MEDAN- Ramadhan Syahputra (26) warga Jalan STM, Medan dipukuli massa karena kedapatan hendak mengambil sepeda motor Yamah Mio Seoul warna hitam BK 4237 ACC di Jalan Panglima Denai tepatnya di depan depot air.
Kejadian itu berawal saat Amru (17) warga Jalan Tuar, Kecamatan Medan Amplas, hendak main game di satu warung internet di Jalan Panglima Denai. Saat itu, dia memarkirkan sepeda motor Yamaha Mio Soul di depan depot air.
Tanpa disadari, ternyata Amru sudah menjadi incaran Ramadhan dan rekannya. Saat menjalankan aksinya, Ramadhan ternyata sudah dipantau oleh seorang pedagang Es Dawet, A Purba. Ketika itu, A Purba mengaku melihat tersangka mencoba membuka paksa kunci sepeda motor Amru. Saat itulah, A Purba berteriak, maling.
Spontan, rekan-rekan pelaku lari dan warga langsung menangkap Ramadhan. Emosi warga semakin memuncukan saat mengingat sudah 7 sepeda motor hilang di Masjid Jami’ di Jalan Panglima Denai.
Warga yang sudang mengerumuni pelaku dan memberikan pukulan kepada pelaku hingga babak belur. Seorang polisi berseragam yang ketika itu melintas mencoba mengamankan pelaku.
Tapi, polisi tersebut tak mampu mengamankannya, sehingga polisi membawa pelaku ke rumah warga. Namun, warga yang belum puas melampiaskan emosinya terus mengejar pelaku. Saat itu, seorang warga yang sudah sangat kesal karena banyak sepeda motor yang hilang, langsung membeli bensin eceran seharga Rp5 Ribu.
Bensin tersebut langsung dibawanya dan disiramkan warga ke arah pelaku yang dibekap polisi. Akibatnya, polisi berpakaian dinas tersebut langsung berteriak.
“Jangan… jangan… danmengatakan, akubisakena juga nih,” ujar polisi sambil mengelap tangan dan bajunya yang kena bensin.
Namun, warga tetap tak peduli walau seorang polisi sudah melarang mematikan mancisnya. Beruntung, sebanyak 7 polisi dari Polsek Patumbak turun langsung mengamankan lokasi dan mengamankan pelaku. Personel polisi di bawah pimpinan Kanit Reskrim Polsek Patumbak, ketika itu polisi hendak membawa pelaku. Tapi, warga sempat menghalangi. Warga terus mengejar pelaku dan memukulinya.
“Bakar saja, sudah berapa sepeda motor hilang di masjid 7 kali, di Indomaret Amplas sudah tiga, belum lagi yang di rumah warga dan di depan warnet-warnet yang ada disini. Sudah puluhan disini hilang, matikan saja,” kata pria berbadan tegap memakai baju biru sambil meninju wajah pelaku.
Melihat warga yang marah, petugas polisi langsung tancap gas membawa pelaku.
“Ayo..ayo matikan saja,” ujar warga mengajak mendatangi ke Polsek Patumbak.
Seorang tokoh Pemuda, Mahdi menenangkan warga agar jangan main hakim sendiri. “Sudah-sudah…sudah ada polisi, biar polisi yang memprosesnya sesuai dengan hukum,” katanya membendung amarah warga.
Kanit Reserse Polsek Patumbak AKP Samosir yang ditemui Sumut Pos mengatakan tersangka dan barang bukti dibawa ke Polsek Patumbak.
Setelah warga mulai bubar, ternyata ada seorang warga, Wariska yang ikut menangkap pelaku kehilangan jam tangannya “Sial, jatuh jam tangan aku, saat menangkap dia, orang terus memukulinya, nggak tahu jam tangan sudah jatuh,” celetuknya.
(mag-5)