25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ditempa Lingkungan dan Karakter, Sabam Sirait Layak jadi Pahlawan Nasional

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sabam Sirait tumbuh menjadi politisi nasional karena ditempa oleh lingkungan dan karakter yang kuat. Pada tahun 1955, Sabam tinggal di rumah Jenderal TB Simatupang dan banyak menimba ilmu politik sejak kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1956.

“Sabam Sirait juga giat membaca buku-buku politik saat di rumah TB Simatupang, karena di sana ada perpustakaan yang lengkap,” kata Sejarahwan Asvi Warman Adam di depan Seminar Nasional ‘Pengusulan Sabam Sirait Menjadi Pahlawam Nasional’ di aula FK Universitas HKBP Nomensen, Selasa (8/2/2022).

Hadir dalam seminar itu Direktur Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial Kementerian Sosial RI, Nurharjani, Gubernur Sumut yang diwakili oleh Kaban Kesbanglinmas Provsu Safruddin. Hadir pula Wali Kota Medan Bobby Nasution via zoom, Ketua MUI Medan Prof M. Hatta yang juga penasehat panitia, Sejarahwan Prof Suprayitno, Pengamat Politik dari USU Dr Warjio, pengamat media J. Anto, dan lainnya.

Dalam pemaparannya di depan peserta seminar dan Ketua Panitia DR RE Nainggolan, Asvi mengatakan, Sabam Sirait terbentuk menjadi tokoh politik yang berkualitas karena bergaul dengan tokoh-tokoh politik kaliber pada zamannya, yakni Batara Simatupang dan Tapi Omas Ihromi.

Sabam Sirait juga kerap berjumpa dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti Mohammad Hatta, wartawan kemerdekaan Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar, dan tokoh politik Alex Kawilarang. “Lingkungan kampusnya juga mendukung Sabam Sirait sempurna menjadi politisi. Beliau berkesempatan bergaul dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia,” katanya.

Asvi menyebutkan, di Asrama Daksinapati UI, Sabam Sirait juga sering berdiskusi dengan Ben Mboi, yang belakangan jadi dokter dan gubernur NTT dan Kamil Kamka yang belakangan jadi Irjen Kementerian Kehakiman dan Ketua BK3AM.

“Bahkan di Asrama Pegangsaan Timur UI, Sabam Sirait adalah kawan diskusi Ekonom Widjojo Nitisastro dan Soebroto yang pernah menjadi menteri pertambangan dan energi di era Presiden Soeharto. Ada juga Cosmas Batubara dan dr Abdul Gafur yang juga pernah menjadi menteri pemuda dan olahraga di masa orde baru. Jadi Sabam Sirait tumbuh dan ditempa dalam lingkungan politik yang komplet dan berkelas nasional,” pungkas Asvi. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sabam Sirait tumbuh menjadi politisi nasional karena ditempa oleh lingkungan dan karakter yang kuat. Pada tahun 1955, Sabam tinggal di rumah Jenderal TB Simatupang dan banyak menimba ilmu politik sejak kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1956.

“Sabam Sirait juga giat membaca buku-buku politik saat di rumah TB Simatupang, karena di sana ada perpustakaan yang lengkap,” kata Sejarahwan Asvi Warman Adam di depan Seminar Nasional ‘Pengusulan Sabam Sirait Menjadi Pahlawam Nasional’ di aula FK Universitas HKBP Nomensen, Selasa (8/2/2022).

Hadir dalam seminar itu Direktur Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial Kementerian Sosial RI, Nurharjani, Gubernur Sumut yang diwakili oleh Kaban Kesbanglinmas Provsu Safruddin. Hadir pula Wali Kota Medan Bobby Nasution via zoom, Ketua MUI Medan Prof M. Hatta yang juga penasehat panitia, Sejarahwan Prof Suprayitno, Pengamat Politik dari USU Dr Warjio, pengamat media J. Anto, dan lainnya.

Dalam pemaparannya di depan peserta seminar dan Ketua Panitia DR RE Nainggolan, Asvi mengatakan, Sabam Sirait terbentuk menjadi tokoh politik yang berkualitas karena bergaul dengan tokoh-tokoh politik kaliber pada zamannya, yakni Batara Simatupang dan Tapi Omas Ihromi.

Sabam Sirait juga kerap berjumpa dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti Mohammad Hatta, wartawan kemerdekaan Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar, dan tokoh politik Alex Kawilarang. “Lingkungan kampusnya juga mendukung Sabam Sirait sempurna menjadi politisi. Beliau berkesempatan bergaul dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia,” katanya.

Asvi menyebutkan, di Asrama Daksinapati UI, Sabam Sirait juga sering berdiskusi dengan Ben Mboi, yang belakangan jadi dokter dan gubernur NTT dan Kamil Kamka yang belakangan jadi Irjen Kementerian Kehakiman dan Ketua BK3AM.

“Bahkan di Asrama Pegangsaan Timur UI, Sabam Sirait adalah kawan diskusi Ekonom Widjojo Nitisastro dan Soebroto yang pernah menjadi menteri pertambangan dan energi di era Presiden Soeharto. Ada juga Cosmas Batubara dan dr Abdul Gafur yang juga pernah menjadi menteri pemuda dan olahraga di masa orde baru. Jadi Sabam Sirait tumbuh dan ditempa dalam lingkungan politik yang komplet dan berkelas nasional,” pungkas Asvi. (adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/