25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Aqua Langka di Pasaran

Pagi Ini Pabrik Baru Beroperasi

MEDAN-Tidak beroperasinya aqua cukup berdampak pada warga Medan. Setidaknya, di beberapa tempat yang ditelusuri Sumut Pos, aqua menjadi langka.

MOGOK: Suasana  pabrik  Aqua PT Tirta Sibayakindo saat terjadi mogok.//iwan tarigan/sumut pos
MOGOK: Suasana di pabrik Aqua PT Tirta Sibayakindo saat terjadi mogok.//iwan tarigan/sumut pos

Seperti kata Ummi yang membuka tokonya di  Medan Petisah. Dia mengukapkan pasokan aqua cukup minim. “Tak tahu kenapa sulit tiga hari belakangan ini dapat aqua,” ujarnya.

Menurut Ummi, minimnya pasokan nyaris untuk semua jenis aqua. Sebut saja aqua gelas, botol 600 mililiter, botol 1,5 liter, dan galon. “Akibatnya banyak orang mengeluh. Warga sudah terbiasa beli aqua kan?” ucapnya sembari menjelaskan kalau kelangkaan itu adalah buah penjatahan yang dilakukan marketing.

Hal yang juga diungkapkan Indrayana yang membuka tokonya di Medan Petisah. Ia mengaku aqua cukup langka. “Yang paling langkah ukuran 600 miliiter,” kata Indrajaya.

Indrajaya berharap, maunya pasokan aqua dapat kembali normal lagi agar bisa meraup untung dari produk tersebut. “Memang nggak ada barang, padahal pembelinya banyak. Jadinya, kita jual air minum yang lain,” katanya.

Simamarta yang membuka grosir di Medan Timur pun mengalami hal yang sama. “Paling susah yang ukuran sedang dan aqua galon. Sekali seminggu mereka memberikan. Misalkan kita minta 30 dikasih 10 galon, suka-suka marketing saja,” katanya.

Toko M Nur di  Medan Petisah pun menyatakan aqua susah. “Ya, yang sedang dan galon,” katanya.

Begitulah, mogok kerja karyawan Aqua PT Tirta Sibayakindo, Desa Doulu Berastagi, yang berlangsung lebih dari 24 jam, mulai pukul 03.00 WIB, Senin (5/11) hingga Selasa (6/11) pukul 18.00 WIB berdampak besar pada kerugian perusahaan.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos dari sejumlah pekerja, setiap harinya (1×24 jam), kemasan air minum siap saji yang diproduksi pabrik di bawah naungan perusahaan DANONE tersebut menghasilkan kapasitas air dalam jumlah besar yang terbagi atas empat jenis isi dan kemasan.

Produksi per hari sesuai keterangan narasumber,  ukuran galon dihasilkan 60.000 galon, kemasan isi 1.500 mililiter (ml) 21.000 box, isi 600 ml berjumlah 28.000 box, dan ukuran gelas (cup) diproduksi sekitar 19.000 box. Air mineral kemasan 1.500 ml per box  berisi 12 kemasan (botol), isi 600 ml per boxnya berisi 24 botol, dan ukuran gelas 240 ml  dalam satu kotak (box) berjumlah 48 kemasan.

“Harga penjualan dari pabrik ke depot tidak kami ketahui karena itu bukan bagian  pekerjaan kami. Namun dari depot ke grosir hingga ke konsumen dapat ditaksir harganya dan berapa kerugian yang  dialami perusahaan akibat aksi mogok ini,” ungkap karyawan yang namanya enggan di korankan, Selasa petang  pukul 18.00 WIB kepada Sumut Pos, usai gelar aksi mogok lanjutan.

Hingga kemarin malam pihak perusahaan belum mau memberikan  keterangan secara detail sehubungan kerugian yang dialami perusahaan akibat berhentinya produksi yang berlangsung lebih dari 24 jam tersebut.

CSR Aqua PT Tirta Sibayakindo Desa Doulu, Jhonson Hutabarat kepada wartawan koran ini sebelumnya hanya  memberikan jawaban diplomatis. “Belum kita ketahui secara pasti, namun kita terus melakukan dialog dengan pekerja agar pabrik segera beroperasi kembali,” unjarnya menjelaskan.
Info lain yang diperoleh wartawan, kemarin sore telah ada kesepakatan antara perusahaandengan serikat pekerja DANONE Aqua Berastagi Pimpinan Cabang (PC) serta karyawan yang mogok kerja. Mogok kerja pun diakhiri. Dan diperoleh kesepakatan akan mengoperasikan pabrik, Rabu (7/11) pagi pukul 08.00 WIB.

“Besok  jam delapan pagi, pekerja rencananya akan kembali beraktivitas. Walau belum  ada kesepakatan terkait tunjangan kesejahteraan berdasarkan masa kerja, namun pabrik  akan dioperasikan kembali. Keputusan dari pusat sehubungan tuntutan karyawan,  kabarnya akan diberitahukan tanggal 14 November mendatang. Kami harap berpihak kepada karyawan,” ungkap seorang pekerja. (mag-19/wan)

Pagi Ini Pabrik Baru Beroperasi

MEDAN-Tidak beroperasinya aqua cukup berdampak pada warga Medan. Setidaknya, di beberapa tempat yang ditelusuri Sumut Pos, aqua menjadi langka.

MOGOK: Suasana  pabrik  Aqua PT Tirta Sibayakindo saat terjadi mogok.//iwan tarigan/sumut pos
MOGOK: Suasana di pabrik Aqua PT Tirta Sibayakindo saat terjadi mogok.//iwan tarigan/sumut pos

Seperti kata Ummi yang membuka tokonya di  Medan Petisah. Dia mengukapkan pasokan aqua cukup minim. “Tak tahu kenapa sulit tiga hari belakangan ini dapat aqua,” ujarnya.

Menurut Ummi, minimnya pasokan nyaris untuk semua jenis aqua. Sebut saja aqua gelas, botol 600 mililiter, botol 1,5 liter, dan galon. “Akibatnya banyak orang mengeluh. Warga sudah terbiasa beli aqua kan?” ucapnya sembari menjelaskan kalau kelangkaan itu adalah buah penjatahan yang dilakukan marketing.

Hal yang juga diungkapkan Indrayana yang membuka tokonya di Medan Petisah. Ia mengaku aqua cukup langka. “Yang paling langkah ukuran 600 miliiter,” kata Indrajaya.

Indrajaya berharap, maunya pasokan aqua dapat kembali normal lagi agar bisa meraup untung dari produk tersebut. “Memang nggak ada barang, padahal pembelinya banyak. Jadinya, kita jual air minum yang lain,” katanya.

Simamarta yang membuka grosir di Medan Timur pun mengalami hal yang sama. “Paling susah yang ukuran sedang dan aqua galon. Sekali seminggu mereka memberikan. Misalkan kita minta 30 dikasih 10 galon, suka-suka marketing saja,” katanya.

Toko M Nur di  Medan Petisah pun menyatakan aqua susah. “Ya, yang sedang dan galon,” katanya.

Begitulah, mogok kerja karyawan Aqua PT Tirta Sibayakindo, Desa Doulu Berastagi, yang berlangsung lebih dari 24 jam, mulai pukul 03.00 WIB, Senin (5/11) hingga Selasa (6/11) pukul 18.00 WIB berdampak besar pada kerugian perusahaan.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos dari sejumlah pekerja, setiap harinya (1×24 jam), kemasan air minum siap saji yang diproduksi pabrik di bawah naungan perusahaan DANONE tersebut menghasilkan kapasitas air dalam jumlah besar yang terbagi atas empat jenis isi dan kemasan.

Produksi per hari sesuai keterangan narasumber,  ukuran galon dihasilkan 60.000 galon, kemasan isi 1.500 mililiter (ml) 21.000 box, isi 600 ml berjumlah 28.000 box, dan ukuran gelas (cup) diproduksi sekitar 19.000 box. Air mineral kemasan 1.500 ml per box  berisi 12 kemasan (botol), isi 600 ml per boxnya berisi 24 botol, dan ukuran gelas 240 ml  dalam satu kotak (box) berjumlah 48 kemasan.

“Harga penjualan dari pabrik ke depot tidak kami ketahui karena itu bukan bagian  pekerjaan kami. Namun dari depot ke grosir hingga ke konsumen dapat ditaksir harganya dan berapa kerugian yang  dialami perusahaan akibat aksi mogok ini,” ungkap karyawan yang namanya enggan di korankan, Selasa petang  pukul 18.00 WIB kepada Sumut Pos, usai gelar aksi mogok lanjutan.

Hingga kemarin malam pihak perusahaan belum mau memberikan  keterangan secara detail sehubungan kerugian yang dialami perusahaan akibat berhentinya produksi yang berlangsung lebih dari 24 jam tersebut.

CSR Aqua PT Tirta Sibayakindo Desa Doulu, Jhonson Hutabarat kepada wartawan koran ini sebelumnya hanya  memberikan jawaban diplomatis. “Belum kita ketahui secara pasti, namun kita terus melakukan dialog dengan pekerja agar pabrik segera beroperasi kembali,” unjarnya menjelaskan.
Info lain yang diperoleh wartawan, kemarin sore telah ada kesepakatan antara perusahaandengan serikat pekerja DANONE Aqua Berastagi Pimpinan Cabang (PC) serta karyawan yang mogok kerja. Mogok kerja pun diakhiri. Dan diperoleh kesepakatan akan mengoperasikan pabrik, Rabu (7/11) pagi pukul 08.00 WIB.

“Besok  jam delapan pagi, pekerja rencananya akan kembali beraktivitas. Walau belum  ada kesepakatan terkait tunjangan kesejahteraan berdasarkan masa kerja, namun pabrik  akan dioperasikan kembali. Keputusan dari pusat sehubungan tuntutan karyawan,  kabarnya akan diberitahukan tanggal 14 November mendatang. Kami harap berpihak kepada karyawan,” ungkap seorang pekerja. (mag-19/wan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/