Semakin hari, tingkat keamanan di negara kita semakin rapuh. Perampokan, pembunuhan dan aktivitas kriminalitas lain terjadi tak jauh dari tempat dimana orang merasa aman. Seperti banyak kejadian kriminalitas yang terjadi tak jauh-jauh dari kantor polisi, dekat dengann perumahan tentara dan sebagainya. Seperti apa penilaian anggota DPD RI Parlindungan Purba terhadap tingkat keamanan saat ini? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Rahmat Sazaly dengan Parlindungan Purba, Selasa (7/6).
Dengan semakin banyaknya tindak kriminalitas di berbagai tempat, seperti apa tingkat pengamanan di negeri kita?
Jika ditilik dari pihak keamanan khususnya kepolisian, menurut saya mereka tak terlambat menangani hal ini. Karena dengan cepat mereka langsung menanggulangi masalah yang baru saja terjadi. Namun, terdapat kekurangan yang harus terus diperbaiki, yakni masalah teknologi. Baik itu dari pihak-pihak yang memang membutuhkan keamanan ekstra di tempatnya, maupun kepolisian sendiri.
Jadi, apa tindakan yang seharusnya dilakukan pemerintah maupun masyarakat?
Kewaspadaan. Kita harus selalu lebih dan ekstra waspada. Tak hanya pada waktu tertentu, karena pelaku kriminal atau bisa juga disebut pelaku teror alias teroris ini juga tak memandang hari untuk melakukan kejahatan. Mereka bisa kapan saja untuk melakukan kejahatan itu, selagi mendapatkan kesempatan, mereka akan melakukannya. Jadi kewaspadaan itu harus terus melekat di diri kita.
Dari segi apa saja kita dapat meningkatkan kewaspadaan ini?
Ya, dari diri kita sendiri dulu sebagai awalnya. Bagi pihak yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan dan penjagaan, seharusnya mereka juga terus melakukan peningkatan teknologi, update teknologi dalam mendeteksi setiap gerak-gerik yang mencurigakan.
Selain peningkatan teknologi, apa lagi yang dapat kita lakukan dalam menanggulangi tindak kejahatan?
Kerjasama dengan semua pihak. Dengan adanya kerjasama ini semua akan terjaga, karena dengan hal tersebut kita dapat memberitahukan kepada semua pihak tentang segala sesuatu yang mencurigakan. (*)