26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

BBPOM tak Temukan Zat Kimia Berbahaya

MEDAN-Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan tidak menemukan adanya zat kimia berbahaya atas dugaan keracunan makanan jenis bakso di Jalan Belibis, Kelurahan Medan Sunggal yang terjadi Selasa (31/7) dini hari lalu. “Setelah diuji di laboratorium milik BBPOM Medan, kita  tidak menemukan  jenis bahan makanan berbahaya. Karena dari sampel bakso yang dikirim tidak ditemukan bahan berbahaya seperti boraks atau formalin,” terang Kepala Laboratorium Pangan BBPOM Medan, Masmur Ginting saat dikonfirmasi, Senin (6/8).

Bahkan untuk memastikannya, bilang Masmur, tim laboratorium telah melakukan  pengujian terhadap sampel tersebut sebanyak 3 hingga 4 kali pengujian.
“Ini kita lakukan agar pengujian benar-benar lebih akurat lagi. Namun kita tidak menemukan bahan berbahaya dari bakso yang diuji yang menyebabkan anak-anak tersebut keracunan,” tegasnya.

Saat disinggung penyebab puluhan orang mengalami muntah-muntah dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, Masmur melimpahkannya ke Dinas Kesehatan Kota Medan. “Kita sudah periksa sampelnya. Akan tetapi apa penyebab mereka keracunan, itu tugas dari Dinkes Medan. Sebab, mereka (Dinkes Medan) langsung melakukan investigasi di lapangan terkait persoalan ini. Apakah sebelum kejadian korban yang keracunan itu sempat mengonsumsi makanan lain, itulah yang telah diinvestigasi Dinkes Medan,” tuturnya.

BBPOM sendiri tidak dapat melakukan pengujian terhadap mikrobiologi dalam kandungan bakso. Sebab, untuk melakukan pengujian ini, sample tersebut harus diamankan dengan menggunakan kemasan steril dan tidak berjam-jam dibiarkan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, puluhan anak mengalami dugaan keracunan usai mengonsumsi makanan jenis bakso di wilayah Medan Sunggal beberapa waktu lalu.

Kadinkes Medan, dr Edwin Effendi juga mengatakan, tak ditemukan zat kimia berbahaya dari bahan bakso, namun lebih kepada bakteri dan kebersihan dalam proses pembuatan dan penyajiannya.

Bakso yang dijual oleh pedagang keliling ini biasa disebut dengan bakso mini atau bakso kojek dan dijual dengan harga yang cukup murah, yakni Rp 1.000 untuk bakso tanpa mie dan Rp2.000 dengan mie. Bakso ini dikemas dalam plastik. (uma)

MEDAN-Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan tidak menemukan adanya zat kimia berbahaya atas dugaan keracunan makanan jenis bakso di Jalan Belibis, Kelurahan Medan Sunggal yang terjadi Selasa (31/7) dini hari lalu. “Setelah diuji di laboratorium milik BBPOM Medan, kita  tidak menemukan  jenis bahan makanan berbahaya. Karena dari sampel bakso yang dikirim tidak ditemukan bahan berbahaya seperti boraks atau formalin,” terang Kepala Laboratorium Pangan BBPOM Medan, Masmur Ginting saat dikonfirmasi, Senin (6/8).

Bahkan untuk memastikannya, bilang Masmur, tim laboratorium telah melakukan  pengujian terhadap sampel tersebut sebanyak 3 hingga 4 kali pengujian.
“Ini kita lakukan agar pengujian benar-benar lebih akurat lagi. Namun kita tidak menemukan bahan berbahaya dari bakso yang diuji yang menyebabkan anak-anak tersebut keracunan,” tegasnya.

Saat disinggung penyebab puluhan orang mengalami muntah-muntah dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, Masmur melimpahkannya ke Dinas Kesehatan Kota Medan. “Kita sudah periksa sampelnya. Akan tetapi apa penyebab mereka keracunan, itu tugas dari Dinkes Medan. Sebab, mereka (Dinkes Medan) langsung melakukan investigasi di lapangan terkait persoalan ini. Apakah sebelum kejadian korban yang keracunan itu sempat mengonsumsi makanan lain, itulah yang telah diinvestigasi Dinkes Medan,” tuturnya.

BBPOM sendiri tidak dapat melakukan pengujian terhadap mikrobiologi dalam kandungan bakso. Sebab, untuk melakukan pengujian ini, sample tersebut harus diamankan dengan menggunakan kemasan steril dan tidak berjam-jam dibiarkan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, puluhan anak mengalami dugaan keracunan usai mengonsumsi makanan jenis bakso di wilayah Medan Sunggal beberapa waktu lalu.

Kadinkes Medan, dr Edwin Effendi juga mengatakan, tak ditemukan zat kimia berbahaya dari bahan bakso, namun lebih kepada bakteri dan kebersihan dalam proses pembuatan dan penyajiannya.

Bakso yang dijual oleh pedagang keliling ini biasa disebut dengan bakso mini atau bakso kojek dan dijual dengan harga yang cukup murah, yakni Rp 1.000 untuk bakso tanpa mie dan Rp2.000 dengan mie. Bakso ini dikemas dalam plastik. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/