25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Sudah Direncanakan Selama Dua Minggu

Pengakuan Tersangka yang Kabur dari Tahanan Polresta Medan

MEDAN- Kaburnya tiga tahanan Polresta Medan dari blok C, ternyata sudah direncanakan dua minggu sebelum mereka menggergaji jeruji besi. Pun begitu, ketiganya Raja David Pasaribu (22) warga Jalan Asrama Brigif, Barak Tusam, Marendal, Samsudin (29) warga Jalan Klambir V, Gang Rambung, dan Dedi Arianto Nasution (32) warga Jalan Klambir V, berhasil ditangkap petugas.

Pengakuan Samsudin, semenjak dirinya dimasukkan ke ruang tahanan Polresta Medan sekitar tiga minggu lalu dalam kasus pencurian kain sutra di kawasan Kesawan, dia bertemu dengan 16 orang tahanan, salah satunya Dedi.

Dedi merupakan tahanan Polresta Medan dalam kasus pembunuh dan sudah menjadi residivis setelah empat kali masuk penjara. “Dedi yang rencanakan semuanya,” kata Samsudin membuka pembicaraan.

Karena baru kali pertama masuk hotel prodeo, membuat Samsudin pun mengamini permintaan Dedi untuk ikut bersamanya melarikan diri.

Dengan meminjam telepon seluler salah seorang tahanan, dia pun menghubungi Siti yang tak lain pacarnya. “Aku hubungi pacar ku,” sambungnya.

Nah, dalam percakapan Samsudin kepada Siti, pria berambut ikal ini meminta agar saat membesuk Jumat (29/6) nanti,  membawa dua buah gergaji. “Pacar aku yang bawa, disimpannya dipinggang dengan dibungkus kertas,” katanya menjelaskan.

Begitu gergaji sampai di ruang tahanan Polresta Medan, mereka tak langsung memotong, namun sedikit demi sedikit mereka mulai membengkokkan jeruji besi tersebut dengan menggunakan kain basah.

Nah, pada hari Selasa, setelah besi bengkok, mereka pun mulai menggergajinya hingga berhasil menjebol tahanan, lalu menuju ruang ventilasi dan tempat penyimpanan barang bukti. “Aku yang kedua naik, yang pertama Dedi,” ucapnya.

Kemudian, mereka pun lolos dengan melompat ke perumahan Jati Mas Jalan Perintis Kemerdekaan.

Sementara itu, Siti ketika dimintai keterangannya mengaku, dia rela membawakan gergaji itu karena permintaan sang pacar. Sehingga membuat janda beranak satu ini nekat membawa gergaji yang diselipkan dipinggangnya tersebut dan lolos dari pemeriksaan petugas jaga.

Atas perbuatannya itu, Siti harus menjalani pemeriksaan pihak Reskrim Polresta Medan guna proses lebih lanjut atas kasus membantu ketiga tahanan tersebut kabur dari balik jeruji besi. (eza/smg)

Berita sebelumnya: Gergaji Diselundupkan Pacar saat Menjenguk

Pengakuan Tersangka yang Kabur dari Tahanan Polresta Medan

MEDAN- Kaburnya tiga tahanan Polresta Medan dari blok C, ternyata sudah direncanakan dua minggu sebelum mereka menggergaji jeruji besi. Pun begitu, ketiganya Raja David Pasaribu (22) warga Jalan Asrama Brigif, Barak Tusam, Marendal, Samsudin (29) warga Jalan Klambir V, Gang Rambung, dan Dedi Arianto Nasution (32) warga Jalan Klambir V, berhasil ditangkap petugas.

Pengakuan Samsudin, semenjak dirinya dimasukkan ke ruang tahanan Polresta Medan sekitar tiga minggu lalu dalam kasus pencurian kain sutra di kawasan Kesawan, dia bertemu dengan 16 orang tahanan, salah satunya Dedi.

Dedi merupakan tahanan Polresta Medan dalam kasus pembunuh dan sudah menjadi residivis setelah empat kali masuk penjara. “Dedi yang rencanakan semuanya,” kata Samsudin membuka pembicaraan.

Karena baru kali pertama masuk hotel prodeo, membuat Samsudin pun mengamini permintaan Dedi untuk ikut bersamanya melarikan diri.

Dengan meminjam telepon seluler salah seorang tahanan, dia pun menghubungi Siti yang tak lain pacarnya. “Aku hubungi pacar ku,” sambungnya.

Nah, dalam percakapan Samsudin kepada Siti, pria berambut ikal ini meminta agar saat membesuk Jumat (29/6) nanti,  membawa dua buah gergaji. “Pacar aku yang bawa, disimpannya dipinggang dengan dibungkus kertas,” katanya menjelaskan.

Begitu gergaji sampai di ruang tahanan Polresta Medan, mereka tak langsung memotong, namun sedikit demi sedikit mereka mulai membengkokkan jeruji besi tersebut dengan menggunakan kain basah.

Nah, pada hari Selasa, setelah besi bengkok, mereka pun mulai menggergajinya hingga berhasil menjebol tahanan, lalu menuju ruang ventilasi dan tempat penyimpanan barang bukti. “Aku yang kedua naik, yang pertama Dedi,” ucapnya.

Kemudian, mereka pun lolos dengan melompat ke perumahan Jati Mas Jalan Perintis Kemerdekaan.

Sementara itu, Siti ketika dimintai keterangannya mengaku, dia rela membawakan gergaji itu karena permintaan sang pacar. Sehingga membuat janda beranak satu ini nekat membawa gergaji yang diselipkan dipinggangnya tersebut dan lolos dari pemeriksaan petugas jaga.

Atas perbuatannya itu, Siti harus menjalani pemeriksaan pihak Reskrim Polresta Medan guna proses lebih lanjut atas kasus membantu ketiga tahanan tersebut kabur dari balik jeruji besi. (eza/smg)

Berita sebelumnya: Gergaji Diselundupkan Pacar saat Menjenguk

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/