32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dikira Teroris, Ternyata …

Teroris-Ilustrasi
Teroris-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO  – Sebelas pedagang keliling asal Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, dicurigai sebagai teroris oleh Polres Toba Samosir, Polsek Siborong Borong. Akibatnya, mereka diamankan dari rumah kontrakannya di Jalan Tandang Bukit, Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige, Tobasa, Senin (5/12) malam.

Kecurigaan terhadap kesebelas warga Lampung ini berawal dari laporan seorang pemuka agama yang bermukim tak jauh dari rumah kontrakan mereka, di Dusun I Perhuling, Siborong-borong, Tapanuli Utara (Taput) ke Polsek Siborong-borong pada akhir November lalu. Menindaklanjuti laporan itu, petugas mengamankan kesebelas orang itu, guna dilakukan pemeriksaan.

Kesebelas orang itu yakni Syamsir (42) warga Banding Agung, Talangpadang Tanggamus, Lampung; Junaidi (48) asal Lampung, Zarrudin (49) asal Lampung, Erwinsyah (21) warga Jalan M Kholi Suka Negeri Jaya, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Fikri Irawan (17) asal Lampung; Suprizal (22) warga Dusun Sukabumi, Kecaatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Daniel Syahputra (30) warga Desa Sukadamai, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Devi Irawan (29) warga Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Arif Riansyah (24) warga Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Azmi Ardiansyah (23) warga Dusun Padalarang, Kecamatan Talang Padang dan Wahyudi (28) warga Kampung Gebang, Kelurahan Sanggang Jaya, Kecamatan Piruk, Tanggerang, Banten.

Berdasarkan pemeriksaan, mereka mengaku baru mengontrak rumah itu selama sebulan. Mereka merupakan pedagang peralatan pengaman tabung gas elpiji . Cara mengenalkan produk, mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat dibantu kepala dusun.

Akhirnya, kecurigaan kalau mereka merupakan bagian dari kelompok radikal tak terbukti, Kepolisian menyerahkan kesebelas pedagang ini ke Kelurahan Pasar Siborong-borong, tempat mereka mengontrak rumah selama sebulan. Meski begitu, Polres Taput tetap melakukan pengintaian terhadap aktivitas kesebelas orang itu.

Namun pada Jumat (2/12) lalu, Polsek Siborong-borong kehilangan jejak kesebelas pedagang keliling ini. Guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, Polsek Siborong-borong berkoordinasi dengan Dit Intelkam Polda Sumut yang kemudian dilakukan pelacakan. Akhirnya, personel Dit Intelkam Poldasu berhasil mengendus keberadaan 11 orang yang dicurigai teroris itu. Ternyata, mereka telah berpindah ke Tobasa dengan menumpangi dua unit mobil Avanza dan tujuh sepedamotor.

Setelah diketahui keberadaannya, personel Dit Intelkam Polda Sumut bersama Polres Tobasa menggerebek mereka di sebuah rumah kontrakan, Jalan Tandang Bukit, Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige, Tobasa, Senin (5/12) malam. Saat kembali diinterogasi, Kasat Intelkam Polres Tobasa, AKP Nazaruddin langsung menghubungi Desven Riady selaku pimpinan UD Tabek Jaya tempat kesebelas orang ini bekerja. Dari konfirmasi itu, terbukti kalau mereka bukan teroris melainkan karyawan UD Tebek Jaya yang dilengkapi surat tugas dan sarana transportasi berupa mobil Avanza BE 2217 VW.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, 11 pria asal Lampung itu belum ditemukan bukti-bukti keterlibatannya dalam jaringan teroris. Menurut Rina, itu merupakan hasil pemeriksaan yang dilakukan Sat Intelkam Polres Tobasa dan berkoordinasi dengan Densus 88.

“Awalnya, karena ada aduan dari warga yang curiga terhadap aktivitas mereka, berhubungan dengan kelompok radikal. Lalu ditindaklanjuti oleh Polsek Siborong-borong dan Polres Taput,” kata Rina, Selasa (6/12) siang.

Teroris-Ilustrasi
Teroris-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO  – Sebelas pedagang keliling asal Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, dicurigai sebagai teroris oleh Polres Toba Samosir, Polsek Siborong Borong. Akibatnya, mereka diamankan dari rumah kontrakannya di Jalan Tandang Bukit, Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige, Tobasa, Senin (5/12) malam.

Kecurigaan terhadap kesebelas warga Lampung ini berawal dari laporan seorang pemuka agama yang bermukim tak jauh dari rumah kontrakan mereka, di Dusun I Perhuling, Siborong-borong, Tapanuli Utara (Taput) ke Polsek Siborong-borong pada akhir November lalu. Menindaklanjuti laporan itu, petugas mengamankan kesebelas orang itu, guna dilakukan pemeriksaan.

Kesebelas orang itu yakni Syamsir (42) warga Banding Agung, Talangpadang Tanggamus, Lampung; Junaidi (48) asal Lampung, Zarrudin (49) asal Lampung, Erwinsyah (21) warga Jalan M Kholi Suka Negeri Jaya, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Fikri Irawan (17) asal Lampung; Suprizal (22) warga Dusun Sukabumi, Kecaatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Daniel Syahputra (30) warga Desa Sukadamai, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Devi Irawan (29) warga Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Arif Riansyah (24) warga Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Azmi Ardiansyah (23) warga Dusun Padalarang, Kecamatan Talang Padang dan Wahyudi (28) warga Kampung Gebang, Kelurahan Sanggang Jaya, Kecamatan Piruk, Tanggerang, Banten.

Berdasarkan pemeriksaan, mereka mengaku baru mengontrak rumah itu selama sebulan. Mereka merupakan pedagang peralatan pengaman tabung gas elpiji . Cara mengenalkan produk, mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat dibantu kepala dusun.

Akhirnya, kecurigaan kalau mereka merupakan bagian dari kelompok radikal tak terbukti, Kepolisian menyerahkan kesebelas pedagang ini ke Kelurahan Pasar Siborong-borong, tempat mereka mengontrak rumah selama sebulan. Meski begitu, Polres Taput tetap melakukan pengintaian terhadap aktivitas kesebelas orang itu.

Namun pada Jumat (2/12) lalu, Polsek Siborong-borong kehilangan jejak kesebelas pedagang keliling ini. Guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, Polsek Siborong-borong berkoordinasi dengan Dit Intelkam Polda Sumut yang kemudian dilakukan pelacakan. Akhirnya, personel Dit Intelkam Poldasu berhasil mengendus keberadaan 11 orang yang dicurigai teroris itu. Ternyata, mereka telah berpindah ke Tobasa dengan menumpangi dua unit mobil Avanza dan tujuh sepedamotor.

Setelah diketahui keberadaannya, personel Dit Intelkam Polda Sumut bersama Polres Tobasa menggerebek mereka di sebuah rumah kontrakan, Jalan Tandang Bukit, Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige, Tobasa, Senin (5/12) malam. Saat kembali diinterogasi, Kasat Intelkam Polres Tobasa, AKP Nazaruddin langsung menghubungi Desven Riady selaku pimpinan UD Tabek Jaya tempat kesebelas orang ini bekerja. Dari konfirmasi itu, terbukti kalau mereka bukan teroris melainkan karyawan UD Tebek Jaya yang dilengkapi surat tugas dan sarana transportasi berupa mobil Avanza BE 2217 VW.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, 11 pria asal Lampung itu belum ditemukan bukti-bukti keterlibatannya dalam jaringan teroris. Menurut Rina, itu merupakan hasil pemeriksaan yang dilakukan Sat Intelkam Polres Tobasa dan berkoordinasi dengan Densus 88.

“Awalnya, karena ada aduan dari warga yang curiga terhadap aktivitas mereka, berhubungan dengan kelompok radikal. Lalu ditindaklanjuti oleh Polsek Siborong-borong dan Polres Taput,” kata Rina, Selasa (6/12) siang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/