31 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Pengusaha dan Pengetua Adat Taput Harapkan Gus Irawan Jadi Gubsu

MEDAN- Kalangan pengusaha dan pengetua adat di Tapanuli Utara berharap Dirut PT Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu maju ke Pilgubsu 2013, karena saat ini Sumatera Utara membutuhkan sosok pemimpin yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup rakyat di daerah ini.

Hal itu dikemukakan sejumlah pengusaha dan pengetua adat dalam acara silaturahmi antara Dirut Bank Sumut dengan mitra kerja Bank Sumut di aula Hotel Glory, Tarutung, Sabtu (3/3) pagi.

Hadir pada acara itu, selain kalangan pengusaha mitra kerja dan pemuka agama Kristen dan Islam, juga sejumlah pengetua adat dari berbagai marga di Taput.

Sebelumnya, Gus Irawan menyampatkan pamit diri dengan mitra kerja karena pada bulan Juni 2012 dirinya akan mengakhiri jabatan sebagai Dirut Bank Sumut yang telah tiga periode dipercayakan kepadanya.

“Saya ikhlas dan legowo meninggalkan Bank Sumut dalam kondisi Bank Sumut saat ini menunjukkan kinerja keuangan yang sehat dan berpredikat sangat bagus. Saya berharap, siapapan penerus saya nanti, dapat membuat kinerja Bank Sumut lebih baik lagi dan mampu menjalin kemitraan yang lebih kuat  dengan para mitra kerja. Dan mari kita berdoa semoga Dirut pengganti saya nantinya juga berasal dari orang dalam (pegawai karir, red) di Bank Sumut, karena orang dalam lebih mengerti dengan kondisi, budaya perusahaan Bank Sumut dan mampu menjalin team work yang solid,” tutur Gus Irawan.

Dijelaskan Gus Irawan, ketika ditimpa krisis moneter yang dahsyat pada tahun 1997/1998, Bank Sumut saharusnya sudah kolaps, namun sebagai bank pemerintah daerah, pemerintah berkomitmen menyelamatkan Bank Sumut melalui program rekapitalisasi.

“Saat saya mendapat kepercayaan memimpin Bank Sumut pada tahun 2008, saya harus bekerja keras untuk memulihkan kondisi Bank Sumut yang sangat terpuruk. Saat itu, bayangkan saja NPL Bank Sumut sekitar 83%, dengan kerugian mencapai Rp 300 milyar, padahal modal saja saat itu hanya Rp 60 milyar. Tahun 2000, aset Bank Sumut baru Rp 1 triliun dengan jumlah kantor pada 30 unit.

Alhamdulillah, sekarang aset Bank Sumut sudah mencapai Rp19 triliun dengan jumlah kantor sebanyak 242 unit yang tersebar di seluruh daerah di Sumut  dan bebrapa unit di Jakarta. Bank Sumut juga mampu mencetak laba yang terus meningkat setiap tahun.
Tahun lalu, contohnya, Bank Sumut mampu mencetak laba lebih Rp400 miliar. (ila/saz)

MEDAN- Kalangan pengusaha dan pengetua adat di Tapanuli Utara berharap Dirut PT Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu maju ke Pilgubsu 2013, karena saat ini Sumatera Utara membutuhkan sosok pemimpin yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup rakyat di daerah ini.

Hal itu dikemukakan sejumlah pengusaha dan pengetua adat dalam acara silaturahmi antara Dirut Bank Sumut dengan mitra kerja Bank Sumut di aula Hotel Glory, Tarutung, Sabtu (3/3) pagi.

Hadir pada acara itu, selain kalangan pengusaha mitra kerja dan pemuka agama Kristen dan Islam, juga sejumlah pengetua adat dari berbagai marga di Taput.

Sebelumnya, Gus Irawan menyampatkan pamit diri dengan mitra kerja karena pada bulan Juni 2012 dirinya akan mengakhiri jabatan sebagai Dirut Bank Sumut yang telah tiga periode dipercayakan kepadanya.

“Saya ikhlas dan legowo meninggalkan Bank Sumut dalam kondisi Bank Sumut saat ini menunjukkan kinerja keuangan yang sehat dan berpredikat sangat bagus. Saya berharap, siapapan penerus saya nanti, dapat membuat kinerja Bank Sumut lebih baik lagi dan mampu menjalin kemitraan yang lebih kuat  dengan para mitra kerja. Dan mari kita berdoa semoga Dirut pengganti saya nantinya juga berasal dari orang dalam (pegawai karir, red) di Bank Sumut, karena orang dalam lebih mengerti dengan kondisi, budaya perusahaan Bank Sumut dan mampu menjalin team work yang solid,” tutur Gus Irawan.

Dijelaskan Gus Irawan, ketika ditimpa krisis moneter yang dahsyat pada tahun 1997/1998, Bank Sumut saharusnya sudah kolaps, namun sebagai bank pemerintah daerah, pemerintah berkomitmen menyelamatkan Bank Sumut melalui program rekapitalisasi.

“Saat saya mendapat kepercayaan memimpin Bank Sumut pada tahun 2008, saya harus bekerja keras untuk memulihkan kondisi Bank Sumut yang sangat terpuruk. Saat itu, bayangkan saja NPL Bank Sumut sekitar 83%, dengan kerugian mencapai Rp 300 milyar, padahal modal saja saat itu hanya Rp 60 milyar. Tahun 2000, aset Bank Sumut baru Rp 1 triliun dengan jumlah kantor pada 30 unit.

Alhamdulillah, sekarang aset Bank Sumut sudah mencapai Rp19 triliun dengan jumlah kantor sebanyak 242 unit yang tersebar di seluruh daerah di Sumut  dan bebrapa unit di Jakarta. Bank Sumut juga mampu mencetak laba yang terus meningkat setiap tahun.
Tahun lalu, contohnya, Bank Sumut mampu mencetak laba lebih Rp400 miliar. (ila/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/