27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Jalur Layang Kereta Api Medan-Kualanamu Tak Kunjung Beroperasi

JALUR LAYANG: 
Kereta api melintas di bawah jalur layang kereta api Medan-Kualanamu yang sedang dalam tahap pembangunan, belum lama ini. Hingga kini, jalur layang kereta api tersebut belum juga dioperasionalkan.
JALUR LAYANG: Kereta api melintas di bawah jalur layang kereta api Medan-Kualanamu yang sedang dalam tahap pembangunan, belum lama ini. Hingga kini, jalur layang kereta api tersebut belum juga dioperasionalkan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jalur layang kereta api Medan-Kualanamu sepanjang 10,8 Km dari Stasiun KA Medan, hingga kini belum juga beroperasi. Padahal, target pembangunan seharusnya selesai pada akhir tahun 2018 lalu namun pengerjaan baru dapat dituntaskan tahun ini.

Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengklaim, saat ini pembangunan fisik jalur laying kereta api ini sudah selesai 100 persen. Lantas, apa yang menjadi kendala hingga jalur layang ini belum juga dioperasionalkan? “Kendala nggak ada sih,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut, Fakhrul Rivai Hasibuan kepada Sumut Pos, Rabu (6/11) pagi.

Fakhrul mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya menunggu proses admintrasi pengoperasian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan. “Menunggu proses administrasi saja sebelum dioperasikan. Karena konstruksi dan pengujian sudah selesai. Insya Allah November ini kelar semuanya. Jadi bisa langsung dioperasikan,” jelas Fakhrul.

Untuk pengoperasian jalur layang kereta api pertama di Pulau Sumatera ini, Fakhrul mengatakan, sudah mempersiapkan secara administrasi dan tinggal menunggu tindak lanjut dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait. “Masih digodok di pusat. Yang penting kami siapkan semua administrasinya. Biar lancar dan doakan lancar semuanya ya,” pinta Fakhrul.

Fakhrul juga menjelaskan, seluruh fasilitas penunjang sudah selesai dibangun. “Termasuk stasiun untuk kereta bandara sudah selesai juga,” sebutnya. Fakhrul menjelaskan, tujuan dibangunnya jalur layang kereta api ini untuk mengurai kemacetan.

Diharapkan, dengan berpindahnya opersional kereta api ke jalur layang, dapat mengurangi frekuensi kereta api sampai 50 persen di jalur bawah. “Mungkin setiap setengah jam ada kereta api melintas. Dengan selesainya jalur layang ini, mungkin per 2 jam baru kereta api melintas di bawah,” pungkasnya.

Diketahui, jalur layang kereta api ini sebagai fasilitas utama operasional kereta api Bandara Kualanamu yang dioperasikan PT Ralink Indonesia. Dengan ini, pelayanan maksimal diberikan kepada calon penumpang pesawat menuju bandara pengganti Bandara Polonia Medan itu. Saat ini, dalam sehari ada 40 kali kereta api bandara melintas. Dengan adanya jalur layang ini, kereta api bandara bisa melintas hingga 70 kali dalam sehari dengan waku tempuh selama 20 menit.(gus)

JALUR LAYANG: 
Kereta api melintas di bawah jalur layang kereta api Medan-Kualanamu yang sedang dalam tahap pembangunan, belum lama ini. Hingga kini, jalur layang kereta api tersebut belum juga dioperasionalkan.
JALUR LAYANG: Kereta api melintas di bawah jalur layang kereta api Medan-Kualanamu yang sedang dalam tahap pembangunan, belum lama ini. Hingga kini, jalur layang kereta api tersebut belum juga dioperasionalkan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jalur layang kereta api Medan-Kualanamu sepanjang 10,8 Km dari Stasiun KA Medan, hingga kini belum juga beroperasi. Padahal, target pembangunan seharusnya selesai pada akhir tahun 2018 lalu namun pengerjaan baru dapat dituntaskan tahun ini.

Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengklaim, saat ini pembangunan fisik jalur laying kereta api ini sudah selesai 100 persen. Lantas, apa yang menjadi kendala hingga jalur layang ini belum juga dioperasionalkan? “Kendala nggak ada sih,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut, Fakhrul Rivai Hasibuan kepada Sumut Pos, Rabu (6/11) pagi.

Fakhrul mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya menunggu proses admintrasi pengoperasian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan. “Menunggu proses administrasi saja sebelum dioperasikan. Karena konstruksi dan pengujian sudah selesai. Insya Allah November ini kelar semuanya. Jadi bisa langsung dioperasikan,” jelas Fakhrul.

Untuk pengoperasian jalur layang kereta api pertama di Pulau Sumatera ini, Fakhrul mengatakan, sudah mempersiapkan secara administrasi dan tinggal menunggu tindak lanjut dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait. “Masih digodok di pusat. Yang penting kami siapkan semua administrasinya. Biar lancar dan doakan lancar semuanya ya,” pinta Fakhrul.

Fakhrul juga menjelaskan, seluruh fasilitas penunjang sudah selesai dibangun. “Termasuk stasiun untuk kereta bandara sudah selesai juga,” sebutnya. Fakhrul menjelaskan, tujuan dibangunnya jalur layang kereta api ini untuk mengurai kemacetan.

Diharapkan, dengan berpindahnya opersional kereta api ke jalur layang, dapat mengurangi frekuensi kereta api sampai 50 persen di jalur bawah. “Mungkin setiap setengah jam ada kereta api melintas. Dengan selesainya jalur layang ini, mungkin per 2 jam baru kereta api melintas di bawah,” pungkasnya.

Diketahui, jalur layang kereta api ini sebagai fasilitas utama operasional kereta api Bandara Kualanamu yang dioperasikan PT Ralink Indonesia. Dengan ini, pelayanan maksimal diberikan kepada calon penumpang pesawat menuju bandara pengganti Bandara Polonia Medan itu. Saat ini, dalam sehari ada 40 kali kereta api bandara melintas. Dengan adanya jalur layang ini, kereta api bandara bisa melintas hingga 70 kali dalam sehari dengan waku tempuh selama 20 menit.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/