25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Antisipasi Varian Omicron di Medan, Pasien dan Orang Terdekat Wajib Isolasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tak ingin kecolongan varian Omicron masuk ke Kota Medan, Pemko Medan telah menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasinya. Diantaranya dengan melakukan tracing secara cepat dan wajib isolasi bagi orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19, setiap kali ditemukan kasus baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah mengatakan, Pemko Medan tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya varian Omicron ke Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini. Meskipun Dinkes Medan belum bisa memastikan, apakah kasus Covid-19 yang ada saat ini merupakan varian omicron atau tidak, namun pihaknya memastikan akan melakukan pemeriksaan ketat setiap kali menemukan kasus positif Covid-19 yang baru. “Begitu kita tahu dia positif, langsung kita periksa siapa yang kontak erat dengan pasien,” kata Taufik kepada wartawan, Jumat (7/1).

Ditegaskannya, pihaknya tidak ingin kecolongan dengan semakin maraknya varian Omicron, meskipun hingga saat ini belum ditemukan di Kota Medan. Selama menunggu hasil pemeriksaan, setiap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan orang-orang terdekatnya wajib menjalani isolasi. “Setiap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan orang-orang terdekatnya wajib menjalani isolasi. Jadi, yang ditracing dengan pasien wajib menjalani isolasi. Ini upaya yang kita lakukan saat ini,” jelasnya.

Disamping itu, lanjut Taufik, Dinkes Kota Medan juga tetap menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat (Isoter), apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Hingga saat ini, Pemko Medan masih memfungsikan gedung P4TK dan gedung eks Hotel Soechi sebagai lokasi Isoter. “Kita siapkan semuanya termasuk isoter, saat ini sudah kita siagakan. Jangan sampai 1×24 jam pasien yang positif tidak di isolasi, nanti malah akan semakin banyak yang harus kita tracing. Kita ingin meminimalisir penyebaran dengan melakukan tracing secara cepat, jadi respon time kita harus cepat.” katanya.

Selain melakukan pencegahan dengan cara testing dan tracing, Dinas Kesehatan juga akan terus berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat Kota Medan, khususnya vaksinasi bagi para lansia yang belum mencapai target 60 persen hingga saat ini. Sehingga nantinya, Kota Medan dapat membentuk herd immunity secara cepat.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution, telah mewanti-wanti jajarannya agar mewaspadai masuknya penyebaran Covid-19 varian Omicron ke kota Medan. Oleh sebab itu, Bobby Nasution memerintahkan OPD terkait agar bekerjakeras guna mencegah varian Omicron tersebut menyebar di Kota Medan, baik itu yang berasal dari transmisi lokal maupun dari pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Kota Medan. “Karena itu Dinas Kesehatan harus bisa bekerja keras dan memiliki reaksi cepat untuk mencegah virus ini masuk ke Kota Medan,” tegas Bobby.

Seperti diketahui, seorang kru pesawat cargo yang berwarganegara Inggris saat ini sedang dirawat di RS Royal Prima Kota Medan. Ia diduga terinfeksi virus Omicron. Namun sejauh ini, belum bisa dipastikan kebenarannya karena sampel WNA tersebut masih diperiksa di Balitbangkes Kemenkes.

Vaksinasi Lansia dari Rumah ke Rumah

Selain itu, Kadinkes Medan Taufik Ririansyah juga menjelaskan, hingga saat ini, jumlah lansia yang sudah divaksinasi di Kota Medan baru mencapai 53,79 persen dari target 60 persen yang harus dicapai. Oleh sebab itu, dirinya telah mengambil langkah cepat agar dapat memvaksin para lansia. “Salah satunya, dengan mendatangi langsung rumah warga. Kedepan kita juga akan berkolaborasi dengan Disdukcapil untuk mendata lansia kita, sehingga kita dapat melakukan vaksin berdasarkan by name by addrees,” jelasnya.

Diterangkan Taufik, capaian target vaksinasi terhadap lansia sangat penting untuk di kejar. Sebab capaian vaksinasi lansia ini, akan menentukan waktu dimulainya vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

“Jadi ada aturan dari Pemerintah Pusat, bahwasanya vaksinasi anak baru dapat dilakukan apabila vaksinasi lansia sudah mencapai 60 persen. Makanya, saya berharap masyarakat dapat proaktif mengajak orang tuanya untuk divaksin sehingga kita dapat segera melakukan vaksinasi bagi anak,” harapnya.

Konsisten Menurun

Sementara, Perkembangan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) saat ini masih terus konsisten menurun. Jumlah kasus baru positif corona cenderung lebih sedikit dibanding angka kesembuhan.

Berdasarkan data milik Kemenkes RI yang disampaikan pada Jumat (7/1), Sumut disebutkan memperoleh penambahan 2 kasus baru konfirmasi positif. Dengan demikian, total kasusnya menjadi 106.133 orang. Sedangkan kasus sembuh, diperoleh penambahan 7 kasus sehingga menjadi 103.185 orang.

Untuk kasus kematian, tidak ada penambahan dan tetap bertahan di angka 2.895 orang. Karena itu, saat ini kasus aktif atau jumlah penderita Covid-19 Sumut tersisa 53 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut drg Ismail Lubis mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini telah muncul varian baru Omicron. “Selalu terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan,” ujarnya.

Ismail menambahkan, walaupun saat ini di beberapa daerah telah terjadi penurunan kasus Covid-19 secara signifikan, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan. Bahkan, untuk daerah yang telah ditetapkan sebagai zona hijau sekalipun bisa meningkat kasus baru positif Covid-19. “Makanya, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. Pemerintah terus memonitor dan juga terus bekerja agar jumlah kasus baru tidak meningkat lagi. Kita harapkan semua aktivitas bisa berjalan normal dan virus corona hilang dari Sumut,” katanya. (map/ris)

 

 

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tak ingin kecolongan varian Omicron masuk ke Kota Medan, Pemko Medan telah menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasinya. Diantaranya dengan melakukan tracing secara cepat dan wajib isolasi bagi orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19, setiap kali ditemukan kasus baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah mengatakan, Pemko Medan tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya varian Omicron ke Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini. Meskipun Dinkes Medan belum bisa memastikan, apakah kasus Covid-19 yang ada saat ini merupakan varian omicron atau tidak, namun pihaknya memastikan akan melakukan pemeriksaan ketat setiap kali menemukan kasus positif Covid-19 yang baru. “Begitu kita tahu dia positif, langsung kita periksa siapa yang kontak erat dengan pasien,” kata Taufik kepada wartawan, Jumat (7/1).

Ditegaskannya, pihaknya tidak ingin kecolongan dengan semakin maraknya varian Omicron, meskipun hingga saat ini belum ditemukan di Kota Medan. Selama menunggu hasil pemeriksaan, setiap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan orang-orang terdekatnya wajib menjalani isolasi. “Setiap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan orang-orang terdekatnya wajib menjalani isolasi. Jadi, yang ditracing dengan pasien wajib menjalani isolasi. Ini upaya yang kita lakukan saat ini,” jelasnya.

Disamping itu, lanjut Taufik, Dinkes Kota Medan juga tetap menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat (Isoter), apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Hingga saat ini, Pemko Medan masih memfungsikan gedung P4TK dan gedung eks Hotel Soechi sebagai lokasi Isoter. “Kita siapkan semuanya termasuk isoter, saat ini sudah kita siagakan. Jangan sampai 1×24 jam pasien yang positif tidak di isolasi, nanti malah akan semakin banyak yang harus kita tracing. Kita ingin meminimalisir penyebaran dengan melakukan tracing secara cepat, jadi respon time kita harus cepat.” katanya.

Selain melakukan pencegahan dengan cara testing dan tracing, Dinas Kesehatan juga akan terus berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat Kota Medan, khususnya vaksinasi bagi para lansia yang belum mencapai target 60 persen hingga saat ini. Sehingga nantinya, Kota Medan dapat membentuk herd immunity secara cepat.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution, telah mewanti-wanti jajarannya agar mewaspadai masuknya penyebaran Covid-19 varian Omicron ke kota Medan. Oleh sebab itu, Bobby Nasution memerintahkan OPD terkait agar bekerjakeras guna mencegah varian Omicron tersebut menyebar di Kota Medan, baik itu yang berasal dari transmisi lokal maupun dari pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Kota Medan. “Karena itu Dinas Kesehatan harus bisa bekerja keras dan memiliki reaksi cepat untuk mencegah virus ini masuk ke Kota Medan,” tegas Bobby.

Seperti diketahui, seorang kru pesawat cargo yang berwarganegara Inggris saat ini sedang dirawat di RS Royal Prima Kota Medan. Ia diduga terinfeksi virus Omicron. Namun sejauh ini, belum bisa dipastikan kebenarannya karena sampel WNA tersebut masih diperiksa di Balitbangkes Kemenkes.

Vaksinasi Lansia dari Rumah ke Rumah

Selain itu, Kadinkes Medan Taufik Ririansyah juga menjelaskan, hingga saat ini, jumlah lansia yang sudah divaksinasi di Kota Medan baru mencapai 53,79 persen dari target 60 persen yang harus dicapai. Oleh sebab itu, dirinya telah mengambil langkah cepat agar dapat memvaksin para lansia. “Salah satunya, dengan mendatangi langsung rumah warga. Kedepan kita juga akan berkolaborasi dengan Disdukcapil untuk mendata lansia kita, sehingga kita dapat melakukan vaksin berdasarkan by name by addrees,” jelasnya.

Diterangkan Taufik, capaian target vaksinasi terhadap lansia sangat penting untuk di kejar. Sebab capaian vaksinasi lansia ini, akan menentukan waktu dimulainya vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

“Jadi ada aturan dari Pemerintah Pusat, bahwasanya vaksinasi anak baru dapat dilakukan apabila vaksinasi lansia sudah mencapai 60 persen. Makanya, saya berharap masyarakat dapat proaktif mengajak orang tuanya untuk divaksin sehingga kita dapat segera melakukan vaksinasi bagi anak,” harapnya.

Konsisten Menurun

Sementara, Perkembangan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) saat ini masih terus konsisten menurun. Jumlah kasus baru positif corona cenderung lebih sedikit dibanding angka kesembuhan.

Berdasarkan data milik Kemenkes RI yang disampaikan pada Jumat (7/1), Sumut disebutkan memperoleh penambahan 2 kasus baru konfirmasi positif. Dengan demikian, total kasusnya menjadi 106.133 orang. Sedangkan kasus sembuh, diperoleh penambahan 7 kasus sehingga menjadi 103.185 orang.

Untuk kasus kematian, tidak ada penambahan dan tetap bertahan di angka 2.895 orang. Karena itu, saat ini kasus aktif atau jumlah penderita Covid-19 Sumut tersisa 53 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut drg Ismail Lubis mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini telah muncul varian baru Omicron. “Selalu terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan,” ujarnya.

Ismail menambahkan, walaupun saat ini di beberapa daerah telah terjadi penurunan kasus Covid-19 secara signifikan, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan. Bahkan, untuk daerah yang telah ditetapkan sebagai zona hijau sekalipun bisa meningkat kasus baru positif Covid-19. “Makanya, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. Pemerintah terus memonitor dan juga terus bekerja agar jumlah kasus baru tidak meningkat lagi. Kita harapkan semua aktivitas bisa berjalan normal dan virus corona hilang dari Sumut,” katanya. (map/ris)

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/