25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Masih Banyak Warga Medan Tak Dapatkan Suplai Air Bersih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, mendorong Pemko Medan untuk merespon keluhan masyarakat Medan terkait krisis layanan air bersih. Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi sebagai satu satunya perusahaan pengelola air bersih di Medan dinilai belum sanggup memenuhi kebutuhan warga.

Menurut politisi PDIP itu, saat ini masih banyak warga mengeluhkan krisis air bersih, baik belum adanya suplai air maupun pendistribusian air yang lancar. Namun belum juga ada respon yang baik, sehingga krisis air bersih masih dialami hingga saat ini.

“Setiap saya ketemu konstituen saat sosper dan reses, warga selalu mengeluhkan air bersih. Banyak warga belum mendapat suplay air bersih, begitu juga masalah pendistribusian air yang macet dan tersendat,” ucap Paul, Selasa (8/8/2023).

Untuk itu, kata Paul, Pemko Medan diminta untuk merespon dan mengatasi keluhan warga. Pemko Medan didorong untuk terus mengalakkan proyek sumur bor dilingkungan warga yang krisis air bersih. Nantinya, Pemko dapat bekerjasama dengan pihak Tirtanadi untuk sistem pendistribusiannya kepada warga.

“Sebab masalah air merupakan kebutuhan yang mendasar. Untuk itu, pemerintah harus merespon masalah ini dengan sangat serius dan menjadikannya prioritas,” ujarnya.

Adapun contoh keluhan yang ia dapatkan, sambung Paul, seperti dari warga Jalan Pancing III Gg Anggrek, Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung.

Dikatakan Paul, seorang warga yang sudah 27 Tahun berdomisili disana mengeluhkan ketiadaan pasokan air bersih, namun sampai saat ini belum juga mendapatkan pasokan air bersih dari Tirtanadi.

Ketika itu, warga bermohon untuk pemasangan pipa tirtanadi sejak 5 tahun lalu, namun pihak manajemen Tritanadi menyuruh warga untuk membayar biaya pemasangan pipa sepanjang 100 meter dengan biaya sekitar Rp 30 juta.

“Namun akibat ketiadaan biaya, warga disana terpaksa mengurungkan niatnya dan saat ini menggunakan air sumur yang kualitas airnya kurang layak karena berbau dan berwarna. Masalah ini harus ditanggapi Pemko Medan secara serius dan sesegera mungkin,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, mendorong Pemko Medan untuk merespon keluhan masyarakat Medan terkait krisis layanan air bersih. Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi sebagai satu satunya perusahaan pengelola air bersih di Medan dinilai belum sanggup memenuhi kebutuhan warga.

Menurut politisi PDIP itu, saat ini masih banyak warga mengeluhkan krisis air bersih, baik belum adanya suplai air maupun pendistribusian air yang lancar. Namun belum juga ada respon yang baik, sehingga krisis air bersih masih dialami hingga saat ini.

“Setiap saya ketemu konstituen saat sosper dan reses, warga selalu mengeluhkan air bersih. Banyak warga belum mendapat suplay air bersih, begitu juga masalah pendistribusian air yang macet dan tersendat,” ucap Paul, Selasa (8/8/2023).

Untuk itu, kata Paul, Pemko Medan diminta untuk merespon dan mengatasi keluhan warga. Pemko Medan didorong untuk terus mengalakkan proyek sumur bor dilingkungan warga yang krisis air bersih. Nantinya, Pemko dapat bekerjasama dengan pihak Tirtanadi untuk sistem pendistribusiannya kepada warga.

“Sebab masalah air merupakan kebutuhan yang mendasar. Untuk itu, pemerintah harus merespon masalah ini dengan sangat serius dan menjadikannya prioritas,” ujarnya.

Adapun contoh keluhan yang ia dapatkan, sambung Paul, seperti dari warga Jalan Pancing III Gg Anggrek, Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung.

Dikatakan Paul, seorang warga yang sudah 27 Tahun berdomisili disana mengeluhkan ketiadaan pasokan air bersih, namun sampai saat ini belum juga mendapatkan pasokan air bersih dari Tirtanadi.

Ketika itu, warga bermohon untuk pemasangan pipa tirtanadi sejak 5 tahun lalu, namun pihak manajemen Tritanadi menyuruh warga untuk membayar biaya pemasangan pipa sepanjang 100 meter dengan biaya sekitar Rp 30 juta.

“Namun akibat ketiadaan biaya, warga disana terpaksa mengurungkan niatnya dan saat ini menggunakan air sumur yang kualitas airnya kurang layak karena berbau dan berwarna. Masalah ini harus ditanggapi Pemko Medan secara serius dan sesegera mungkin,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/