinya, maka sangat bahaya dan riskan akan runtuh jika dibiarkan tanpa tindakan segera mungkin,” ujarnya.

Apabila dibiarkan begitu saja, lanjutnya, maka bukan tidak mungkin terjadi kerusakan lebih parah yang bisa menimbulkan korban jiwa. Untuk itu, diminta kepada Pemko Medan menurunkan tim ahli untuk meninjau kondisi bangunan pasar tersebut apakah benar-benar layak atau tidak.

“Kami meminta ditinjau ulang kondisi bangunan pasar. Pemko harus turunkan tim ahli untuk mengkaji agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Apakah itu memang sesuai standar atau bagaimana, jangan asal jadi bangunan itu,” tegasnya.

Erwina mengaku, sudah ada tim dari Pemko Medan yang datang untuk melihat kondisi dinding yang roboh. Namun, untuk tindakan belum ada dilakukan. “Kami minta segera dilakukan tindakan dan dicek ulang lagi struktur bangunannya, karena kami khawatir jika pembeli membeludak nanti, bangunan bisa roboh karena tidak mampu menahan beban yang begitu banyak. Sebab, menyambut Idul Fitri pembeli akan membekudak,” pungkasnya.

Sementara, menyikapi robohnya dinding tersebut anggota Komisi C DPRD Medan, Jangga Siregar meminta kepada Pemko Medan segera membentuk tim untuk menyelidiki.”Harus dibentuk tim untuk menyelidiki robohnya dinding itu, apakah karena pengerjaannya yang tak sesuai atau sengaja dirusak? Hal ini yang perlu dicari tahu dan disampaikan kepada pedagang secara transparan,” ujarnya.

Kata Jangga, keberadaan tim yang akan dibentuk dinilai penting. Sebab, dengan membentuk tim semua pihak bisa mengetahui penyebab robohnya tembok tersebut.”Kontraktor harus bertanggung jawab, kalau memang tidak sesuai dengan peruntukannya. Apalagi, saat ini masih dalam tahap pemeliharaan. Namun, lain halnya jika memang sengaja rusak maka patut dilaporkan ke pihak kepolisian,” ucapnya.

Dia menambahkan, saat ini sudah masuk bulan Ramadan dan menuju lebaran tentu akan terjadi lonjakan yang cukup tinggi terhadap kehadiran pengunjung di Pasar Kampunglalang. Untuk itu, diminta Pemko Medan segera membereskan permasalahan robohnya dinding tersebut. Sebab, kennyamanan pedagang dan pembeli itu harus diutamakan.

“Ini sudah masuk ke ramadan dan menjelang lebaran nanti. Sudah pasti intensitas jual beli di pasar lebih tinggi dari hari biasa, pengunjung lebih banyak dari sebelumnya. Jadi, yang terpenting itu kenyamanan pedagang dan pembeli,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/