BELAWAN- Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Aswin Sipayung memerintahkan bawahannya untuk terbuka dalam hal memberikan informasi kepada media. Karena, apapun alasannya, media dan polri memiliki hubungan saling membutuhkan, dan harus dimanfaatkan dengan baik.
Ungkapan itu, disampaikan pasca terjadinya pengusiran terhadap pekerja media saat meliput berita oleh Kapolsek Medan Labuhan. Atas insiden dan perilaku Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul, yang mengusir dan mengajak pekerja media berduel perwira menengah Polri ini mengaku sangat menyayangkan terhadap ulah bawahnya.
“Tugas wartawan itukan menulis peristwa yang ada. Kalau memang wartawan saja diusir dan saat konfirmasi diajak berkelahi, buat saja berita itu apa adanya. Saya juga gerah melihat Kapolsek bersikap arogan, dan kalau memang tak mau dikonfirmasi, meding jangan jadi kapolsek,” tegas Aswin, Selasa (5/8) kemarin.
Aksi pengusiran dilakukan, Kompol Ronny terhadap pekerja media sebelumnya dialami Khairul, wartawan harian Metro 24 pada beberapa bulan lalu di depan SPK Mapolsek Medan Labuhan. Kejadian serupa, Selasa (5/8) sore kemarin kembali terulang dan dialami wartawan Posmetro Medan, Raja Hidayat.
Raja, yang saat itu usai meliput arus balik lebaran di Pelabuhan Belawan langsung menuju ke Polsek Medan Labuhan, untuk mencari informasi soal penemuan jasad pria misterius yang ditemukan tewas di pinggir Sungai Deli, Jalan Titi Pahlawan, Gang Nuri, Lingkungan 7, Martubung, Medan Labuhan.
“Sore tadi (Selasa, red) saya mau cari info soal tewasnya pria Mr X di Sunga Deli, sekalian mau nanyakan tentang kasus, Anggiat Simangunsong tersangka tindak pidana perampasan tas berisi laptop di dalam mobil yang sempat dipecahkan kecanya oleh tersangka,” ucapnya.
Setibanya di depan SPK kantor polisi yang bertuliskan siap melayani dan mengayomi masyarakat itu, perwira berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) ini langsung mengusir, Raja. Meski sempat bertanya maksud atas pengusiran dimaksud, Ronny tetap meminta yang bersangkutan keluar dari kantornya.
“Karena malu dilihat ribut sama masyarakat aku langsung keluar. Eh, rupanya berselang 2 jam kemudian giliran wartawan Metro 24 Jam yang diusir, dan sorenya di areal parkir, Kapolsek kembali bersitegang di hadapan wartawan Waspada, Jurnal Asia dan Top Metro,” ungkapnya.
Menyikapi sikap arogansi perwira pertama Polri ini, Raja dan sejumlah pekerja media meminta Kapoldasu, Irjen Pol Drs Syarif Gunawan mengevaluasi kinerja Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul. (rul/adz)