32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kabut Asap Pengaruhi Pelayaran

BELAWAN-Kabut asap yang menyelimuti Kota Medan ternyata memperngaruhi pelayaran di laut khususnya di perairan Belawan.

“Kalau untuk pelayaran sendiri kabut asap cukup mempengaruhi karena jarak pandang kita menjadi terbatas, dia mengimbau agar pekerja yang berhubungan dengan pelayaran dan kelautan agar berhati-hati untuk melakukan pelayaran di laut,” kata Kepala Kelompok Pengolahan Data BMKG Maritim Belawan, Ramos L Tobing, Kamis (7/7).

Dia menjelaskan bahwa kabut asap yang menyelimuti Kota Medan karena adanya pembakaran lahan. “Gara-gara pembukaan lahan baru dengan melakukan pembakaran. Kemudian, kabut asap tersebut menyelimuti Kota Medan karena terbawa oleh angin,” jelasnya. Menurut data yang diterima dari Kantor BMKG Maritim Belawan melalui Satelit NOAA-18 sedikitnya ada sekitar 191 titik api. “Titik-titik api ini bukan mendekteksi kebakaran hutan saja tetapi suhu tinggi yang terjadi kawasan lahan perkebunan yang ada di Pulau Sumatera,” kata Ramos.

Dia mengatakan daerah di Pulau Sumatera yang terdeteksi titik apinya mulai dari daerah Rantau Prapat sampai Pekan Baru yang banyak lahan perkebunannya. Kabut asap tersebut belum bisa hilang dari Kota Medan apabila masih ada titik-titik api di kawasan tersebut.

“Untuk saat ini kabut asap sudah mulai berkurang ketimbang kemarin, kabut asap akan terus menyelimuti Kota Medan apabila masih ada titik api yang menimbulkan asap yang terus dibawa oleh angin,”ujarnya.
Sementara itu, perkiraan cuaca di Kota Medan untuk tiga hari ke depan, berpeluang hujan ringan pada malam hingga dini hari. Suhu udara mencapai 32,6 Derajat Celcius.

Tinggi gelombang di Perairan Belawan masih terbilang normal karena tinggi gelombang hanya 0,5 sampai 1 meter saja. “Namun apabila terjadi hujan di laut ditambah angin kencang, tidak menutup kemungkinan gelombang akan tinggi,” tandasnya.

Sementara itu, seorang nelayan, Musa (32) mengatakan bahwa kabut asap yang menyelimuti Kota Medan cukup mempengaruhi pelayaran di laut pada saat menangkapa ikan, namun kabut asap masih belum terlalu menutupi jarak pandang sehingga masih bisa tetap melaut. (mag-11)

BELAWAN-Kabut asap yang menyelimuti Kota Medan ternyata memperngaruhi pelayaran di laut khususnya di perairan Belawan.

“Kalau untuk pelayaran sendiri kabut asap cukup mempengaruhi karena jarak pandang kita menjadi terbatas, dia mengimbau agar pekerja yang berhubungan dengan pelayaran dan kelautan agar berhati-hati untuk melakukan pelayaran di laut,” kata Kepala Kelompok Pengolahan Data BMKG Maritim Belawan, Ramos L Tobing, Kamis (7/7).

Dia menjelaskan bahwa kabut asap yang menyelimuti Kota Medan karena adanya pembakaran lahan. “Gara-gara pembukaan lahan baru dengan melakukan pembakaran. Kemudian, kabut asap tersebut menyelimuti Kota Medan karena terbawa oleh angin,” jelasnya. Menurut data yang diterima dari Kantor BMKG Maritim Belawan melalui Satelit NOAA-18 sedikitnya ada sekitar 191 titik api. “Titik-titik api ini bukan mendekteksi kebakaran hutan saja tetapi suhu tinggi yang terjadi kawasan lahan perkebunan yang ada di Pulau Sumatera,” kata Ramos.

Dia mengatakan daerah di Pulau Sumatera yang terdeteksi titik apinya mulai dari daerah Rantau Prapat sampai Pekan Baru yang banyak lahan perkebunannya. Kabut asap tersebut belum bisa hilang dari Kota Medan apabila masih ada titik-titik api di kawasan tersebut.

“Untuk saat ini kabut asap sudah mulai berkurang ketimbang kemarin, kabut asap akan terus menyelimuti Kota Medan apabila masih ada titik api yang menimbulkan asap yang terus dibawa oleh angin,”ujarnya.
Sementara itu, perkiraan cuaca di Kota Medan untuk tiga hari ke depan, berpeluang hujan ringan pada malam hingga dini hari. Suhu udara mencapai 32,6 Derajat Celcius.

Tinggi gelombang di Perairan Belawan masih terbilang normal karena tinggi gelombang hanya 0,5 sampai 1 meter saja. “Namun apabila terjadi hujan di laut ditambah angin kencang, tidak menutup kemungkinan gelombang akan tinggi,” tandasnya.

Sementara itu, seorang nelayan, Musa (32) mengatakan bahwa kabut asap yang menyelimuti Kota Medan cukup mempengaruhi pelayaran di laut pada saat menangkapa ikan, namun kabut asap masih belum terlalu menutupi jarak pandang sehingga masih bisa tetap melaut. (mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/