24 C
Medan
Saturday, December 7, 2024
spot_img

Ratusan Siswa SMK Binaan Pemprovsu Keracunan Makanan

Ilustrasi/Keracunan makanan

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Seratusan siswa/i SMK Binaan Pemrov Sumut di Jalan Karya Dalam Medan Barat keracunan makanan nasi berlauk ayam semur dan tempe, Selasa (7/2) malam.

Vicri Nurpratama, salah seorang siswa yang ditemui di Rumah Sakit Sufina Aziz  mengatakan, saat itu seluruh pelajar sedang makan malam yang disediakan pihak sekolah. “Seperti biasa, jam 7 malam kami makan,” ujarnya.

Setelah makan malam, ratusan siswa kembali mengikuti belajar malam. “Siap makan belum ada terasa sakit. Siap makan kami belajar,” tambahnya.

Lanjutnya, usai belajar para siswa mulai dari kelas X, XI, dan XII pun melakukan apel penutup aktifitas. “Sebelum tidur, kami apel dulu. Kami tinggal di asrama sekolah itu juga,” terangnya.

Tapi setelah selesai apel dan hendak tidur, seratusan siswa tiba-tiba mengalami sakit perut, pusing-pusing, mual dan muntah. “Kami langsung berlari ke kamar mandi,” jelasnya.

Akibatnya, suasana di sekolah menjadi gempar. Pihak sekolah langsung melarikan seratusan siswa-siswi menuju Rumah Sakit Sufina Aziz, Rumah Sakit Imelda dan Rumah Sakit Putri Hijau guna mendapat perawatan medis.

Kabid Keperawatan Rumah Sakit Sufina Aziz ketika dikonfirmasi mengatakan, dari hasil sementara seluruh siswa dan siswi diduga mengalami keracunan makanan. Menurutnya, gejala yang ditimbulkan dari seluruh pelajar mengalami pusing-pusing, mual dan muntah-muntah.

“Dari hasil diagnosa, dugaan mereka mengalami keracunan makanan,” ujarnya.

Kapolsek Medan Barat Kompol Victor Zilliwu mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan. “Kita masih melakukan pendataan kepada seluruh siswa-siswi yang mendapat perawatan. Dari data yang kita dapat, ada 42 murid dirawat di Rumah Sakit Sufina Aziz, sedangkan yang di Rumah Sakit Imelda dan di Putri Hijau belum kita data,” ujarnya.

Pantauan wartawan di rumah sakit, seluruh pelajar dirawat di ruang lantai I dan II. Mereka terlihat lemas dan dipasang infus. Namun dikabarkan, selain 42 siswa yang dibawa ke Rumah Sakit Imelda, ada juga siswa yang sudah pulang.

Ketika hendak dikonfirmasi ke pihak sekolah, sejumlah wartawan tidak diizinkan masuk oleh security yang bernama Zulkifli. Satpam itu mengatakan kalau kepala sekolah tidak ada di tempat begitu staf yang lainnya.

“Bapak tidak ada,” ujarnya. (sor)

 

Ilustrasi/Keracunan makanan

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Seratusan siswa/i SMK Binaan Pemrov Sumut di Jalan Karya Dalam Medan Barat keracunan makanan nasi berlauk ayam semur dan tempe, Selasa (7/2) malam.

Vicri Nurpratama, salah seorang siswa yang ditemui di Rumah Sakit Sufina Aziz  mengatakan, saat itu seluruh pelajar sedang makan malam yang disediakan pihak sekolah. “Seperti biasa, jam 7 malam kami makan,” ujarnya.

Setelah makan malam, ratusan siswa kembali mengikuti belajar malam. “Siap makan belum ada terasa sakit. Siap makan kami belajar,” tambahnya.

Lanjutnya, usai belajar para siswa mulai dari kelas X, XI, dan XII pun melakukan apel penutup aktifitas. “Sebelum tidur, kami apel dulu. Kami tinggal di asrama sekolah itu juga,” terangnya.

Tapi setelah selesai apel dan hendak tidur, seratusan siswa tiba-tiba mengalami sakit perut, pusing-pusing, mual dan muntah. “Kami langsung berlari ke kamar mandi,” jelasnya.

Akibatnya, suasana di sekolah menjadi gempar. Pihak sekolah langsung melarikan seratusan siswa-siswi menuju Rumah Sakit Sufina Aziz, Rumah Sakit Imelda dan Rumah Sakit Putri Hijau guna mendapat perawatan medis.

Kabid Keperawatan Rumah Sakit Sufina Aziz ketika dikonfirmasi mengatakan, dari hasil sementara seluruh siswa dan siswi diduga mengalami keracunan makanan. Menurutnya, gejala yang ditimbulkan dari seluruh pelajar mengalami pusing-pusing, mual dan muntah-muntah.

“Dari hasil diagnosa, dugaan mereka mengalami keracunan makanan,” ujarnya.

Kapolsek Medan Barat Kompol Victor Zilliwu mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan. “Kita masih melakukan pendataan kepada seluruh siswa-siswi yang mendapat perawatan. Dari data yang kita dapat, ada 42 murid dirawat di Rumah Sakit Sufina Aziz, sedangkan yang di Rumah Sakit Imelda dan di Putri Hijau belum kita data,” ujarnya.

Pantauan wartawan di rumah sakit, seluruh pelajar dirawat di ruang lantai I dan II. Mereka terlihat lemas dan dipasang infus. Namun dikabarkan, selain 42 siswa yang dibawa ke Rumah Sakit Imelda, ada juga siswa yang sudah pulang.

Ketika hendak dikonfirmasi ke pihak sekolah, sejumlah wartawan tidak diizinkan masuk oleh security yang bernama Zulkifli. Satpam itu mengatakan kalau kepala sekolah tidak ada di tempat begitu staf yang lainnya.

“Bapak tidak ada,” ujarnya. (sor)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/