28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

42 Sultan dan Raja Hadir di Medan

Festival Budaya Melayu Agung

MELAYU: Sultan Deli Tuanku Mahmud Lumanjiji Perkasa Alam (tiga dari kanan)  memasuki arena pembukaan Festival Budaya Melayu Agung di Lapangan Merdeka Medan, tadi malam.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MELAYU: Sultan Deli Tuanku Mahmud Lumanjiji Perkasa Alam (tiga dari kanan) memasuki arena pembukaan Festival Budaya Melayu Agung di Lapangan Merdeka Medan, tadi malam.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEDAN- Pembukaan Festival Melayu Agung yang diselenggarakan di lapangan Merdeka Medan pada Jumat malam (6/7) kemarin berlangsung meriah. Acara ini makin semarak karena dihadiri 42 sultan dan raja dari seluruh Nusantara.

Tidak itu saja, seluruh pejabat Pemerintah Kota Medan bergoyang mengikuti irama lagu yang dibawakan oleh Iyeth Bustami yang merupakan bintang tamu dan pengisi acara. “Budaya merupakan peninggalan yang harus dilestarikan. Dengan budaya akan membuat kita mengenal sejarah kita asal muasal kita,” ujar Walikota Medan, Rahudman Harahap dalam kata sambutannya di acara pembukaan.

Acara ini merupakan perayaan untuk mendukung program Visit Medan Year 2012 yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemko Medan. Apalagi budaya Melayu yang hampir ada diseluruh Nusantara, terutama di Medan yang masih berdiri dengan megah Istana Maimun yang merupakann
peninggalan Kesultanan Deli. “Jadi tidak salah bila acara ini dilangsungkan di Medan,” tambah Rahudman.

Bbeberapa sultan dan raja yang ahdir adalah Sultan Deli Tuanku Mahmud Lumanjiji Perkasa Alam, Sultan Hamengkubuwono X dari Yogyakarta, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Sultan Palembang, dan lainnya. Begitu pun raja atau sultan dari kerajaan  seperti dari Solo, Bali, Sulawesi Selatan. Semunya hadir dengan menggunakan pakaian asli daerah masing-masing. Tidak heran, suasana dalam acara ini seakan kembali ke zaman kerajaan.
Acara bertambah meriah, saat bintang tamu yang merupakan artis ibu kota, Iyeth Bustami, menyanyikan beberapa lagu yang berirama Melayu, seperti Laksmana Raja di Laut, Fatwa Pujangga, Cindai, dan Marilah Kemari. Saat mencoba menyanyikan salah satu yang membuatnya terkenal, Laila Canggung, dengan santai Iyeth mengajak ibu wali kota, Yusra br Siregar untuk bernyanyi bersama.

Tidak ingin kalah dengan sang istri, Wali Kota Rahudman Harahap pun meminta sebuah lagu berirama dangdut untuk dinyanyikan. Tidak mau kalah, Iyeth bersedia bernyanyi dengan syarat harus ada yang joget. Tak pelak, Rahudman pun menyuruh seluruh Kadis Pemko Medan yang memakai baju adat Melayu pria berwarna kuning untuk turun segera bergoyang ikut serta dengan Iyeth Bustami. Akhirnya lagu Terajana pun mengalun dari mulut Iyeth dengan merdu diiringi oleh tarian para Kadis.

Ternyata, suasana meriah yang dihadirkan Iyeth belum berakhir, setelah sang wali kota, wakil walikota T Dzulmin Eldin pun meminta sebuah lagu untuk dinyanyikan. Anak Medan yang membuat suasana semakin meriah. (ram)

Festival Budaya Melayu Agung

MELAYU: Sultan Deli Tuanku Mahmud Lumanjiji Perkasa Alam (tiga dari kanan)  memasuki arena pembukaan Festival Budaya Melayu Agung di Lapangan Merdeka Medan, tadi malam.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MELAYU: Sultan Deli Tuanku Mahmud Lumanjiji Perkasa Alam (tiga dari kanan) memasuki arena pembukaan Festival Budaya Melayu Agung di Lapangan Merdeka Medan, tadi malam.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEDAN- Pembukaan Festival Melayu Agung yang diselenggarakan di lapangan Merdeka Medan pada Jumat malam (6/7) kemarin berlangsung meriah. Acara ini makin semarak karena dihadiri 42 sultan dan raja dari seluruh Nusantara.

Tidak itu saja, seluruh pejabat Pemerintah Kota Medan bergoyang mengikuti irama lagu yang dibawakan oleh Iyeth Bustami yang merupakan bintang tamu dan pengisi acara. “Budaya merupakan peninggalan yang harus dilestarikan. Dengan budaya akan membuat kita mengenal sejarah kita asal muasal kita,” ujar Walikota Medan, Rahudman Harahap dalam kata sambutannya di acara pembukaan.

Acara ini merupakan perayaan untuk mendukung program Visit Medan Year 2012 yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemko Medan. Apalagi budaya Melayu yang hampir ada diseluruh Nusantara, terutama di Medan yang masih berdiri dengan megah Istana Maimun yang merupakann
peninggalan Kesultanan Deli. “Jadi tidak salah bila acara ini dilangsungkan di Medan,” tambah Rahudman.

Bbeberapa sultan dan raja yang ahdir adalah Sultan Deli Tuanku Mahmud Lumanjiji Perkasa Alam, Sultan Hamengkubuwono X dari Yogyakarta, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Sultan Palembang, dan lainnya. Begitu pun raja atau sultan dari kerajaan  seperti dari Solo, Bali, Sulawesi Selatan. Semunya hadir dengan menggunakan pakaian asli daerah masing-masing. Tidak heran, suasana dalam acara ini seakan kembali ke zaman kerajaan.
Acara bertambah meriah, saat bintang tamu yang merupakan artis ibu kota, Iyeth Bustami, menyanyikan beberapa lagu yang berirama Melayu, seperti Laksmana Raja di Laut, Fatwa Pujangga, Cindai, dan Marilah Kemari. Saat mencoba menyanyikan salah satu yang membuatnya terkenal, Laila Canggung, dengan santai Iyeth mengajak ibu wali kota, Yusra br Siregar untuk bernyanyi bersama.

Tidak ingin kalah dengan sang istri, Wali Kota Rahudman Harahap pun meminta sebuah lagu berirama dangdut untuk dinyanyikan. Tidak mau kalah, Iyeth bersedia bernyanyi dengan syarat harus ada yang joget. Tak pelak, Rahudman pun menyuruh seluruh Kadis Pemko Medan yang memakai baju adat Melayu pria berwarna kuning untuk turun segera bergoyang ikut serta dengan Iyeth Bustami. Akhirnya lagu Terajana pun mengalun dari mulut Iyeth dengan merdu diiringi oleh tarian para Kadis.

Ternyata, suasana meriah yang dihadirkan Iyeth belum berakhir, setelah sang wali kota, wakil walikota T Dzulmin Eldin pun meminta sebuah lagu untuk dinyanyikan. Anak Medan yang membuat suasana semakin meriah. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/