LUQMAN, 17, adalah pemuda yang menemukan kardus misterius yang berisikan mayat bocah perempuan yang berinisial PNF, 9 di sebuah lorong kecil Jl. Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat (2/10)
Luqman yang sehari-hari bekerja sebagai supir truk ini pada hari Jum’at (2/10) sekira pukul 17.00 WIB sudah melihat kardus misterius itu. Saat pertama kali melihat kardus ukuran sekitar 60×70 cm di pinggir lorong ini, ia mengaku tak tebersit i benaknya bahwa ada jasad di dalamnya.
“Saya lewat jam 5 sore bang sudah nengok kardus itu, tapi kan ini daerah kumuh. Ya wajar saja saya ga curiga kalau ada mayat di dalam kardus itu,” kata Luqman saat ditemui JPNN, Rabu (7/10).
Dari pantauan JPNN, memang terlihat, di lokasi penemuan jasad korban, terdapat banyak rumah darurat yang mengumpulkan barang-bekas.
Tak hanya itu, di lokasi ini, tak jauh ditemukannya kardus, sekira 6 langkah, terdapat tempat pembuangan sampah sehingga orang lalu lalang di lorong tersebut tidak curiga.
Luqman melanjutkan ceritanya. Saat melihat pertama kali kardus itu, dia biasa saja, dan kembali kekediamannya yang lokasinya tak jauh dari lokasi itu.
“Sekira jam 10 malam, saya lewat kembali ke lokasi itu bang. Ga sengaja kaki saya ketendang sama kardus itu. Lorong itu kan kecil bang, kalau dua motor yang lewat berpapasan bisa bersentuhan dengan dinding lorong,” bebernya.
LUQMAN, 17, adalah pemuda yang menemukan kardus misterius yang berisikan mayat bocah perempuan yang berinisial PNF, 9 di sebuah lorong kecil Jl. Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat (2/10)
Luqman yang sehari-hari bekerja sebagai supir truk ini pada hari Jum’at (2/10) sekira pukul 17.00 WIB sudah melihat kardus misterius itu. Saat pertama kali melihat kardus ukuran sekitar 60×70 cm di pinggir lorong ini, ia mengaku tak tebersit i benaknya bahwa ada jasad di dalamnya.
“Saya lewat jam 5 sore bang sudah nengok kardus itu, tapi kan ini daerah kumuh. Ya wajar saja saya ga curiga kalau ada mayat di dalam kardus itu,” kata Luqman saat ditemui JPNN, Rabu (7/10).
Dari pantauan JPNN, memang terlihat, di lokasi penemuan jasad korban, terdapat banyak rumah darurat yang mengumpulkan barang-bekas.
Tak hanya itu, di lokasi ini, tak jauh ditemukannya kardus, sekira 6 langkah, terdapat tempat pembuangan sampah sehingga orang lalu lalang di lorong tersebut tidak curiga.
Luqman melanjutkan ceritanya. Saat melihat pertama kali kardus itu, dia biasa saja, dan kembali kekediamannya yang lokasinya tak jauh dari lokasi itu.
“Sekira jam 10 malam, saya lewat kembali ke lokasi itu bang. Ga sengaja kaki saya ketendang sama kardus itu. Lorong itu kan kecil bang, kalau dua motor yang lewat berpapasan bisa bersentuhan dengan dinding lorong,” bebernya.