31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Anggota Dewan dan Staf Kompak Bungkam

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Gedung DPRD Medan di jalan kapten Maulana Lubis Medan. Gedung ini digegerkan sejumlah kasus aborsi anggota dewan.
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Gedung DPRD Medan di jalan kapten Maulana Lubis Medan. Gedung ini digegerkan sejumlah kasus aborsi anggota dewan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca mencuat ke publik, kasus dugaan perselingkuhan anggota DPRD Medan berinisial B dengan staf wanita di sekretariat dewan berinisial R, sontak bikin gempar dan jadi bahan cibiran masyarakat.

Meski ceritanya masih ‘panas’, namun skandal menyangkut ’arus bawah’ ini mulai tak bergeliyat kabarnya. Meski sebenarnya mereka masih penasaran tentang kelanjutan episode kasus ini, tapi kalangan anggota dewan dan sekretariat mendadak kompak bungkam dan tak membahas masalah tersebut.

Saat disambangi, beberapa kalangan di sekretariat DPRD Medan begitu semangat membaca pemberitaan di media massa. “Coba dulu lihat (koran),” ujar salah seorang staf di sekretariat DPRD Medan lalu menunjukkannya pada teman-temannya. Namun tak ada satu pun dari mereka yang berani berkomentar. Seolah sudah ‘dikondisikan’, mereka hanya senyum sinis sembari menggelengkan kepala.

Anehnya lagi, beberapa sumber yang sebelumnya bersedia memberi info dengan syarat namanya dirahasiakan, pun ikut-ikutan tutup mulut. Saat ditanya alasannya, sumber berdalih bukan karena takut, namun dia sudah memberikan semua informasi yang diketahui. Meski begitu, sumber membantah pernyataan Plt Sekwan DPRD Medan, Alida, yang sebelumnya menyebut R baru mengajukan izin sekitar 3 hari lalu.

Sumber ini dengan tegas dan lantang menuding Alida berbohong. “Bohong itu! Apa pulak baru hitungan hari. Udah ada dua bulanan dia (R) nggak nampak di sini,” ungkapnya.

Dia juga membeber, selama ini Alida memang punya kedekatan khusus dengan R. Hal itu bisa dilihat dari fasilitas ruangan yang diberikannya pada R, berbeda dengan staf lainnya. “Lihatlah ruangan R, bagus kali. Staf lain biasa saja itu. Enggak ada pun kerja dia (R) itu di sini. Sekwan (Alida) memang dekat sama dia. Dia itu berusaha menutup-nutupi cerita,” cibirnya.

Sekedar mengingatkan, pasca kasus ini mencuat ke permukaan, sosok R yang disebut-sebut tengah hamil 4 bulan itu tak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya di lingkungan DPRD Medan. POSMETRO MEDAN mencoba mencari tahu keberadaannya ke bagian R ditugaskan. Plt Sekwan Alida yang ditemui saat itu mengatakan R sedang cuti sejak tiga hari lalu untuk mengurus ayahnya yang sakit.

Padahal selama ini R diketahui jarang masuk kantor. “Memang dia sering keluar, itu kalau dia tak ada kerjaan, jadi dia permisi keluar untuk melihat orangtuanya. Tapi selama ini dia masuk kok,” elaknya. Bahkan tersiar kabar bahwa B mengintervensinya agar tidak mempermasalahkan absensi R. Alida membantahnya “Tidak ada intervensi dari manapun. Absensi itu hak saya,”ungkap Alida. (win/deo)

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Gedung DPRD Medan di jalan kapten Maulana Lubis Medan. Gedung ini digegerkan sejumlah kasus aborsi anggota dewan.
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Gedung DPRD Medan di jalan kapten Maulana Lubis Medan. Gedung ini digegerkan sejumlah kasus aborsi anggota dewan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca mencuat ke publik, kasus dugaan perselingkuhan anggota DPRD Medan berinisial B dengan staf wanita di sekretariat dewan berinisial R, sontak bikin gempar dan jadi bahan cibiran masyarakat.

Meski ceritanya masih ‘panas’, namun skandal menyangkut ’arus bawah’ ini mulai tak bergeliyat kabarnya. Meski sebenarnya mereka masih penasaran tentang kelanjutan episode kasus ini, tapi kalangan anggota dewan dan sekretariat mendadak kompak bungkam dan tak membahas masalah tersebut.

Saat disambangi, beberapa kalangan di sekretariat DPRD Medan begitu semangat membaca pemberitaan di media massa. “Coba dulu lihat (koran),” ujar salah seorang staf di sekretariat DPRD Medan lalu menunjukkannya pada teman-temannya. Namun tak ada satu pun dari mereka yang berani berkomentar. Seolah sudah ‘dikondisikan’, mereka hanya senyum sinis sembari menggelengkan kepala.

Anehnya lagi, beberapa sumber yang sebelumnya bersedia memberi info dengan syarat namanya dirahasiakan, pun ikut-ikutan tutup mulut. Saat ditanya alasannya, sumber berdalih bukan karena takut, namun dia sudah memberikan semua informasi yang diketahui. Meski begitu, sumber membantah pernyataan Plt Sekwan DPRD Medan, Alida, yang sebelumnya menyebut R baru mengajukan izin sekitar 3 hari lalu.

Sumber ini dengan tegas dan lantang menuding Alida berbohong. “Bohong itu! Apa pulak baru hitungan hari. Udah ada dua bulanan dia (R) nggak nampak di sini,” ungkapnya.

Dia juga membeber, selama ini Alida memang punya kedekatan khusus dengan R. Hal itu bisa dilihat dari fasilitas ruangan yang diberikannya pada R, berbeda dengan staf lainnya. “Lihatlah ruangan R, bagus kali. Staf lain biasa saja itu. Enggak ada pun kerja dia (R) itu di sini. Sekwan (Alida) memang dekat sama dia. Dia itu berusaha menutup-nutupi cerita,” cibirnya.

Sekedar mengingatkan, pasca kasus ini mencuat ke permukaan, sosok R yang disebut-sebut tengah hamil 4 bulan itu tak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya di lingkungan DPRD Medan. POSMETRO MEDAN mencoba mencari tahu keberadaannya ke bagian R ditugaskan. Plt Sekwan Alida yang ditemui saat itu mengatakan R sedang cuti sejak tiga hari lalu untuk mengurus ayahnya yang sakit.

Padahal selama ini R diketahui jarang masuk kantor. “Memang dia sering keluar, itu kalau dia tak ada kerjaan, jadi dia permisi keluar untuk melihat orangtuanya. Tapi selama ini dia masuk kok,” elaknya. Bahkan tersiar kabar bahwa B mengintervensinya agar tidak mempermasalahkan absensi R. Alida membantahnya “Tidak ada intervensi dari manapun. Absensi itu hak saya,”ungkap Alida. (win/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/