25.6 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Edy Ajak Warga Sumut Bersatu

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MENYALAMI MASYARAKAT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengenakan baju adat Melayu menyalami masyarakat di Bandara Kualanamu, Deliserdang, saat hendak menuju Rumah Dinas Gubernur di Jalan Jendral Sudirman, Medan, Kamis (6/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Suasana di Bandara Internasional Kualanamu terasa hangat, meski di kawasan itu dilanda hujan dengan intensitas sedang, Kamis (6/9) pagi. Kehangatan tersebut lantaran ratusan warga Sumatera Utara menyambut gembira kedatangan gubernur dan wakil gubernur baru, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, paska dilantik Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (5/9).

PENYAMBUTAN pimpinan baru Sumut yang dikemas Pemerintah Provinsi Sumut, berjalan lancar dan sukses. Selain pelajar, ratusan massa yang sudah hadir sejak pagi terdiri dari kalangan organisasi kepemudaan, partai politik, Forkopimda dan jajaran aparatur sipil negara di lingkungan Pemprovsu. Khusus kalangan pelajar, mereka membuat barikade barisan mulai pintu masuk bandara hingga ke areal jalan penjemputan penumpang.

Amatan Sumut Pos, prosesi penyambutan dimulai dari pemakaian kostum adat Melayu Deli kepada Edy dan Musa.

Keduanya dipakaikan topi khas Melayu oleh unsur Dato’, Sultan dan para petinggi tokoh Melayu di Sumut. Edy dan Musa Rajekshah terlihat tak bisa menyembunyikan kegembiraan. Keduanya bahkan tampak selalu melempar senyum selama prosesi penyambutan berlangsung.

Tak hanya itu, antusias warga juga terlihat di sepanjang jalan yang dilalui rombongan, hingga Rumah Dinas Gubernur di Jalan Jenderal Sudirman 41 dan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan. Pada kesempatan itu juga dilakukan pengalungan bunga kepada Gubsu dan Wagubsu sebagai ucapan selamat datang.

Dari pintu keluar pertama Bandara, Edy-Ijeck yang hadir beserta istri memakai pakaian khas adat Melayu disambut dengan atraksi pencak silat dan tarian Melayu. Tak lupa, seperti pada adat tepung tawar biasanya, keduanya juga ditaburi bertih dan beras oleh para penari. Tampak masyarakat memenuhi lantai 1 hingga 3 bagian kedatangan Bandara Kualanamu. Semuanya bersorak-sorai.

Selanjutnya, dari pintu keluar kedua, mereka disambut dengan barisan pasukan pengibar bendera yang memegang bendera merah putih. Juga barisan petugas Avsec Bandara Kualanamu dan organisasi masyarakat. Tidak sedikit warga yang berebut mengambil gambar dan ingin melihat lebih dekat keduanya, sehingga barisan yang semulanya rapi tidak lagi tertib. Meski begitu, Edy-Ijeck tetap menerima masyarakat dengan senyum yang hangat.

Sebelum meninggalkan bandara, dari dalam mobil, Edy dan Ijeck juga kembali menyapa dan melambai-lambaikan tangan kepada masyarakat yang bersorak-sorai menyambut mereka. Edy Rahmayadi mengaku bersyukur lantaran telah diamanahkan oleh masyarakat Sumut untuk menjadi pemimpin. “Sujud syukur kepada Allah SWT,” ujarnya.

Meski hujan deras mengguyur wilayah Kualanamu, riuh gempita masyarakat tidak surut. Barisan pelajar SMA dan SMK yang mengibarkan bendera merah putih rela basah demi menyambut pemimpin baru Sumut itu. Kemudian rombongan konvoi meninggalkan bandara untuk selanjutnya menuju rumah Dinas Gubernur di Jalan Jenderal Sudirman 41.

Antusias masyarakat juga terlihat di gerbang keluar tol Bandar Selamat. Banyak masyarakat yang sudah menunggu rombongan sejak pagi. Bahkan di sana ada marching band para pelajar SMA dan organisasi masyarakat yang menyambut rombongan gubernur dan wakil gubernur, seolah tidak peduli dengan hujan deras yang turun pagi itu. Mereka menyambut keduanya dengan suka cita.

Sesampainya di rumah Dinas Gubernur, keduanya juga disambut meriah dengan karpet merah. Mereka disambut mantan Penjabat Gubsu Eko Subowo, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, Forkopimda, perwakilan negara sahabat, para bupati/wali kota se Sumut, tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas dan undangan lainnya.

Tepung Tawar & Upa-upa
Di Rumah Dinas Gubernur itu, Edy-Ijeck diupa-upa dan ditepung-tawari. Dalam sambutannya, Gubsu Edy mengajak masyarakat untuk fokus pada Sumut yang bermartabat. “Cita-cita untuk mewujudkan Sumut bermartabat ini hanya akan tercapai, jika kita semua bersatu dan bergandengan tangan menyelesaikan masalah yang ada. Hindari persoalan yang tidak perlu, seperti perbedaan,” sebutnya.

Ia mengaku paham bahwa demokrasi erat kaitannya dengan perbedaan pilihan. Menurutnya, semakin ragam perbedaan yang ada, semakin kaya pula proses demokrasi yang berlangsung di Sumut. “Tapi, saya katakan semua itu telah usai. Jika tempo hari ada warna hijau, kuning, putih, abu-abu, kini sudah tidak ada. Saya tidak menghiraukan itu, karena yang paling penting saat ini adalah kita semua satu, kita semua Sumatera Utara,” tegas Edy.

Meski banyak pekerjaan rumah dan tugas berat yang telah menanti ke depan, Edy mengatakan mereka akan berusaha untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. “Insya Allah, atas restu kedua orang tua dan restu dari saudara-saudara semua, kami akan laksanakan amanah yang telah kami terima dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Edy-Ijeck juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat yang antusias menerima mereka. “Sambutan ini sangat berarti bagi kami berdua, sekali lagi terima kasih,” ucapnya.

Tepung tawar dan Upa-Upa berlangsung lancar dan khidmat. Diawali oleh kedua orang tua Gubsu-Wagubsu, selanjutnya menepung tawari dilakukan lima Sultan Melayu, mantan Pj Gubsu Eko Subowo, Sekdaprovsu R Sabrina, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, unsur Forkopimda, perwakilan negara sahabat, kepala daerah kabupaten/kota di Sumut, beberapa rektor universitas, tokoh agama dan masyaraka serta gubernur dan wakil gubernur Sumut terdahulu.

Suasana penyambutan juga tak kalah meriah terlihat di Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Medan, dimana melalui marching band dan ratusan ASN Pemprovsu juga menyambut keduanya, untuk pertama kali memasuki kantor gubernur.

Saat itu, Edy-Ijeck didampingi Sekdaprovsu Hj Sabrina dan pimpinan OPD berjalan sambil melambaikan tangan kepada ASN di pelataran Kantor Gubsu. Sejurus dengan itu, mereka disambut gembira dan tepuk tangan para ASN kantor Gubsu dengan gegap gempita. “Semoga daerah ini semakin baik, dengan dipimpim Pak Edy dan Ijeck,” ujar seorang ASN.

Hilangkan Stigma Pungli
Kalangan DPRD Sumut berharap, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah mampu menghilangkan stigma negatif tentang banyaknya praktek pungutan liar (pungli) dan lambatnya birokrasi khususnya dalam urusan pelayanan public di Sumut.

“Banyaknya pungli dan lambatnya birokrasi mengurus perizinan di Sumut sudah bukan rahasia umum lagi. Stigma ini harus dihilangkan oleh Gubernur baru,” ujar anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga bersama Juliski Simorangkir kepada Sumut Pos, Kamis (6/9).

Dengan kepemimpinan baru ini, kata Zeira, menjadi tanda besarnya asa memasuki era baru serta me berikan energi positif bagi perkembangan pembangunan di Sumut. Termasuk menghilangkan stigma negatif yang terus saja menjadi isu penting dan menghalangi percepatan pertumbuhan ekonomi.

Hal ini katanya, adalah ‘pekerjaan rumah’ Edy Rahmayadi bersama Musa Rajekshah. Seperti pelayanan dalam hal iklim investasi, menjadi keluhan banyak investor yang ingin menanamkan modalnya di Sumut.

“Di sini dibutuhkan peran seorang pemimpin yang tegas, karena banyak ketertinggalan yang harus dibenahi, termasuk ketertinggalan infrastruktur, sumber daya manusia, pendidikan dan kesehatan. Agar Sumut benar-benar bermartabat dalam mengangkat derajat kewibawaan rakyat Sumut sesuai harapan masyarakat Sumut,” ujarnya.

Zeira juga mengharapkan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah menjadi pemimpin milik seluruh masyarakat Sumut, dan mampu mengakomodir semua golongan dan kelompok masyarakat. Bahkan soal penempatan orang-orang yang punya integritas dan kemauan dalam menempati posisi strategis di jajaran Pemprov Sumut.

“Jangan sampai orang-orang yang menduduki jabatan esolan dua, hanya karena kedekatan semata tanpa memiliki kualitas yang mumpuni. Demikian halnya dalam pengelolaan anggaran yang masih terdapat ketidak-patuhan menyusun akutansi pemerintahan, sehingga sering melanggar aturan-aturnan yang telah ditetapkan,” katanya.

Sementara Juliski Simorangkir menyebutkan bahwa harapan seluruh masyarakat kepada Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah sebagai pemimpin baru, dapat membawa kebaikan bagi pembangunan Sumut ke depan.

“Kita berharap visi misi mereka bisa diwujudkan untuk kepentingan seluruh masyarakat. Karena itu kita harus mendukung program pembangunan yang akan dijalankan,” sebut Juliski. (prn/bal)

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MENYALAMI MASYARAKAT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengenakan baju adat Melayu menyalami masyarakat di Bandara Kualanamu, Deliserdang, saat hendak menuju Rumah Dinas Gubernur di Jalan Jendral Sudirman, Medan, Kamis (6/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Suasana di Bandara Internasional Kualanamu terasa hangat, meski di kawasan itu dilanda hujan dengan intensitas sedang, Kamis (6/9) pagi. Kehangatan tersebut lantaran ratusan warga Sumatera Utara menyambut gembira kedatangan gubernur dan wakil gubernur baru, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, paska dilantik Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (5/9).

PENYAMBUTAN pimpinan baru Sumut yang dikemas Pemerintah Provinsi Sumut, berjalan lancar dan sukses. Selain pelajar, ratusan massa yang sudah hadir sejak pagi terdiri dari kalangan organisasi kepemudaan, partai politik, Forkopimda dan jajaran aparatur sipil negara di lingkungan Pemprovsu. Khusus kalangan pelajar, mereka membuat barikade barisan mulai pintu masuk bandara hingga ke areal jalan penjemputan penumpang.

Amatan Sumut Pos, prosesi penyambutan dimulai dari pemakaian kostum adat Melayu Deli kepada Edy dan Musa.

Keduanya dipakaikan topi khas Melayu oleh unsur Dato’, Sultan dan para petinggi tokoh Melayu di Sumut. Edy dan Musa Rajekshah terlihat tak bisa menyembunyikan kegembiraan. Keduanya bahkan tampak selalu melempar senyum selama prosesi penyambutan berlangsung.

Tak hanya itu, antusias warga juga terlihat di sepanjang jalan yang dilalui rombongan, hingga Rumah Dinas Gubernur di Jalan Jenderal Sudirman 41 dan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan. Pada kesempatan itu juga dilakukan pengalungan bunga kepada Gubsu dan Wagubsu sebagai ucapan selamat datang.

Dari pintu keluar pertama Bandara, Edy-Ijeck yang hadir beserta istri memakai pakaian khas adat Melayu disambut dengan atraksi pencak silat dan tarian Melayu. Tak lupa, seperti pada adat tepung tawar biasanya, keduanya juga ditaburi bertih dan beras oleh para penari. Tampak masyarakat memenuhi lantai 1 hingga 3 bagian kedatangan Bandara Kualanamu. Semuanya bersorak-sorai.

Selanjutnya, dari pintu keluar kedua, mereka disambut dengan barisan pasukan pengibar bendera yang memegang bendera merah putih. Juga barisan petugas Avsec Bandara Kualanamu dan organisasi masyarakat. Tidak sedikit warga yang berebut mengambil gambar dan ingin melihat lebih dekat keduanya, sehingga barisan yang semulanya rapi tidak lagi tertib. Meski begitu, Edy-Ijeck tetap menerima masyarakat dengan senyum yang hangat.

Sebelum meninggalkan bandara, dari dalam mobil, Edy dan Ijeck juga kembali menyapa dan melambai-lambaikan tangan kepada masyarakat yang bersorak-sorai menyambut mereka. Edy Rahmayadi mengaku bersyukur lantaran telah diamanahkan oleh masyarakat Sumut untuk menjadi pemimpin. “Sujud syukur kepada Allah SWT,” ujarnya.

Meski hujan deras mengguyur wilayah Kualanamu, riuh gempita masyarakat tidak surut. Barisan pelajar SMA dan SMK yang mengibarkan bendera merah putih rela basah demi menyambut pemimpin baru Sumut itu. Kemudian rombongan konvoi meninggalkan bandara untuk selanjutnya menuju rumah Dinas Gubernur di Jalan Jenderal Sudirman 41.

Antusias masyarakat juga terlihat di gerbang keluar tol Bandar Selamat. Banyak masyarakat yang sudah menunggu rombongan sejak pagi. Bahkan di sana ada marching band para pelajar SMA dan organisasi masyarakat yang menyambut rombongan gubernur dan wakil gubernur, seolah tidak peduli dengan hujan deras yang turun pagi itu. Mereka menyambut keduanya dengan suka cita.

Sesampainya di rumah Dinas Gubernur, keduanya juga disambut meriah dengan karpet merah. Mereka disambut mantan Penjabat Gubsu Eko Subowo, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, Forkopimda, perwakilan negara sahabat, para bupati/wali kota se Sumut, tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas dan undangan lainnya.

Tepung Tawar & Upa-upa
Di Rumah Dinas Gubernur itu, Edy-Ijeck diupa-upa dan ditepung-tawari. Dalam sambutannya, Gubsu Edy mengajak masyarakat untuk fokus pada Sumut yang bermartabat. “Cita-cita untuk mewujudkan Sumut bermartabat ini hanya akan tercapai, jika kita semua bersatu dan bergandengan tangan menyelesaikan masalah yang ada. Hindari persoalan yang tidak perlu, seperti perbedaan,” sebutnya.

Ia mengaku paham bahwa demokrasi erat kaitannya dengan perbedaan pilihan. Menurutnya, semakin ragam perbedaan yang ada, semakin kaya pula proses demokrasi yang berlangsung di Sumut. “Tapi, saya katakan semua itu telah usai. Jika tempo hari ada warna hijau, kuning, putih, abu-abu, kini sudah tidak ada. Saya tidak menghiraukan itu, karena yang paling penting saat ini adalah kita semua satu, kita semua Sumatera Utara,” tegas Edy.

Meski banyak pekerjaan rumah dan tugas berat yang telah menanti ke depan, Edy mengatakan mereka akan berusaha untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. “Insya Allah, atas restu kedua orang tua dan restu dari saudara-saudara semua, kami akan laksanakan amanah yang telah kami terima dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Edy-Ijeck juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat yang antusias menerima mereka. “Sambutan ini sangat berarti bagi kami berdua, sekali lagi terima kasih,” ucapnya.

Tepung tawar dan Upa-Upa berlangsung lancar dan khidmat. Diawali oleh kedua orang tua Gubsu-Wagubsu, selanjutnya menepung tawari dilakukan lima Sultan Melayu, mantan Pj Gubsu Eko Subowo, Sekdaprovsu R Sabrina, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, unsur Forkopimda, perwakilan negara sahabat, kepala daerah kabupaten/kota di Sumut, beberapa rektor universitas, tokoh agama dan masyaraka serta gubernur dan wakil gubernur Sumut terdahulu.

Suasana penyambutan juga tak kalah meriah terlihat di Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Medan, dimana melalui marching band dan ratusan ASN Pemprovsu juga menyambut keduanya, untuk pertama kali memasuki kantor gubernur.

Saat itu, Edy-Ijeck didampingi Sekdaprovsu Hj Sabrina dan pimpinan OPD berjalan sambil melambaikan tangan kepada ASN di pelataran Kantor Gubsu. Sejurus dengan itu, mereka disambut gembira dan tepuk tangan para ASN kantor Gubsu dengan gegap gempita. “Semoga daerah ini semakin baik, dengan dipimpim Pak Edy dan Ijeck,” ujar seorang ASN.

Hilangkan Stigma Pungli
Kalangan DPRD Sumut berharap, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah mampu menghilangkan stigma negatif tentang banyaknya praktek pungutan liar (pungli) dan lambatnya birokrasi khususnya dalam urusan pelayanan public di Sumut.

“Banyaknya pungli dan lambatnya birokrasi mengurus perizinan di Sumut sudah bukan rahasia umum lagi. Stigma ini harus dihilangkan oleh Gubernur baru,” ujar anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga bersama Juliski Simorangkir kepada Sumut Pos, Kamis (6/9).

Dengan kepemimpinan baru ini, kata Zeira, menjadi tanda besarnya asa memasuki era baru serta me berikan energi positif bagi perkembangan pembangunan di Sumut. Termasuk menghilangkan stigma negatif yang terus saja menjadi isu penting dan menghalangi percepatan pertumbuhan ekonomi.

Hal ini katanya, adalah ‘pekerjaan rumah’ Edy Rahmayadi bersama Musa Rajekshah. Seperti pelayanan dalam hal iklim investasi, menjadi keluhan banyak investor yang ingin menanamkan modalnya di Sumut.

“Di sini dibutuhkan peran seorang pemimpin yang tegas, karena banyak ketertinggalan yang harus dibenahi, termasuk ketertinggalan infrastruktur, sumber daya manusia, pendidikan dan kesehatan. Agar Sumut benar-benar bermartabat dalam mengangkat derajat kewibawaan rakyat Sumut sesuai harapan masyarakat Sumut,” ujarnya.

Zeira juga mengharapkan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah menjadi pemimpin milik seluruh masyarakat Sumut, dan mampu mengakomodir semua golongan dan kelompok masyarakat. Bahkan soal penempatan orang-orang yang punya integritas dan kemauan dalam menempati posisi strategis di jajaran Pemprov Sumut.

“Jangan sampai orang-orang yang menduduki jabatan esolan dua, hanya karena kedekatan semata tanpa memiliki kualitas yang mumpuni. Demikian halnya dalam pengelolaan anggaran yang masih terdapat ketidak-patuhan menyusun akutansi pemerintahan, sehingga sering melanggar aturan-aturnan yang telah ditetapkan,” katanya.

Sementara Juliski Simorangkir menyebutkan bahwa harapan seluruh masyarakat kepada Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah sebagai pemimpin baru, dapat membawa kebaikan bagi pembangunan Sumut ke depan.

“Kita berharap visi misi mereka bisa diwujudkan untuk kepentingan seluruh masyarakat. Karena itu kita harus mendukung program pembangunan yang akan dijalankan,” sebut Juliski. (prn/bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/