31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Mogok Makan, Demonstran Asal Padanglawas Pingsan

Sengketa Tanah Di Tapanuli Selatan

MEDAN- Satu dari 12 orang warga Desa Tobing Tinggi Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padanglawas, yang menginap di halaman depan Kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Swasta Malayahati Medan, Kamis (7/6) siang sekira pukul 12.30 WIB.
Lindani br Nainggolan (37),  terpaksa dirawat secara intensif oleh tim medis RS Malahayati, akibat aksi mogok makan yang ia lakukan dengan cara menutup mulut pakai lakban untuk memprotes sikap Polres Tapsel, atas penahanan salah seorang rekannya di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Aksi nekat yang dilakukannya itu, terkait tuntutan penyelesaian sengketa lahan di, Desa Tobing Tinggi Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padanglawas. Ia terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena kondisi kesehatan ibu rumah tangga ini mulai tidak stabil.

“Muntah-muntah, tapi makanan yang hendak dimuntahkan tidak ada yang keluar. Mukanya pucat. Badannya keringat dingin. Tidak lama kemudian ia tergeletak,’’ ucap Sugianto selaku Dewan Kesehatan Rakyat, yang mendampingi para demonstran tersebut.

Meskipun sudah yang dirawat akibat aksi ini, sambung Sugianto, mereka tetap bersikukuh melanjutkan mogok makan dan tutup mulut, hingga tuntutan mereka terpenuhi. Pengunjukrasa ini nekat melakukan itu disebabkan sengketa lahan di daerah mereka yang tak kunjung selesai, untuk segera diselesaikan dan meminta Kepolisian Resort (Polres) Tapanuli Selatan (Tapsel) untuk membebaskan teman mereka yang ditahan tanpa syarat.

Sugianto juga tidak percaya dengan janji Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga, karena hingga saat ini rekan mereka masih ditahan. (ari)

Sengketa Tanah Di Tapanuli Selatan

MEDAN- Satu dari 12 orang warga Desa Tobing Tinggi Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padanglawas, yang menginap di halaman depan Kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Swasta Malayahati Medan, Kamis (7/6) siang sekira pukul 12.30 WIB.
Lindani br Nainggolan (37),  terpaksa dirawat secara intensif oleh tim medis RS Malahayati, akibat aksi mogok makan yang ia lakukan dengan cara menutup mulut pakai lakban untuk memprotes sikap Polres Tapsel, atas penahanan salah seorang rekannya di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Aksi nekat yang dilakukannya itu, terkait tuntutan penyelesaian sengketa lahan di, Desa Tobing Tinggi Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padanglawas. Ia terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena kondisi kesehatan ibu rumah tangga ini mulai tidak stabil.

“Muntah-muntah, tapi makanan yang hendak dimuntahkan tidak ada yang keluar. Mukanya pucat. Badannya keringat dingin. Tidak lama kemudian ia tergeletak,’’ ucap Sugianto selaku Dewan Kesehatan Rakyat, yang mendampingi para demonstran tersebut.

Meskipun sudah yang dirawat akibat aksi ini, sambung Sugianto, mereka tetap bersikukuh melanjutkan mogok makan dan tutup mulut, hingga tuntutan mereka terpenuhi. Pengunjukrasa ini nekat melakukan itu disebabkan sengketa lahan di daerah mereka yang tak kunjung selesai, untuk segera diselesaikan dan meminta Kepolisian Resort (Polres) Tapanuli Selatan (Tapsel) untuk membebaskan teman mereka yang ditahan tanpa syarat.

Sugianto juga tidak percaya dengan janji Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga, karena hingga saat ini rekan mereka masih ditahan. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/