32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Angin dan Hujan Es Landa Kota Medan

25 Pohon dan 3 Tiang Listrik Tumbang

MEDAN- Angin kencang disertai hujan deras melanda Kota Medan dan sekitarnya, Rabu (7/9) siang pukul 13.20 WIB. Akibatnya, sejumlah pohon dan tiang listrik bertumbangan. Bahkan, teratak di di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut yang baru saja digunakan untuk acara halal bi halal, terbang dan ambruk sekitar dua meter dari lokasi semula.

Untungnya, tidak ada korban dalam kejadian itu, karena acara halal bi halal yang digelar Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro dan segenap jajarannya telah usai sekira pukul 10.30 WIB. Pantauan Sumut Pos, tenda pentas berukuran 5×6 meter itu tercampak dan terbalik ke dinding pagar depan Mapolda Sumut.

Beberapa pot bunga yang terletak persis didepan pentas juga pecah dan berhamburan dihantam angin dan hujan deras tersebut.

Sebelumnya, pada 30 Agustus 2011 lalu, sekira pukul 17.30 WIB, angin puting beliung juga sempat menghantam sejumlah bangunan di Mapolda Sumut yang menyebabkan beberapa kerusakan seperti, atap dan asbes Aula Kamtibmas Polda Sumut, kanopi (atap lokasi parkir) di depan Gedung Laboratorium Forensik Cabang Medan juga rusak. Kemudian kanopi serta tiang-tiang besi parkiran di depan kanan Gedung Narkoba Polda Sumut terbang sampai terlipat ke bagian atapnya dan kondisi itu masih terlihat sampai saat ini.

Sementara itu, pantauan wartawan Sumut Pos di beberapa titik di Medan, seperti di Jalan Brigjen Katamso terlihat, sejumlah pohon bertumbangan. Akibatnya, arus lalulintas di sana menjadi macet. Kenderaan roda dua dan roda empat, tampak padat merayap.

Kemacetan yang terjadi di Jalan Brigjen Katamso juga berimbas sampai ke Jalan AH Nasution, Jalan Pelangi dan Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan.

Sementara itu, di Jalan Bahagia dan Jalan Selamat terlihat genangan air, baik di area rumah warga maupun di tengah-tengah jalan. Terkait hal itu, Kapolsekta Medan Kota Kompol M Sandy Sinurat menuturkan, pihaknya mendapat laporan bahwa terdapat sebanyaknya 25 pohon tumbang di Jalan Brigjen Katamso Lingkungan XX Kelurahan Kampung Baru, Medan Maimun, tiga unit gardu tiang listrik tumbang. 12 unit rumah warga rusak dan kabel jaringan listrik dan telepon jatuh, ada satu unit mobil Terios hitam BK 1504 HB tertimpa tiang listrik saat hendak mundur. Dibeberkannya, kejadian ini berdasarkan keterangan warga sekitar, yang memberitahukan kepada pihaknya.

“Kata warga, angin kencang dan petir serta hujan deras yang bercampur gumpalan kecil seperti es yang menyebabkan pohon tumbang dan lainnya lagi. Namun, sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa. Saat ini masih dilakukan evakuasi pohon yang tumbang,” pungkasnya.

Pantauan wartawan koran ini di lokasi, 25 pohon besar tumbang dan menimpa 12 rumah warga tidak ada korban jiwa maupun luka berat. Petugas Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Dinas Perhubungan Kota Medan dibantu Polisi serta masyarakat setempat mengevakuasi pohon-pohon yang tumbang. Sementara, arus lalulintas mengalami kemacetan. Petugas kepolisian juga menutup ruas jalan satu arah guna mengantisipasi kemacetan yang lebih parah.
Ari, pemilik rumah yang tertimpa pohon terlihat pasrah. “Saya berharap pemerintah dapat membantu saya untuk memperbaiki rumah yang telah rusak parah ini,” katanya.

Sementara Hasan Basri (21), pengendara mobil Terios BK 1504 HB yang tertimpa tiang listrik menjelaskan, awalnya hujan rintik kemudian hujan es dan awan gelap dengan angin kencang. “Begitu mau jalan, pohon di depan kami tumbang. Sedangkan jarak pandang hanya 6 meter. Tak lama, mobil saya tertimpa tiang listrik,” kata Hasan yang saat itu hendak mengantar ibunya ke kantor.

Dengan kondisi terjepit di dalam mobil, Hasan bersama ibunya, Nursyamsah Damanik mencoba keluar. “Cuma ini saja lukanya, tangan dan kaki lecet. Kalau untuk perasaan tak bisa dibilang lagi, hanya bisa mengatakan Alhamdulillah, masih bisa hidup,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali kota Medan Rahudman Harahap mengatakan, akan memangkas pohon-pohon di pulau jalan agar beban pohon tersebut tidak terlalu berat. “Dilihat dari kejadian ini, jenis pohon yang ditanam akarnya serabut dan ditanam di atas aspal,” katanya saat melakukan peninjauan ke lokasi.

“Dengan begitu, evaluasi selanjutnya adalah melakukan pengecekan terhadap pohon yang masih wajar dan tidak layak lagi untuk dilakukan pembongkaran. Untuk pohon yang tidak layak lagi akan dibongkar, sedangkan pohon yang masih layak akan dibiarkan. Tapi untuk pohon yang mesti diganti akan diganti dengan pohon pinang atau lainnya,” ucapnya.
Sementara, akibat diguyur hujan selama dua jam, kawasan Jalan Letda Sujono dan Williem Iskandar tergenang air. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa, sehingga, para pengendera roda dua mapun roda empat yang melintas di daerah tersebut kerap kali terjadi mati mesin kenderaan atau mogok.

Sebelumnya, Kabid Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Sumut Hendra Suwarta menyebutkan, hujan deras disertai angin kencang akan terjadi selama September hingga Oktober mendatang. Peluang terjadinya hujan biasanya terjadi pada sore menjelang malam hari dan pagi dini hari. Berlangsungnya juga relatif tidak begitu lama, dalam hitungan satu sampai dua jam.

Untuk suhu udara saat hujan terjadi, diperkirakan antara 20 derajat sampai 28 derajat Celsius. “Kondisi yang ada, hujan selalu turun pada sore menjelang malam hari. Itu pun tidak berlangsung berjam-jam,” katanya.
Pada rentang waktu yang sama, antara September dan Oktober tahun ini, kondisi cuaca juga akan dibarengi dengan angin putting beliung serta petir.

Kecepatan angin yang berpotensi akan terjadi, akan mencapai ukuran 25 Knot, atau 50 kilometer per jam. Artinya, dengan kekuatan seperti itu akan menimbulkan kerusakan pada rumah-rumah, terlebih lagi yang masih dalam keadaan semi permanen.(ari/jon/adl/omi)

25 Pohon dan 3 Tiang Listrik Tumbang

MEDAN- Angin kencang disertai hujan deras melanda Kota Medan dan sekitarnya, Rabu (7/9) siang pukul 13.20 WIB. Akibatnya, sejumlah pohon dan tiang listrik bertumbangan. Bahkan, teratak di di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut yang baru saja digunakan untuk acara halal bi halal, terbang dan ambruk sekitar dua meter dari lokasi semula.

Untungnya, tidak ada korban dalam kejadian itu, karena acara halal bi halal yang digelar Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro dan segenap jajarannya telah usai sekira pukul 10.30 WIB. Pantauan Sumut Pos, tenda pentas berukuran 5×6 meter itu tercampak dan terbalik ke dinding pagar depan Mapolda Sumut.

Beberapa pot bunga yang terletak persis didepan pentas juga pecah dan berhamburan dihantam angin dan hujan deras tersebut.

Sebelumnya, pada 30 Agustus 2011 lalu, sekira pukul 17.30 WIB, angin puting beliung juga sempat menghantam sejumlah bangunan di Mapolda Sumut yang menyebabkan beberapa kerusakan seperti, atap dan asbes Aula Kamtibmas Polda Sumut, kanopi (atap lokasi parkir) di depan Gedung Laboratorium Forensik Cabang Medan juga rusak. Kemudian kanopi serta tiang-tiang besi parkiran di depan kanan Gedung Narkoba Polda Sumut terbang sampai terlipat ke bagian atapnya dan kondisi itu masih terlihat sampai saat ini.

Sementara itu, pantauan wartawan Sumut Pos di beberapa titik di Medan, seperti di Jalan Brigjen Katamso terlihat, sejumlah pohon bertumbangan. Akibatnya, arus lalulintas di sana menjadi macet. Kenderaan roda dua dan roda empat, tampak padat merayap.

Kemacetan yang terjadi di Jalan Brigjen Katamso juga berimbas sampai ke Jalan AH Nasution, Jalan Pelangi dan Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan.

Sementara itu, di Jalan Bahagia dan Jalan Selamat terlihat genangan air, baik di area rumah warga maupun di tengah-tengah jalan. Terkait hal itu, Kapolsekta Medan Kota Kompol M Sandy Sinurat menuturkan, pihaknya mendapat laporan bahwa terdapat sebanyaknya 25 pohon tumbang di Jalan Brigjen Katamso Lingkungan XX Kelurahan Kampung Baru, Medan Maimun, tiga unit gardu tiang listrik tumbang. 12 unit rumah warga rusak dan kabel jaringan listrik dan telepon jatuh, ada satu unit mobil Terios hitam BK 1504 HB tertimpa tiang listrik saat hendak mundur. Dibeberkannya, kejadian ini berdasarkan keterangan warga sekitar, yang memberitahukan kepada pihaknya.

“Kata warga, angin kencang dan petir serta hujan deras yang bercampur gumpalan kecil seperti es yang menyebabkan pohon tumbang dan lainnya lagi. Namun, sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa. Saat ini masih dilakukan evakuasi pohon yang tumbang,” pungkasnya.

Pantauan wartawan koran ini di lokasi, 25 pohon besar tumbang dan menimpa 12 rumah warga tidak ada korban jiwa maupun luka berat. Petugas Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Dinas Perhubungan Kota Medan dibantu Polisi serta masyarakat setempat mengevakuasi pohon-pohon yang tumbang. Sementara, arus lalulintas mengalami kemacetan. Petugas kepolisian juga menutup ruas jalan satu arah guna mengantisipasi kemacetan yang lebih parah.
Ari, pemilik rumah yang tertimpa pohon terlihat pasrah. “Saya berharap pemerintah dapat membantu saya untuk memperbaiki rumah yang telah rusak parah ini,” katanya.

Sementara Hasan Basri (21), pengendara mobil Terios BK 1504 HB yang tertimpa tiang listrik menjelaskan, awalnya hujan rintik kemudian hujan es dan awan gelap dengan angin kencang. “Begitu mau jalan, pohon di depan kami tumbang. Sedangkan jarak pandang hanya 6 meter. Tak lama, mobil saya tertimpa tiang listrik,” kata Hasan yang saat itu hendak mengantar ibunya ke kantor.

Dengan kondisi terjepit di dalam mobil, Hasan bersama ibunya, Nursyamsah Damanik mencoba keluar. “Cuma ini saja lukanya, tangan dan kaki lecet. Kalau untuk perasaan tak bisa dibilang lagi, hanya bisa mengatakan Alhamdulillah, masih bisa hidup,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali kota Medan Rahudman Harahap mengatakan, akan memangkas pohon-pohon di pulau jalan agar beban pohon tersebut tidak terlalu berat. “Dilihat dari kejadian ini, jenis pohon yang ditanam akarnya serabut dan ditanam di atas aspal,” katanya saat melakukan peninjauan ke lokasi.

“Dengan begitu, evaluasi selanjutnya adalah melakukan pengecekan terhadap pohon yang masih wajar dan tidak layak lagi untuk dilakukan pembongkaran. Untuk pohon yang tidak layak lagi akan dibongkar, sedangkan pohon yang masih layak akan dibiarkan. Tapi untuk pohon yang mesti diganti akan diganti dengan pohon pinang atau lainnya,” ucapnya.
Sementara, akibat diguyur hujan selama dua jam, kawasan Jalan Letda Sujono dan Williem Iskandar tergenang air. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa, sehingga, para pengendera roda dua mapun roda empat yang melintas di daerah tersebut kerap kali terjadi mati mesin kenderaan atau mogok.

Sebelumnya, Kabid Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Sumut Hendra Suwarta menyebutkan, hujan deras disertai angin kencang akan terjadi selama September hingga Oktober mendatang. Peluang terjadinya hujan biasanya terjadi pada sore menjelang malam hari dan pagi dini hari. Berlangsungnya juga relatif tidak begitu lama, dalam hitungan satu sampai dua jam.

Untuk suhu udara saat hujan terjadi, diperkirakan antara 20 derajat sampai 28 derajat Celsius. “Kondisi yang ada, hujan selalu turun pada sore menjelang malam hari. Itu pun tidak berlangsung berjam-jam,” katanya.
Pada rentang waktu yang sama, antara September dan Oktober tahun ini, kondisi cuaca juga akan dibarengi dengan angin putting beliung serta petir.

Kecepatan angin yang berpotensi akan terjadi, akan mencapai ukuran 25 Knot, atau 50 kilometer per jam. Artinya, dengan kekuatan seperti itu akan menimbulkan kerusakan pada rumah-rumah, terlebih lagi yang masih dalam keadaan semi permanen.(ari/jon/adl/omi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/