25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Belajar Tatap Muka di Bulan Juli, Bobby: Bukan untuk Coba-coba

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana belajar tatap muka di sekolah pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang akan dimulai pada bulan Juli mendatang, terus dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Medan. Sebab, sekolah tatap muka harus dengan persiapan dan konsep yang matang, bukan ajang coba-coba. Penegasan itu disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution. “Upaya kita mau buka sekolah ini kan bukan karena oh kita coba-coba, bukan hal coba-coba,” ucap Bobby kepada Sumut Pos, Senin (7/6).

CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.

Didampingi Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Wiriya Alrahman, Bobby mengatakan, pihaknya akan melihat efek dari sistem belajar tatap muka yang akan dilakukan. “Kalau ada efeknya (dari sekolah tatap muka), tentunya penerapan sekolah tatap muka ini juga seperti yang sudah saya sampaikan dulu-dulu,” ujarnya.

Salah satu contohnya, kata Bobby, dengan membagi gelombang siswa yang melakukan belajar tatap muka di sekolah agar tidak membuat semua siswa hadir ke sekolah setiap harinya.

“Mungkin tidak seratus persen langsung hadir (ke sekolah), berapa persen murid yang bisa hadir, sistemnya seperti apa nanti akan kita lihat penerapannya yang baik. Jadi sekali lagi bukan kita coba-coba, menyebar gak (kalau sekolah tatap muka), gak seperti itu konsep melakukan sekolah tatap muka,” kata Bobby lagi.

Ditanya tentang pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang menolak membuka belajar tatap muka di bulan Juli karena belum menurunnya angka Covid-19 yang bertentangan dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Bobby enggan menanggapinya secara gamblang.

“Ya kita lihat perkembangan. Kami Pemerintah Kota Medan terus menerus mencoba bagaimana penyebaran Covid-19 ini bisa menurun,” tuturnya.

Sebelumnya juga diberitakan, Bobby Nasution terus mengejar proses vaksinasi kepada pelayan publik di Kota Medan, salah satunya kepada para guru. Hal itu dilakukan, sebagai salah satu bentuk persiapan Pemko Medan untuk menghadapi sistem belajar tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 di bulan Juli mendatang.

“Guru-guru lagi kita push untuk divaksinasi karena bulan tujuh (Juli), seperti yang disampaikan, persiapan sekolah tatap muka. Kita ada hampir 20 ribu tenaga guru kita, yang sudah divaksinasi itu 11 ribu, itu baru dari guru saja, belum dari pelayan publik yang lain,” terangnya.

Dilanjutkan Bobby, selain vaksinasi, Pemko Medan juga tengah mempersiapkan infrastruktur dan persiapan lainnya menjelang wacana sekolah tatap muka di sekolah pada bulan Juli nanti.”Ke depannya di sekolah-sekolah ini disiapnkan bagaimana (sarana) cuci tangan, dan pengetatan prokes lainnya,” paparnya.

Bobby juga mengaku telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Adlan agar tidak hanya menjaga prokes kepada guru-guru, tetapi juga untuk para siswa dan lainnya. Apalagi, Dinas Pendidikan Kota Medan membawahi jenjang pendidikan tingkat SMP ke bawah.

“Disdik Medan cakupannya SMP ke bawah, lebih ke anak-anak, jadi penetapan prokesnya juga harus lebih ke anak-anak, jangan main tegur-tegur keras dan segala macem, tapi lebih seperti menegur anak-anak yang buat mereka tidak takut. Jadi salah satu infrastrukturnya, memberikan pengertian dulu kepada para petugas prokes agar anak-anak ini malah tidak mau atau takut sekolah tatap muka,” pungkasnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana belajar tatap muka di sekolah pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang akan dimulai pada bulan Juli mendatang, terus dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Medan. Sebab, sekolah tatap muka harus dengan persiapan dan konsep yang matang, bukan ajang coba-coba. Penegasan itu disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution. “Upaya kita mau buka sekolah ini kan bukan karena oh kita coba-coba, bukan hal coba-coba,” ucap Bobby kepada Sumut Pos, Senin (7/6).

CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.

Didampingi Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Wiriya Alrahman, Bobby mengatakan, pihaknya akan melihat efek dari sistem belajar tatap muka yang akan dilakukan. “Kalau ada efeknya (dari sekolah tatap muka), tentunya penerapan sekolah tatap muka ini juga seperti yang sudah saya sampaikan dulu-dulu,” ujarnya.

Salah satu contohnya, kata Bobby, dengan membagi gelombang siswa yang melakukan belajar tatap muka di sekolah agar tidak membuat semua siswa hadir ke sekolah setiap harinya.

“Mungkin tidak seratus persen langsung hadir (ke sekolah), berapa persen murid yang bisa hadir, sistemnya seperti apa nanti akan kita lihat penerapannya yang baik. Jadi sekali lagi bukan kita coba-coba, menyebar gak (kalau sekolah tatap muka), gak seperti itu konsep melakukan sekolah tatap muka,” kata Bobby lagi.

Ditanya tentang pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang menolak membuka belajar tatap muka di bulan Juli karena belum menurunnya angka Covid-19 yang bertentangan dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Bobby enggan menanggapinya secara gamblang.

“Ya kita lihat perkembangan. Kami Pemerintah Kota Medan terus menerus mencoba bagaimana penyebaran Covid-19 ini bisa menurun,” tuturnya.

Sebelumnya juga diberitakan, Bobby Nasution terus mengejar proses vaksinasi kepada pelayan publik di Kota Medan, salah satunya kepada para guru. Hal itu dilakukan, sebagai salah satu bentuk persiapan Pemko Medan untuk menghadapi sistem belajar tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 di bulan Juli mendatang.

“Guru-guru lagi kita push untuk divaksinasi karena bulan tujuh (Juli), seperti yang disampaikan, persiapan sekolah tatap muka. Kita ada hampir 20 ribu tenaga guru kita, yang sudah divaksinasi itu 11 ribu, itu baru dari guru saja, belum dari pelayan publik yang lain,” terangnya.

Dilanjutkan Bobby, selain vaksinasi, Pemko Medan juga tengah mempersiapkan infrastruktur dan persiapan lainnya menjelang wacana sekolah tatap muka di sekolah pada bulan Juli nanti.”Ke depannya di sekolah-sekolah ini disiapnkan bagaimana (sarana) cuci tangan, dan pengetatan prokes lainnya,” paparnya.

Bobby juga mengaku telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Adlan agar tidak hanya menjaga prokes kepada guru-guru, tetapi juga untuk para siswa dan lainnya. Apalagi, Dinas Pendidikan Kota Medan membawahi jenjang pendidikan tingkat SMP ke bawah.

“Disdik Medan cakupannya SMP ke bawah, lebih ke anak-anak, jadi penetapan prokesnya juga harus lebih ke anak-anak, jangan main tegur-tegur keras dan segala macem, tapi lebih seperti menegur anak-anak yang buat mereka tidak takut. Jadi salah satu infrastrukturnya, memberikan pengertian dulu kepada para petugas prokes agar anak-anak ini malah tidak mau atau takut sekolah tatap muka,” pungkasnya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/