30 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Warga Keluhkan Ternak Kaki Empat

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kegiatan reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) HM Nezar Djoeli di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung menerima leporan keluhan masyarakat tentang keberadaan ternak kaki empat di tengah pemukiman padat penduduk. Pasalnya warga yang berada disekitarnya merasa sangat tidak nyaman dengan bau yang ditimbulkan.

“Melalui bapak anggota dewan, kami minta bantuan agar ternak babi yang ada dibelakang rumah warga bisa segera ditertibkan (pemerintah). Karena baunya sangat mengganggu, baik dari hewannya maupun kandangnya,” ujar salah seorang warga bernama Zuraidah dalam kegiatan reses tersebut, Rabu (5/8).

Disebutkanya, jika sebelumnya pemerintah kota (Pemko) Medan telah melakukan penertiban keberadaan ternak babi milik waga tersebut. Warga sekitar pun merasa nyaman karena tidak ada lagi bau menyengat yang mengganggu aktifitas masyarakat di lingkungan tersebut. “Namun sekarang ternak babi itu kembali lagi dibuat,” katanya.

Menanggapi keluhan tersebut, Nezar Djoeli didampingi Kepala Lingkungan I Asri, Lurah Tembung Sukmawati, Sekretaris Camat Medan Tembung Suryono dan tokoh masyarakat serta kelompok pemuda setempat, mengatakan dirinya akan mendesak Pemko Medan untuk kembali menertibkan ternak babi yang melanggar aturan karena berada di lingkungan padat penduduk itu. “Untuk hewan ternak kaki empat sudah ada peraturan walikotanya. Kepada Pemko Medan yang dimulai dari lurah dan camat harus pro aktif untuk menyelesaikan hal ini,” kata Nezar.

Selain itu dirinya juga meminta agar Pemko Medan lebih aktif dalam membuka ‘pintu’ kepada DPRD Sumut untuk mensingkronkan pembangunan Kota agar lebih sidergi. Apalagi di lembaganya, ada 17 anggota dewan yang duduk dari daerah pemilihan Sumut I dan II.

“Khususnya kepada pemimpin Kota Medan kedepan agar tidak bergaya eksklusif dalam memimpin dan membangun Medan di Sumut ini. Apalagi kepada anggota DPRD Sumut yang berasal dari Dapil Medan,” ketusnya.

Nezar Djoeli menyampaikan rasa kecewanya kepada Kapolsek Percut Sei Tuan yang tidak menghadiri kegiatan resesnya. Padahal menurutnya, kondisi di Kecamatan Medan Tembung masih tergolong rawan aksi kriminal seperti begal, judi, narkoba dan tindakan lainnya.

“Karena itu, saya akan menyampaikan ketidakhadiran Kapolsek ataupun yang mewakili kepada Kapolresta Medan agar ditindaklanjutinya,” pungkasnya. (bal/ila)

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kegiatan reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) HM Nezar Djoeli di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung menerima leporan keluhan masyarakat tentang keberadaan ternak kaki empat di tengah pemukiman padat penduduk. Pasalnya warga yang berada disekitarnya merasa sangat tidak nyaman dengan bau yang ditimbulkan.

“Melalui bapak anggota dewan, kami minta bantuan agar ternak babi yang ada dibelakang rumah warga bisa segera ditertibkan (pemerintah). Karena baunya sangat mengganggu, baik dari hewannya maupun kandangnya,” ujar salah seorang warga bernama Zuraidah dalam kegiatan reses tersebut, Rabu (5/8).

Disebutkanya, jika sebelumnya pemerintah kota (Pemko) Medan telah melakukan penertiban keberadaan ternak babi milik waga tersebut. Warga sekitar pun merasa nyaman karena tidak ada lagi bau menyengat yang mengganggu aktifitas masyarakat di lingkungan tersebut. “Namun sekarang ternak babi itu kembali lagi dibuat,” katanya.

Menanggapi keluhan tersebut, Nezar Djoeli didampingi Kepala Lingkungan I Asri, Lurah Tembung Sukmawati, Sekretaris Camat Medan Tembung Suryono dan tokoh masyarakat serta kelompok pemuda setempat, mengatakan dirinya akan mendesak Pemko Medan untuk kembali menertibkan ternak babi yang melanggar aturan karena berada di lingkungan padat penduduk itu. “Untuk hewan ternak kaki empat sudah ada peraturan walikotanya. Kepada Pemko Medan yang dimulai dari lurah dan camat harus pro aktif untuk menyelesaikan hal ini,” kata Nezar.

Selain itu dirinya juga meminta agar Pemko Medan lebih aktif dalam membuka ‘pintu’ kepada DPRD Sumut untuk mensingkronkan pembangunan Kota agar lebih sidergi. Apalagi di lembaganya, ada 17 anggota dewan yang duduk dari daerah pemilihan Sumut I dan II.

“Khususnya kepada pemimpin Kota Medan kedepan agar tidak bergaya eksklusif dalam memimpin dan membangun Medan di Sumut ini. Apalagi kepada anggota DPRD Sumut yang berasal dari Dapil Medan,” ketusnya.

Nezar Djoeli menyampaikan rasa kecewanya kepada Kapolsek Percut Sei Tuan yang tidak menghadiri kegiatan resesnya. Padahal menurutnya, kondisi di Kecamatan Medan Tembung masih tergolong rawan aksi kriminal seperti begal, judi, narkoba dan tindakan lainnya.

“Karena itu, saya akan menyampaikan ketidakhadiran Kapolsek ataupun yang mewakili kepada Kapolresta Medan agar ditindaklanjutinya,” pungkasnya. (bal/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/